6. First time

41 4 0
                                    

Bram mengajak dita menunggu di loby utama mall. Karena hanya disana yang ada sofanya.
" this first time,saya belanja dan semua karena kamu" 
" owh.. Ini juga first time saya ... "
" iyalah mana mungkin kamu bisa berbelanja seperti itu, terus ini pasti pertama kali kamu masuk mall ini kan" kata bram lebih ke arah menghina dita
Dita melongo. Baru saja tadi dia kagum,dan hendak berterima kasih,tetapi pria ini membuat dita menarik pujiannya untuk bram,ayah dari anak yang dikandungnya dengan pernyataan bram barusan.
Dita melipat tangan di dadanya karena kesal.
"Kenapa kamu gitu,melotot sama saya?"
Dita berdecih lalu berdiri,karena melihat damar sudah tiba, dita berjalan diikuti oleh bram. Tiba tiba ada anak kecil menabrak dita,dan membuat dita hampir jatuh kalau bram tidak cepat menarik dan memeluknya. Dita terkejut. Tubuhnya dipeluk oleh bram dan ini first time sedekat ini,dita mampu merasakan detak jantung bram dan dada bidangnya.

" kamu gak papa?" tanya bram khawatir sambil melepaskan pelukannya
Dita masih syok, tiba tiba perutnya kram.
" awh.. Perutku" keluh dita
" kenapa perut kamu?"
" kram mungkin karena terkejut"
" anak itu... Damar..."
Dita menggeleng.
" kita pulang" pinta dita
" kamu bisa jalan?"
Dita mengangguk. Bram memapah dita masuk kemobil. Dimobil dita masih memegangi perutnya. Tangan bram terulur meminta dita mendekat,bram memeluk dita sambil memegangi perut dita. Dita terpaku. Tapi ternyata ampuh,kramnya berangsur sembuh.
" gimana udah baikan?" tanya bram lembut
Dita mengangguk. Bram masih memeluk dita. Terdengar dengkuran halus. Dita tertidur dipelukan bram. Damar tersenyum.
" ibu hamil mudah tertidur tuan" ujar damar
" begitu?"
" iya tuan"
" apa lagi?"
" biasanya sensitif,oh...iya masa sulit kalau ibu hamil ngidam"
" ngidam... Saya harap dia gak minta aneh aneh"
Damar tertawa. Bram juga tertawa. Damar melihat bram tertawa lagi.
Sampai rumah dita tidak bangun juga. Bram terpaksa membopong dita sampai kekamar. Bram menidurkan dita ke kasur pelan pelan. Dita melenguh dan membuat bram tidak bisa bangun. Dita memeluknya. Bram baru pertama berpelukan dengan dita saat tidur. Karena memang baru pertama. Selama menikah mereka tidur masing masing. Tanpa pelukan,kecuali malam itu.

Dita mencium aroma parfum yang tidak asing. Dia mengendusnya, semakin dekat hingga merasakan hidungnya menyentuh dagu. Dita membuka mata,terkejut dengan wajah tampan mirip aktor korea hyun bin, itu dekat dan memeluknya. First time tidur dengan posisi ini, dita tersenyum. Tiba tiba bram mengeratkan pelukannya. Dita menegang.
" akhirnya  bisa tidur nyenyak" gumam bram
Dita masih tidak tahu,bagaimana seorang bram bisa lembut.
" udah jam 7, kita harus bersiap ke bandara"
Bram langsung membuka matanya. Melepaskan pelukamnya ke dita,lalu mengambil ponselnya. Mengecek pesan yang masuk lalu menyudahi dan masuk ke kamar mandi tanpa mengindahkan dita. Dita merasa terabaikan. Dita masih tiduran di kasur. Bram selesai mandi,dia mengenakan handuk kimononya.
" cepat mandi, bersiap" katanya seperti perintah
" ok... Bram sudah kembali" gumam dita lalu bangun dan masuk ke kamar mandi

Bram sudah siap mengenakan setelan kemeja dan jas. Dia menunggu dita di meja makan. Tak lama dita turun dengan menggunakan dres diatas lutut dipadu blazer. Dan memakai wedges dengan rambut terurai dijepit samping. Bram terpana melihat penampilan istrinya. Para art juga terpana.
" nyonya cantik banget tuan,pasti bawaan bayi" bisik kepala art yang sudah lama menjadi pelayannya
" seperti itu" ujar bram
Dita tersenyum meminta pendapat bram.
" gimana aku udah cantik,udah mirip park shin hye?" Tanyanya ke bram
" siapa itu?"
" artis korea yang cantik"
" jadi diri sendiri lebih baik"
" jadi,gimana udah bagus buat menyambut mertua "
Bram terbatuk.
" ya... Okelah gak ada yang lebih cantik selain dia" ujar dita
" dia siapa? jangan mulai"
" wanita korea itu"
" udahlah,cepat sarapan lalu kita berangkat"
Dita kesal bram tidak pernah memujinya.
" puji kek walau bohong" gerutu dita
Bram melirik dita sekilas. Selesai sarapan mereka berangkat.

*****
Mereka sampai bandara. Bram menunggu di pintu kedatangan.
" aku ke toilet sebentar ya" izin dita
Bram mengangguk. Dita berjalan ke toilet. Selesai dari toilet, dita melihat seorang anak perempuan,berwajah chinese berusia 5 tahun nampak bingung.
" hai... Kamu kenapa?" tanya dita lembut
" mm.. Toilet"
" owh.. Ayoo,tante bantu" ajak dita
dia mengangguk. Dita membawa masuk anak perempuan itu. Membantunya,selesai dita membawanya keluar.
" mama kamu dimana?" tanya dita
Anak perempuan itu menoleh mendengar seseorang memanggil namanya.
" Yoona" panggil seorang pria berwajah tampan
" papa" seru anak itu
Pria itu mendekat. Dita dan pria itu terpaku saling menatap.
" dita,anindita ,really?" seru pria itu
" kak bram?" serunya
Pria itu tertawa.
" wah... ini pertama kali kita bertemu lagi yal"
" gak nyangka masih inget sama saya"
" ingatlah, siapa yang gak ingat sama..."
" udah jangan dibahas,malu"
" eh... Kenalin ini yoona anak saya"
" hai.." sapa dita
" kamu mau pergi atau gimana?"
" owh... Jemput mertua" ujar dita
" owh kamu sudah menikah"
Dita tersenyum.
" kalau kak bram?"
" owh... Saya.. Ehm... Mengunjungi adik saya"
" begitu... Saya permisi ya"
Dita pergi begitu saja ketika ponselnya berdering dari bram suaminya.

Dita menghampiri bram yang tengah bersama orang tuanya. Dita tersenyum menyapa mereka. Ayah bram nampak dingin, berbeda dengan ibu. Beliau merangkul dita.
Mereka lalu berjalan untuk keluar dari bandara. Tiba tiba langkah bram terhenti.
"Ayah sama ibu mengajak dia juga" tanya bram 
Ayah dan ibu tertuju ke sosok pria bersama seorang anak kecil. Pria itu menghampiri mereka.
" ayah... Ibu" sapa pria itu
" kak bram?" pekik dita
Mereka semua nampak tegang. Dita bingung dengan situasi ini.
" hmm.. Ayah ibu ayo kita pulang" ajak bram
" tyo" panggil ibu
" gak bu,ayo"
Bramantyo menarik dita. Ayah dan ibu mengikuti bramantyo keluar bandara. Mereka berada di mobil terpisah. Dimobil dita bingung,bram nampak kesal,dia mengepalkan tangannya.
" bram?"
" gimana bisa kamu panggil dia kak"
" dia... Ehm... "
" brengsek... Kenapa dia muncul, dia selalu merusak semuanya" Umpat bram
Dita terkejut. Lalu perutnya kram.
" awh" ringis dita
Bram langsung menoleh.
" kenapa?"
Dita menggeleng.
" maaf... Aku gak bermaksud bikin kamu kaget" ucap bram sambil memeluk dita
Dita terpaku.
" dia bilang maaf? bahkan selama ini dia gak pernah bilang maaf" kata dita dalam hati
Dita membalas pelukan bram. Damar yang melihat dari spion tersenyum.
" jangan pernah pergi lagi,ok" kata bram lirih
Dita mengangguk. Dita merasa kali ini sangat nyaman berada di pelukan bram.

******
Hmmm....
Plin plan kan

Jalan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang