19. sempurna

22 4 0
                                    

Dita berada dikediaman mertuanya. Dia tengah memilih tema untuk wedding party dan sekaligus acara 4 bulanan kehamilannya.
" dita bingung bu yang mana? Semua cantik cantik"
" bagaimana kalau yang ini?" tunjuk ibu mertuanya kesalah satu konsep bernuansa turkis
" wah... Iya bagus,tapi ini mewah banget"
" gak apa apa, lagipula ini sudah waktunya kan nunjukin kamu itu istrinya bram"
Dita tersenyum. Tiba tiba dia terpikir tentang mama dan adiknya. Sudah lama sekali mereka tidak berhubungan.
" sayang... Aku pulang" panggil bram membuyarkan lamunan dita
Dita tersenyum. Bram mencium kening dita dan mencium perut dita.
" wah... Udah mau 4 bulan ya,nunggu 5 bulan lagi,kamu hadir nak" ucap bram
" wah... Sempurna sekali, pak bram tampan,sukses dan sebentar lagi mau punya anak,pasti anaknya tampan dan cantik" ujar petugas wo
Bram hanya tersenyum.
" mau berapa undangan pak,bu? " tanya petugas wo itu
" semuanya 1000 orang termasuk data tamu undangan ayah sama ibu" kata bram
" baik pak,kami akan mempersiapkan sebaik mungkin"
Setelah selesai petugas wo itu pulang dengan diantar ibu sampai pintu depan.

" tumben kamu pulang siang" kata ibu
" sebentar aja bu, cuma kangen sama dita,ini mau ke kantor aku"
" sebaiknya perusahaan itu kamu limpahin ke orang yang kamu percaya saja bram"
" proses bu, lagipula itu perusahaan yang milik pribadi bram"
" sebentar lagi ayah kamu kan bakal melimpahkan semuanya ke kamu,kami mau menikmati masa tua kami,bermain bersama cucu"
" apalah,ayah sama ibu masih muda, suruh asta nikah lagi supaya yoona punya adik" ujar bram
" kalau gue mau nikah lagi udah dari dulu,gak usah di suruh" tiba tiba terdengar suara asta
Asta datang bersama putri cantiknya.
Yoona memeluk dita dan neneknya.
" eh... Yoona mau punya adik?" tanya bram
" mau.. " jawabnya
" minta sama papa"
" gak bisa uncle, kata papa yang bisa punya adik itu aunty,kata papa yang perutnya bisa ada dedeknya cuma aunty" jawabnya polos
" kenapa cuma aunty?"
" karena aunty sama uncle bisa buat dedek bayi kalau bobok bareng" ujarnya polos
Semua yang mendengar ocehan bocah 5 tahun itu terkejut.
" yoona siapa yang ngajarin?" tanya asta
" kata temen yoona,dia juga mau punya adik,kan dia mamanya bobok sama papanya"
Jelasnya polos
Bram terkekeh mendengar celotehan polos yoona.

Asta langsung meminta pelayan membawa yoona untuk ganti baju.
" sudah seharusnya kamu cari mama buat yoona" kata ibu
" unde... "
" wae, yoona butuh kasih sayang ibu"
" ibu yoona gak tergantikan"
Asta langsung ke atas.
" keras kepala sekali kakak kamu itu"
" sayang, aku ke kantor dulu ya,sebentar doank kok,apa kamu mau ikut,sekalian pulang"
" yaudah"
" kamu ini tyo,selalu deh"
" miane, oma" ujar bram
Dita dan bram pulang dari rumah orang tuanya. Bram mengajak dita ke kantornya.
Tentunya dengan di supiri oleh damar.
" damar kamu kerja sama saya sudah berapa lama sih?" tanya bram
" sepertinya sudah 5 tahun,semenjak perusahaan berdiri"
" lumayan lama ya, kamu harus minta gaji yang besar damar" kata dita
" aishh... Dita"
Dita terkekeh. Mereka sampai dikantor. Bram datang bersama dita dan diikuti oleh damar.
Para karyawan hormat kepada bram.
Mereka disambut oleh mirna sekertaris bram.

" selamat siang pak,bu,wah... Bu dita.. Sudah lama gak ketemu"
" siang juga mirna, iyah... "
" wah... Ibu hamil tapi masih kayak gak hamil ya, jadi iri" ujarnya
" mirna, pekerjaan kamu sudah selesai" kata bram
" be.. Belum pak"
" ish... Kamu ini"
" bu dita mau minum apa,mau cemilan apa?"
" apa aja... Yang seger ya"
" siap bu"
Bram dan dita masuk keruangannya. Damar masuk keruangannya sendiri. Dita duduk di sofa menghadap meja bram. Bram duduk dikursinya untuk memulai pekerjaan. Mirna mengetuk pintu ruangan bram,dia datang membawakan minum untuk dita dan bram.
" pekerjaan kamu ganti jadi ob, mir?" tanya bram
" pak bram ini, kalau ngomong"
Dita tersenyum ada orang lain yang berani dengan bram.
" sekertaris paling gak sopan,suka ngelawan" keluh bram
" bos paling arrogant,diktator, nyebelin" balas mirna
" bener mir, dia nyebelin,ngeselin"
" hei... Kalian"
Mirna terkekeh lalu meninggalkan ruangan bram. Sementara dita masih tertawa. Bram mendengus. Bram melanjutkan pekerjaannya.

Dita mendekati bram.
" kamu ngerjain apa sih?"
" ini periksa laporan pendapatan perusahaan"
" owh... Kenapa menurun, bukannya permintaan meningkat"
" iyah... Bahan baku harganya tinggi,tapi aku mau cek dulu,besok paling ke pabrik aku"
" ah... Ikut bram... Aku kangen sama temen temen"
" eh... Aku kerja lho, aku mau ngomel lho disana, kok kamu malah reunian"
" kan kamu kerja, aku reuni"
" yaudah,tapi awas jangan ke enginering,ketemu sama siapa itu "
" rayhan"
" boah... Lihat... Kamu masih inget namanya, aishhh... "
Dita tertawa. Lalu mencium pipi bram.
" kamu masih aja cemburu sama dia"
" tenang aja sih, lagian gak bakalan lah dia mau deketin aku, nih perut aku aja mlendung"
" pokoknya awas aja kalau ketemu pura pura gak kenal"
Dita mencubit pipi bram gemas.
" cute"
Bram merajuk. Dita malah menggoda bram.
Bram mengelak. Dita lalu duduk dipangkuan bram. Sambil mencolek colek hidung mancung bram.
"Dita, aku lagi kerja"
" aku lagi nemenin suamiku kerja"
Bram tersenyum. Dia terus menatap layar laptopnya walau digoda oleh dita.
Lama lama bram tidak tahan juga. Berakhirlah bram akhirnya melumat bibir seksi dita. Mereka saling melumat,terbakar gairah masing masing. Bram menyudahi dia takut kebablasan. Dengan napas terengah engah,dia membopong dita ke sofa.

" dah... Duduk sini,diam diam,sebentar lagi selesai kok,please,jangan buat aku habisin kamu disini"
Dita hanya tertawa. Melihat bram mati matian menahan gairahnya sendiri. ponsel dita berbunyi.
" owh... Ya nin,besok, gak tau deh, gue bilang bram dulu ya,kalau boleh ya,ok bye"
Dita menyudahi teleponnya.
" ada apa?" tanya bram
" nindy besok ngajakin aku ke kumpulan sosialitanya"
" terus?"
" ya.. Kamu ngizinin gak?"
" terserah kamu"
" tapi aku penasaran juga sih, mereka itu ngomongin apa?"
Bram tersenyum.
" yaudah pergi sana,acara jam berapa?"
" jam 3 an"
" yaudah kalau gitu"
" besok pakai apa ya"
" pakai apa aja juga cantik"
Dita tersenyum. Bram selesai bekerja. Dan mengajak dita untuk pulang. Mereka keluar bersama sama. Dita menggandeng lengan bram. Mereka terlihat sangat bahagia.
Dari seberang jalan ada yang memperhatikan mereka.
" sempurna sekali,kalian"







*****
Hayooo... Siapa ya kira kira


Jalan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang