57. Pilihan

20 2 2
                                    

Dita terkejut melihat dirinya berada di kamar Bram. Dan waktu sudah gelap. Dia segera bangun dan turun kebawah,Rai tengah bermain bersama Dwi dan Bi Mirah. "Nyonya sudah bangun? Mau makan?" tanya Bi Mirah. Dita masih berusaha mengumpulkan nyawanya. Dita menggeleng,lalu duduk di sofa. "Tuan berangkat ke kantor,tapi sepertinya Tuan mau pergi nyonya,Tuan meminta saya menyiapkan beberapa baju di kopernya" jelas Bi Mirah. Dita hanya berdehem. Seingatnya tadi dia tengah shock lalu kenapa berakhir di kamar Bram. "Mama... Nanti Ayah pergi,Rai tinggal sama Mama ya" pintanya. Dita membuka tangannya,meminta Rai memeluknya. Rai memeluk Mamanya. Bel rumah berbunyi,Bi Mirah kemudian membuka pintu dan terkejut,beberapa orang berpakaian hitam menyerang mereka. Dita dan Rai dibawa oleh mereka. Sementara Bi Mirah dan Dwi diikat berdua. Dita sebenarnya berusaha melawan,namun mereka menodongkan pistol ke Rai. Dita memilih menyerah dan mengikuti mereka.

Bram dan Damar segera kembali ke rumah,ketika mendapati alarm ponselnya menyala. Bram terkejut melihat kedua security nya tengah terikat,kedua asisten rumah tangganya pun terikat. " Tuan...nyonya sama tuan kecil dibawa orang" kata Bi Mirah sembari menahan tangis. Damar mencari sesuatu dan menemukan dompet pelaku. Damar tersenyum,karena ini pasti Tuan kecilnya,yang cerdas luar biasa. Damar memberikan dompet yang tertinggal kepada Bram. Bram memeriksanya.
" mereka pasti orang suruhan Tuan"
" segera selidiki sama Rayhan,kita gak bisa lapor polisi,karena belum 24 jam,aarggghh...inilah yang saya benci disini,orang hilang harus menunggu lama"
" baik Tuan,saya bisa meminta bantuan teman di kepolisian,karena ini kasus penculikan"
" Ok...kamu urus Damar,segera lapor,saya dirumah,mereka pasti menghubungi saya"
" baik Tuan"
Damar segera melesat. Sedangkan Bram bersama para asisten nya,duduk menunggu kabar. Bram sangat panik,dia berusaha tenang dan berpikir siapa dalang sesungguhnya. Damar menghubungi nya.
"Tuan... Pria ini merupakan perantau yang menganggur,tidak punya pekerjaan pasti,saya akan melacak ke tempat tinggalnya"
" lakukan seperti yang saya minta"
" baik tuan"
Bram menunggu,dia kemudian menghubungi sekertarisnya untuk membatalkan pekerjaannya. Bram ke kamarnya,untuk mengambil ponsel Dita. Bram membuka pesan Dita. Bram sedikit tersenyum ketika melihat nama kontaknya di ponsel Dita. Tiba tiba nomor asing masuk,Bram menjawabnya.

Jalan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang