22. Tak terduga

30 4 0
                                    

Dita tengah menonton tv bersama art nya. Melupakan sejenak pikiran dan perasaan buruknya. Ponsel dita berbunyi,dari bram.
" hallo sayang... Aku kangen,maaf ya,gak bisa hubungi kamu, aku sibuk disini, malem ini aku pulang ke indonesia,selesai meeting langsung pulang aku"
" hmmm... Iya... Yaudah aku tunggu"jawab dita datar
Dita lalu mematikan ponselnya. Dita ke kamarnya. Keluar lagi,sudah rapi.
" nyonya mau kemana?"
" pergi sebentar, kalau saya belum pulang,kalian pulang aja, tuan nanti malam pulang"
" baik nyonya"
Dita pergi dengan naik taxi. Dita menuju mall milik bram. Dita masuk dan menunjukkan kartu vip nya. Dan berjalan santai di mall. Dita ingin membeli baju ibu hamil. Karena bajunya pasti sebentar lagi sudah tidak muat. Ketika dita tengah memilih. Dia mendengar ada yang membicarakan raline.

" gue rasa emang bener deh gosip itu, buktinya mereka pasti liburan ke thailand bareng,bisa jadi kan"
" wah... Pantes aja,dia jadi brand ambasadornya"
Dita mendekati karyawan yang bergosip itu.
" apa kalian di gaji cuma buat bergosip"
Mereka membubarkan diri. Dita mendapatkan beberapa baju. Setelah membayar dita menghampiri dua orang karyawati yang bergosip tadi.
"jangan sembarangan gosipin orang, bagaimana kalau pria itu ternyata suami orang"
Mereka menunduk,ketika dita pergi mereka heran. Dita lalu ke toko buku. Dia menyusuri rak demi rak. Setelah bosan dita menyusuri mall,dia melihat foto besar raline. Dita lalu berjalan lagi,tidak terasa hampir malam. Dia melihat toko setelan jas. Koleksi toko itu yang ada dilemari bram. Dita masuk ke toko itu.
" ada yang bisa dibantu bu"
" saya mau ambil setelan yang navy itu ya"
" baik bu,ada lagi?"
Dita melihat koleksi dasi. Dia membeli 2 dasi. Setelah selesai dita pulang kerumah.

Sampai rumah dita,langsung mendengar suara bram memanggilnya.
" sayang,kamu udah pulang" panggil bram sembari terdengar suara langkah menuruni tangga.
Dita tersenyum. Suami tampannya kembali. Bram memeluknya,ketika hendak mencium,dita mengelak.
" aku ganti baju dulu"
Dita melepaskan pelukan bram,lalu ke kamarnya. Berita itu sungguh mengganggu pikirannya. Dita berganti baju, bram duduk di ranjang sambil mengecek ponselnya.
" tumben kamu belanja sebanyak ini"
Dita tidak menjawab. Dia tengah membersihkan wajahnya dari make up. Bram menarik kursi dita. Dan memeluknya dari belakang.
" i miss you" bisik bram sambil menciumi leher dita
" kenapa kamu udah pulang?"
" kerjaan cepat selesai, aku gak mau kamu marah,juga acara kita kan "
Dita menghela napas.
" kamu yakin mengumumkan semuanya di acara kita"
"Yakin,biar semua tahu kalau kamu istriku"
Dita memegang tangan kanan bram.
" mana cincinnya"
Bram terkejut. Dia lalu berdiri dan mencari cincinnya. Dia mencari dikopernya.
" kemana ya?"
" kamu ngelepas cincin itu"
" sebentar sayang,kayaknya aku taruh di koper"
Dita lalu membantu mencari sambil membereskan baju kotor bram.
" aku taruh baju kotornya dulu"
Dita hendak menaruhnya,namun dia mencium wangi yang bukan milik bram. Dita menciumnya.
" parfum wanita" Gumam dita
" sayang udah ketemu cincinnya,ada dikamar mandi"
Dita menoleh.
" kamu.. Ganti parfum?"
" gak sayang"
Bram lalu menyerahkan kotak mewah ke dita.
" apa ini?"
Dita membukanya.
" parfum "
Dita menyemprotkan lalu menciumnya dan membandingkan dengan kemeja yang dipegangganya. Akhirnya dia merasa lega.

Dita meletakkan baju kotor bram. Setelah itu menghampiri bram yang tengah bersiap hendak tidur. Bram meraih dita.
" aku kangen banget, oh.. Iya... Selama aku gak ada,kamu baik baik aja kan?"
Dita mengangguk.
" syukurlah,oh... Iya... Parfumnya,kamu suka kan"
Dita mengangguk.
" miane" kata dita lalu mencium bram
Bram membalas ciuman dita dan semakin dalam. Karena dia rindu istrinya,tentunya bram sudah tidak akan menahan lagi. Dia bebas melakukannya. Dita menyambutnya.
" pelan pelan bram" kata dita tiba tiba
Bram berhenti.
" kenapa sayang?"
Bram lalu melihat ada memar di pinggang dita,bram menyentuhnya,dita mengaduh.
" ini kenapa?"
Bram menghentikan kegiatannya.
" kenapa? Terjadi sesuatu?"
" gak... Bram... Aku kurang hati hati,trus kena sudut meja"
Bram mendesah.
" lain kali hati hati, udah ke dokter?"
" gak apa apa kok, cuma memar"
" yaudah,kita tidur,maaf"
Bram dan dita tidur sambil berpelukan. Dita bahagia,pikiran jeleknya tidak terbukti. Mungkin itu hanya kebetulan saja.

*****
Hari ini dita berada di salah satu ruangan dari ballroom hotel mewah. Dia tengah di make up. Nindy menemaninya.
" akhirnya go public juga"
" emang artis"
" gue deg degan ya,padahal ini kan cuma pesta"
" wah... Pasti elo deg degan seneng"
Dita menggenggam tangan nindy.
" oh... Iya... Mama sama adek lo, mereka dateng?"
" gak akan dateng nin,lagipula yang mereka tahu gue nikah sama orang biasa"
" ya... Lagian... Mereka bukan keluarga kandung lo ini kan"
Bram masuk ke ruangan dimana dita berada.
Dia tampil sangat menawan. Dengan setelan navy. Dan dita mengenakan gaun berwana sky blue.
" ayoo, sayang" ajak bram
Nindy membantu dita. Bram dan dita keluar, acara pun dimulai. Dita dan bram berjalan di red carpet. Kamera membidik ke arah mereka. Dita dan bram berdiri di panggung.

Bram memberikan sambutan.
" pada malam hari ini saya sangat bahagia, ini adalah pertama kalinya secara luas dan resmi saya mengenalkan wanita disamping saya ini,wanita yang membuat saya bahagia, sabar,dan luar biasa ini,istri saya tercinta,anindita prameswari"
Riuh suara tepuk tangan.
" mungkin ada yang sudah mengenal dan beberapa yang belum, sebenarnya kami sudah menikah selama hampir 10 bulan,sebentar lagi anniversary dan menyambut kelahiran anak pertama kami"
Terdengar riuh tepuk tangan menggema di ballroom hotel.
"Jadi... Buat... Para penggemar saya,diluar sana,kalian patah hati ya" ujar bram mengundang tawa
Bram lalu mencium kening dita. Disambut keriuhan tepuk tangan para tamu. Bram memberikan mic ke dita. Dita menerimanya.
" hm... Sebelumnya saya ucapkan Terimakasih untuk yang sudah datang, saya sebenarnya bukan apa apa,bukan wanita hebat,saya wanita biasa dan orang biasa,tapi yang luar biasa adalah ayah dan ibu mertua yang sudi menerima saya sebagai menantu,menyayangi saya seperti anaknya sendiri dan tentunya suami saya yang tampan ini... " kata dita terpotong
Dita menghela napas.
" suami yang hebat ini dan kami tengah menantikan kelahiran anak kami dan saya sangat bersyukur pada alloh swt, memberikan saya kehidupan yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya,saranghae uri nampyeon"
Bram langsung mengecup bibir dita. Lalu memeluknya.

Selesai sambutan, dita dan bram menghampiri tamu satu persatu. Dita senang karena bram mendatangkan artis idolanya. Kevin julio dan reza rahardian. Meskipun ada beberapa artis yang di undang. Dan untuk tamu undangan ini dita tidak suka kehadirannya.
" hai... Bram... Dita... Selamat ya"
Raline tersenyum sangat cantik. Dita membalas senyuman raline.
" kamu cantik sekali dita"
" Terimakasih"
" aku permisi dulu ya bram,dita"
Raline meninggalkan bram dan dita. Dia menghampiri asta dan yoona. Dita berada di sisi bram selama pesta. Dita melihat marcell tengah asyik berbicara dengan seorang wanita berwajah korea tanpa nindy disampingnya. Lalu marcell berjalan keluar ballroom bersama wanita itu. Dita melihat sekeliling para tamu.
" bram aku mau ke toilet sebentar ya"
" mau aku antar"
" gak usah"
Dita segera keluar dari ballroom hotel,mengikuti marcell. Di lorong dekat toilet,dita terkejut melihat marcell berciuman dengan wanita itu. Mereka lalu berjalan ke lobi hotel,seperti memesan kamar. Marcell berjalan kembali ke arah ballroom. Dita segera bersembunyi. Dita masuk kembali ke ballroom hotel. Marcell bergabung bersama bram. Dia merangkul pinggang nindy. Dita tidak menyangka marcell mengkhianati sahabatnya.
Dita berjalan perlahan ke tempat bram berada.

" kalian berdua ini,saya pikir akan menjadi petualang cinta,ternyata bisa berkomitmen juga" ujar seorang dari mereka
"Marcell yang luar biasa,dia hebat, anaknya dua"
" nindy,marcell pernah selingkuh gak,dia kan playboy waktu kuliah"
" ah... Sialan, gak lah, nindy the one is only" ujar marcell
Dita hanya mendengarkan obrolan mereka. Dita ingin mengatakan tapi dita takut nindy tidak percaya. Akhirnya dia memilih merahasiakan.



******
Aroma perselingkuhan...
Wah...

Jalan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang