44. Eodiya?🍃

424 91 55
                                    

Lee Jeno masih sibuk mengerjakan tugas matematikanya sampai bel masuk berbunyi. Ia melihat jam dinding, sudah pukul 7.30 namun Siyeon belum datang juga. Iapun mencoba menelepon gadis itu tapi tidak diangkat.

Jeno lagi-lagi menelepon Siyeon dan nihil gadis itu tak mengangkatnya. Akhirnya iapun lebih memilih untuk mengirim pesan pada gadis itu.

 Akhirnya iapun lebih memilih untuk mengirim pesan pada gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




🍃🍃🍃





Jeno berjalan sendirian menyusuri trotoar, biasanya ada Siyeon yang menemaninya namun tidak untuk hari ini. Gadis itu benar-benar tidak masuk sekolah dan pesan Jeno pun belum dibalas sampai saat ini.

Lelaki itu menendang kerikil yang berserakan di jalan, ia merasa kesepian sekaligus kesal karena Siyeon tak mengabarinya sama sekali.

Akhirnya, Jeno pun memutuskan untuk pergi ke rumah Siyeon dan mengomeli gadis itu karena tidak memberinya kabar.

"Guanlin?"

Lelaki berpostur tinggi itu berbalik, "Ngapain lo kesini?"

"Gue nyari Siyeon," balas Jeno.

"Siyeon nggak ada, sana pulang."

Jeno bergeming di tempat, tatapan tajamnya tak terlepas sedikitpun dari Guanlin.

"Ngapain masih diem? Sana pulang!" 

Jeno mendecih, "Lo sendiri ngapain disini?"

"Rumah Siyeon rumah gue juga, secara dia kan calon tunangan gue."

"Dih, lo kira Siyeon mau sama lo?"

"Kita liat aja siapa yang akan menang," ucap Guanlin.

"Ada apaan ni ribut-ribut?" tanya Jihoon yang keluar dari dalam rumah.

"Ini kak, ada anak miskin dateng," balas Guanlin.

"Siyeon-nya ada kak?" tanya Jeno to the point.

"Bukannya biasanya pulang bareng kamu?"

"Siyeon hari ini nggak dateng ke sekolah kak, makanya saya cari kesini."

"Loh? Katanya tadi pagi mau berangkat bareng kamu?" Jihoon tampak kebingungan.

"Dia nggak ada bilang apa-apa kak, telfon saya juga nggak diangkat," balas Jeno.

"Terus Siyeon dimana?!" 

"Alah, ini pasti akal-akalannya dia aja kak buat dapet duit," ucap Guanlin.

"Maksudnya?"

"Dia sengaja nyembunyiin Siyeon kak, terus nanti minta tebusan."

Jeno tak habis pikir dengan manusia bernama Guanlin tersebut, "Otak lo isinya sinetron semua ya?"

"Nggak usah ngelak, ngaku aja Bro," ucap Guanlin.

DandelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang