45. Berubah

19 2 0
                                    

Dita bersama Raiden berada disebuah rumah ibu Niken. Dita menunggu,karena ibu Niken tengah berada dikamarnya. Tak lama beliau turun bersama anak lelakinya. Ibu Niken memiliki 2 putra dan 1 putri. Putra  kedua Bu Niken sudah menikah dan mereka stay di Sidney dengan perusahaan mereka sendiri. Sedangkan putri bungsunya tengah mengenyam pendidikan hukum yang sebentar lagi akan lulus. Putra pertama nya masih single,dia bekerja di perusahaan orang tuanya. Putra pertama ibu Niken seusia Bram. Dita tersenyum ketika melihat Ibu Niken dan putranya menghampiri dirinya. Bu Niken memeluk Dita.
" lama gak jumpa... Apa kabar sayang?"
" Alhamdulillah baik bu... Ibu"
" ya...Alhamdulillah... "
" Anindita... " sapa Pras anak Bu Niken
" Mas Pras?"
Pras tertuju ke anak kecil yang berdiri disamping Dita.
" itu"
"Rai...salim sama Nenek Niken sama Om Pras" kata Dita ke Raiden
Raiden mengulurkan tangannya. Lalu memperkenalkan  dirinya, membungkukkan tubuhnya.
" Hallo nenek hallo om,namaku Raiden umur 2 tahun"
" wah... Pintar sekali kamu" Puji Bu Niken
" nenek cantik om ganteng" kata Rai
Bu Niken dan Pras terhibur.
" hai...boy.. Kapan kapan kita main ya,om harus kerja dulu" pamit Pras
" om kerja kayak ayah ya,apa om kaya,ayah Rai kaya,punya mall"
Pras terkekeh dan melirik Dita.
" Rai... Gak boleh gitu"
" im sorry"
Pras mengusap kepala Rai,kemudian berpamitan. Setelah Pras pergi, Dita dan ibu Niken berbincang bincang,sementara Rai duduk di samping Dita,sambil bermain sendiri.

" jadi begitu bu"
" kalau masalah itu,dont worry,kami lebih percaya sama Mr. Lee dan Bram"
Dita bersyukur sekali.
" anak ini?"
" kami menemukan,dia sengaja ditinggal, tapi dia langsung manggil saya Mama,bram ayah,saya bingung"
" Rai..." panggil bu Niken
" ya..nenek"
" selama ini Rai tinggal dimana?"
" Rai...tinggal sama Bunda"
" Bunda?"
" iya..tapi...Bunda udah ikut Tuhan"
Niken merasa tidak enak untuk melanjutkan. Sudah mendekati jam makan siang,Dita berpamitan. Mereka dijemput supir dan diantar ke Mall. Dita mengajak Rai masuk ke restaurant. Dita tengah membaca buku menu,Bram memintanya memesan terlebih dahulu.
" Mama...ayah mana?"
" ayah...dijalan...sebentar lagi sampai,kenapa sayang?"
" Rai...pengen pipis"
" ayo..mama antar"
Rai menggeleng. Dita membawa Rai ke toilet,namun tiba2 ada yang menggendong Rai.
" ayah..." seru Rai
" mau apa boy?"
" pipis ayah"
" ok...sama ayah ya"
Rai tersenyum. Dita kembali ke mejanya sambil tersenyum. Ponselnya berdering dari Mertuanya.
" ibu... Apa kabar?"
" baik nak,Tyo mana?"
" lagi di toilet,kita lagi makan siang diluar"
" owh.. Begitu... Kami akan kembali ke indonesia"
" Alhamdulillah... Kapan berangkat ?"
" besok... Tapi jangan bilang Tyo sama asta ya"
" iya bu"
" Dita? Gimana? Sudah ada tanda tanda?"
" belum bu,masih harus bersabar"
" baiklah"
Dita mengakhiri teleponnya setelah melihat Bram dan Rai kembali. Makanan selesai dihidangkan,mereka segera makan kemudian berbelanja pakaian untuk Rai. Bram sudah mendapatkan laporan,ternyata Raiden memiliki ibu,merupakan orang korea. Namun sekitar 3 bulan yang lalu ibunya meninggal. Wanita yang meninggalkannya di mall adalah pengasuhnya. Namun wanita itu tidak diketahui keberadaannya. Bram menuruti Dita untuk mengasuhnya.

*****
Bram tengah di ruang kerjanya. Dia mengerjakan beberapa pekerjaan yang harus cepat dia selesaikan untuk membuatnya layak menjadi CEO. Dita menunggu dikamar dengan gelisah. Karena Bram tak kunjung masuk ke kamar. Dita kemudian keluar kamar,menuju kamar Rai. Dia tengah tidur dengan nyenyak. Setelah itu Dita keruang kerja menemui suaminya. Bram nampak serius sehingga tidak mendengar Dita membuka pintu. Dita mendekati Bram dan mengusap bahu Bram.
" eh... Sayang...kok kamu belum tidur sih"
" nunggu kamu"
Bram tersenyum,Dita mengenakan gaun tidur yang sangat sexy. Mata Bram tertuju ke dada istrinya.
" kamu...sengaja ya sayang" ujar Bram melepas kacamata nya
Dita mengernyitkan dahinya. Kemudian duduk di pangkuan Bram. Bram menahan napasnya.
" sayang... Tunggu di kamar ya,serius aku sedikit lagi ini ya"
Dita menggeleng. Dita meraba rahang turun kebawah dan membuka kancing piyama Bram. Bram yang sudah tergoda langsung memagut bibir Dita. Mereka saling berpagutan. Bram memggendong Dita sampai ke kamar,menjatuhkan tubuh Dita sambil terus melumat bibir Dita. Tangan Bram perlahan membuka gaun tidur istrinya,Bram tersenyum melihat tubuh polos Dita yang membuatnya selalu ketagihan. Bram membuka piyamanya,mereka sudah sama sama naked. Bram menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka. Bram menuntaskan semua gairahnya yang sudah di tahannya. Dita merasakan hal yang sama. Untuk saat ini dia sangat mencintai Bram. Walau awalnya dia sangat membenci karena perlakuan kasar Bram. Bram memasuki Dita berulang ulang. Hingga Dita kewalahan.
" Mas..." lenguh Dita
" kenapa sayang?" tanya Bram ter engah engah
" awh... Cu..kup"
Namun Bram malah semakin kencang,membuat Dita berteriak. Dita meminta Bram menyudahi,Bram tidak mengindahkan itu.
" kita harus cepat punya anak sayang" ujar Bram
Sedangkan Dita sudah terkulai lemas. Bram menjatuhkan dirinya disamping Dita. Dita memeringkan tubuhnya perlahan,karena miliknya sangat sakit,dan tubuh nya terasa remuk. Dita menangis,dia menyesali menggoda Bram. Entah Dita merasa Bram tadi berubah. Biasanya Bram akan memeluk dan mengecup keningnya. Dita merasakan Bram bergerak dan bangkit dari ranjang. Bram masuk ke kamar mandi,dia langsung membersihkan tubuhnya. Tidak seperti biasanya. Setelah selesai mandi Bram keluar kamar. Dita pura pura memjamkan mata. Diruang kerja,Bram tersenyum sambil melihat ke arah laptopnya. Dia tersenyum senang.


******
Hmmm
Bram kenapa?
Ada apa ya?

Jalan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang