62. Ijab Qobul

13 0 0
                                    

Ibu,Ayah dan para art sibuk mencari keberadaan Bram dan Dita yang tidak ada dikamar bersama Raiden. Raiden bangun dan ditanya tentang orang tuanya.

"Rai... Ayah sama Mama kamu kemana sayang?" tanya ibu
" Semalem ayah bilang mau buat adek bayi" jawab rai polos
Ibu terkekeh mendengar jawaban polos raiden,ayah langsung menggeleng.
Damar membisiki sesuatu ke Tuan Lee. Beliau langsung ke kamar yang dimaksud oleh Damar. Pintunya terkunci,Ayah mengetuk pintu.

Dita mendengar suara ketukan pintu langsung panik dan membangunkan Bram.
"Mas bangun... Itu pasti ayah sama ibu"
Bram terbangun lalu menyelimuti tubuh polos Dita. Bram segera mengenakan baju dan celananya. Bram membuka pintu dengan santai,sementara orang diluar pintu sudah sangat geram.

"Ayah"
"What are doing tyo?"

Bram menggaruk tengkuknya sembari menyengir.

"Kalian cepat mandi dan bersiap" kata Ayah lalu pergi bersama damar

Bram menutup pintu dan kembali memeluk tubuh dita sembari menciumi leher dita.

"Ayo mas mandi"
" Ok... Nanti lanjut setelah akad ya"
" iya"
" janji"
Dita tersenyum dan mengangguk. Dita segera mengenakan bajunya dan kembali ke kamar Bram untuk mandi. Sementara itu Bram menunggu Dita sambil tersenyum nakal,ketika melihat dita keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk yang dililit pada tubuhnya. Bram langsung memeluk Dita.

"Mas... Jangan bikin aku mandi lagi ya"
" kamu selalu berhasil bikin aku mabuk,mabuk sama tubuh kamu"
"Mas... Sana mandi"

Bram melepaskan pelukannya dan segera pergi mandi. Dita mengenakan pakaian yang ada di lemari. Bajunya yg masih tersimpan rapi di walk in closet kamar Bram begitu juga tas yang dibelikan bram,bahkan masih ada yang belum sempat dia pakai.

****
Dita dan Bram sudah duduk di hadapan penghulu. Ayah meminta akad ulang. Acaranya hanya di hadiri pihak keluarga. Bram terkejut melihat Dita mengenakan kebaya pernikahan mereka dulu,membuat Dita cantik berkali kali lipat.

Bram mengucapkan ijab qobul kembali,namun kali ini rasanya sungguh luar biasa ada gemuruh dalam hatinya yang sulit diungkapkan. Bahkan setelah Bram selesai mengucap ijab qobul,dita menitikkan air matanya.

****
Dita dan Bram tidur bersama,Dita tiduran di lengan Bram sembari berbincang.
"Mas... Berat banget ya jalan kita"
"Terimakasih ya sayang sudah sabar"
"Terimakasih sudah setia"
Bram mengernyitkan dahinya.

"Satu hal yang aku suka dari kamu,walaupun kamu galak,kasar sama aku,tapi aku salut kamu gak pernah selingkuh dari kita bersama,kita pisah sampai kita balik lagi"

Bram tersenyum lalu mengecup kening Dita.
"Terimakasih selalu percaya kalau aku setia "

Dita mengecup bibir Bram,namun Bram langsung menahan tengkuk Dita dan kini mereka saling bersangkutan. Ketika tangan Dita hendak membuka kancing piyama Bram,terdengar ketukan pintu dan suara Rai.

"Mama... Ayah" panggil Rai

Bram dan Dita tertawa.
"Sayang kita melupakan sesuatu "
"Lupa mas... Tuyul kamu "

Bram menjatuhkan tubuhnya,Dita segera bangun untuk membuka pintu.

"Hai...ganteng mama"
"Aku bobo sama mama ya"

Dita menyambut Rai,dan mengajaknya masuk ke kamar. Bram pura - pura tidur.

"Ayah udah bobo ma?"
" masa sih"

Dita mengisyaratkan Rai untuk menggelitiki Ayahnya. Rai menggelitiki Bram. Bram yang kegelian langsung bangun dan mengangkat Rai dan gantian menggelitiki Rai juga Dita. Mereka tertawa bercanda bersama.

*****
Pagi hari Dita sudah bangun,dia tersenyum melihat Bram dan Raiden.
"Like son Like father"
Dita segera bangun untuk cuci muka lalu ke dapur.

"Pagi bi " sapa Dita ke bi Marni

"Pagi nyonya...kok sudah bangun"
" pengen masak buat dua jagoan yang masih tidur nyenyak"
"Silakan nyonya,bibi bantu"

Dita mulai bekerja di dapur,memasak untuk Bram dan Raiden. Dita selesai memasak,dia kembali kekamar untuk membangunkan Rai dan Bram. Dita membangunkan Rai,mengecup pipi Rai.

"Rai... Anak mama yang ganteng...bangun yuk"

Rai menggeliat.
"Bangun yuk... Mandi...terus sarapan"
Rai bangun dan mengangguk.  Dita membangunkan Bram.

"Mas... Bangun... Mandi terus sarapan yuk"

Bram sudah bangun namun masih memejamkan matanya.

"Mas... Bangun ah... Cepetan... Mandi"

Bram masih memejamkan matanya.
"Rai mandi sama bibi ya"
Rai mengangguk dan turun dari ranjang. Dita memanggil bibi untuk memandikan Rai. Dita segera kembali masuk kamar.

"Mas... Bangun ah... Cepetan"

Bram bangun dan menarik Dita,sehingga Dita terjatuh di kasur. Dita hanya tersenyum pasrah. Bram mengecup pipi Dita.

"Ayo... Kita lakukan hal yang tertunda"
"Mas ini pagi... "
"Semalem gak bisa"
"Kemaren malemnya kan udah"
" biar adeknya Rai cepet jadi ya"
Dita tersenyum gemas. Bram tidak akan melepaskannya jika keinginannya belum tercapai.

Dita mengalungkan tangannya ke leher bram. Bram tersenyum dan langsung menciumi leher  Dita lalu tangannya membuka piyama Dita dan langsung melahap gundukan kenyal milik Dita.   Tangan Dita membuka piyama Bram. Bram sudah meloloskan piyama Dita. Bram segera membuka celananya lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka.

Perlahan bram memasuki Dita. Dita mengerang menikmatinya. Pagi mereka penuh dengan keringat. Sementara dibawah sana Rai suda menunggu untuk sarapan bersama,namun bi mirna dan art yang lain paham,mereka mengajak Rai bercerita sembari sarapan.

Dita dan Bram akhirnya keluar bersama setelah mandi. Rai kesal ke Bram. Dia diam saja ketika Bram menciumnya.

"Jagoan ayah sudah sarapan?"

Rai melengos. Dita terkekeh.
"Ganteng mama sudah sarapan sayang?"
"Mama sama ayah kok lama sih keluarnya"
"Oh... Mama tadi nangkep tikus besar dulu,jadi lama"
"Tikus?"
"Iya sayang tapi udah pergi"
"Ayah?"
"Ayah juga bantu nangkep tikus besar kok"

Rai seperti tidak percaya. Rai melihat leher Dita merah - merah. Rai langsung memukul lengan Bram. Bram terkejut.

"Lho ayah dipukul,kenapa?"
"Ayah nakal ya ke mama"
"Nakal kenapa nak"
"Ayah gigit mama"

Bram terkejut. Dia melihat leher Dita yang penuh dengan kissmark darinya. Bram langsung tertawa terbahak -  bahak.

"Aduh... Anak siapa sih... Pinter banget... " keluh bram sambil tertawa

"Ayah"

Bram membisiki Rai,namun Rai malah tertawa kegelian.

"Denger gak ayah bilang apa?"
Rai mengangguk sembari tertawa kecil.
Dita hanya bisa menghela napas. Selesai sarapan Bram mengajak Dita dan Rai pergi. Mereka pergi taman bermain. Bram tidak bekerja,dia cuti. Mereka bermain bertiga dengan Bahagia. 



****
Gimana? Kalian bahagia gak
Bahagia nya nular gak

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jalan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang