31. Ujian Cinta

34 3 0
                                    

Awas... Konten dewasa

Bangun tidur,bram sangat terkejut mendapat telepon dari damar. Bangun tidur bram hanya cuci muka dan mengenakan kaos dan celana. Damar memberitahu bahwa pabrik kebakaran dan semua habis. Bram berangkat ke pabrik seorang diri,karena damar sudah berada di pabrik. Dita sangat khawatir, dia segera mencuci muka dan berganti pakaian,dita menyusul bram ditemani bi minah dengan naik taxi. Bram sampai dipabrik,sudah berjajar mobil pemadam kebakaran.
Beberapa atasan pabrik menghampiri bram.
" tidak tersisa apapun pak"
Bram mengusap wajahnya kasar.
" gak ada korban jiwa kan?" tanya bram
" Alhamdulillah tidak ada pak,kebetulan hari libur"
Damar bersama beberapa orang polisi menghampiri bram. Bram dimintai keterangan oleh polisi sebagai pemilik pabrik.  Bram berusaha tenang, berusaha mengendalikan emosinya,berusaha berpikir positif.

" Mas" panggil dita sambil berjalan kearah bram
" honey,what are you doing here?" tanya bram sambil memeluk dita
" gimana? Gak ada yang terluka kan?"
" gak ada,polisi sedang periksa keadaan"
Dita berusaha menenangkan bram,tangannya menepuk nepuk dada bram,supaya bram tenang dan tidak meledak.
" tuan kita ke kantor polisi dulu,saya temani" kata damar
" ok... Sayang kamu pulang ya, diantar supir kantor"
" tapi"
" nanti aku cepet pulang kalau udah beres"
Dita mengangguk,Bram pergi bersama Damar ke kantor polisi. Sedangkan Dita dan bi Minah diantar supir kantor pulang kerumah. Ponsel Dita berdering dari Raline,dia malas menjawabnya,namun berbunyi terus.
" hello,dita, where are you? How about tyo?"
Dita langsung mematikan panggilan dari Raline. Ternyata Bram masih menghubungi Raline. Raline mengiriminya pesan.
Raline
Kalau sudah seperti ini,apa yg bisa kamu lakukan? Bisakah kamu bantu suamimu,dengan apa? Kamu bahkan hanya menumpang pada tyo

Dita mengepalkan tangannya. Wanita itu semakin berani.
" nyonya kenapa?" tanya bi minah khawatir melihat ekspresi dita
" gak bi"
Mereka sampai rumah, supir menyerahkan kunci mobil ke dita. Dita langsung masuk kerumah dan masuk ke ruang kerja bram. Dita mencari berkas perceraian yang pernah dia ajukan ke bram. Dita mengambil dan menyimpannya. Dita menunggu kepulangan bram. Sampai malam hari hampir tengah malam bram belum pulang juga. Ponselnya mati,dia menghubungi damar,tetapi tidak diangkat juga. Dita sangat stress,dia takut terjadi sesuatu dengan bram. Suara mobil masuk ke halaman,bel berbunyi. Dita segera ke depan membuka pintu,namun tubuhnya kaku melihat pemandangan di depannya,mengingatkan saat malam setelah pernikahannya dengan bram. Dita mundur melihat bram dengan wanita lain,kali ini Raline.

" hey... Dita... Ini suami kamu" panggil Raline
Dita hanya mundur,dia tidak menyambut bram. Akhirnya bi minah yang membantu Raline. Raline nampak lelah.
" huh... Suami kamu bikin repot saja"
Dita hanya diam. Seolah memutar kembali memori menuju keadaan yang membuat dita tersiksa.
" urus tuh suami kamu... Makanya jadi istri yang berguna, gak bisa apa apa kayak kamu,kok bisa sih jadi istri tyo" omel Raline
Dita hanya diam,menatap bram dengan tatapan kosong.
" semenjak sama kamu,tyo susah, cari jalan susah"
Omelan Raline sepertinya tidak didengar oleh Dita. Dia akhirnya pulang meninggalkan bram dan Dita.
" nyonya... Tuan mau dibawa ke atas?"
Dita menggeleng. Kemudian dia menarik Bram ,menyeret Bram ke kamar mandi dekat dapur. Dita kemudian menyiram Bram. Bram yang mabuk berat langsung tersadar. Dia mengumpat kesal. Dita terus menyiram Bram,hingga dia sadar. Dita mau tahu siapa yang dia panggil dalam keadaan mabuk.
" dita... Stop" kata bram
" masih ingat aku siapa?"
Bram kemudian berdiri,sempoyongan,menepis Dita. Dengan keadaan basah Bram berjalan menuju kamarnya. Bram mengganti pakaian nya,kemudian merubuhkan tubuhnya ke kasur. Dita menghampiri Bram.

" bram... Kenapa kamu mabuk?"
" aahhh... Aku capek,aku stress,sana... Aku ngantuk"
"Kenapa bisa sama Raline,kamu hubungi dia? Kenapa telepon aku gak dijawab"
Bram membalikkan tubuhnya,kemudian menatap Dita yang berdiri dihadapannya.
Bram bangun,dia duduk dan meraih tangan Dita.
" listen to me,im not calling her"
" terus... Kenapa bisa sama dia,damar kemana?"
" i dont know"
Bram lalu merebahkan tubuhnya dan tertidur. Dita membenarkan posisi bram. Menyelimuti bram. Dita menyeka wajah Bram dengan air hangat,juga tangannya. Bram sebenar nya sadar,dia tidak mabuk berat. Dia menangis,Dita heran Bram menangis saat tidur.
" Bram?" panggil Dita lirih
Bram langsung memeluk Dita sambil tertidur,dia menangis.
" maafin aku,maafin kesalahan aku selama ini"
Kata Bram terisak
Dita mengusap punggung Bram,kemudian mencium kening,pipi dan bibir Bram.
"Im here... I never leave you,ok"
Bram memeluk Dita. Dita tahu suaminya sedang down. Dia berusaha meredam cemburunya.

Keesokan paginya,Bram masih tidur. Dita bangun terlebih dahulu. Ponsel Bram berbunyi, dita melihat dari ayah mertuanya.
" yeoboseyo"
" owh... Dita, tyo eodiga?"
" masih... Tidur ayah, ada apa,biar dita bangunkan"
" ya sudah... Hari ini tahan tyo dirumah,jangan buat dia keluar rumah,kecuali panggilan polisi,ayah akan kirim anak buah ayah kerumah kalian"
" ada apa ayah?"
Namun panggilan tiba tiba terputus. Dita meletakkan ponsel Bram. Kemudian dia melihat kearah luar rumah,dita melihat ada mobil mencurigakan di ujung dekat jalan hendak kerumah. Dita membangunkan Bram.
"Mas ... Bangun... "
Bram mengeliat. Dia membuka mata.
" jam berapa sayang?"
" jam 7, cepet bangun"
" kenapa?"
Dita menarik tangan Bram untuk bangun. Kemudian menunjukkan mobil yang dia lihat ke Bram.

Bram menghubungi security di depan rumahnya untuk mengecek mobil tersebut. Ketika security berjalan kearah mobil itu,mobil itu langsung pergi dan melewati rumah Bram.
" kata ayah... Hari ini kamu gak boleh keluar rumah"
" hmm... Kata ayah.. Apa kata kamu" goda bram sambil menciumi dita
" ish... Kata ayah... Kecuali panggilan polisi"
" ok... Mandi yuk" ajak Bram
" kamu aja, aku belum selesai"
" haduh... Lama banget sih... Karatan lama lama punya aku deh"
Dita mencubit perut Bram. Bram malah menciumi Dita. Sehingga Dita kegelian. Bram membuka bagian atas gaun tidur Dita. Menciuminya penuh gairah, Bram yang sudah tidak tahan meminta dita mengeluarkannya. Dita akhirnya membiarkan Bram bermain main dengan dada Dita. Dita melakukan hal yang selama ini tidak pernah dia lakukan,yaitu bermain dengan milik Bram. Dita memainkan kejantanan Bram. Bram merasakan gairah nya memuncak.
" terus sayang... Ah" ucap bram parau
Dita terus memainkan milik Bram,hingga akhirnya meledak. Bram lega,akhirnya keluar juga. Selama ini dia melakukan nya sendiri,dikamar mandi. Bram langsung mencium bibir Dita.
" thanks honey"
Dita tersenyum.
" like this ,ok... "
Bram memeluk Dita,kemudian dia segera mandi. Sedangkan Dita mengganti sprei dan selimutnya. Setelah Bram selesai mandi,gantian Dita. Bram menunggu Dita di ruang makan sambil membaca info terbaru di ponselnya.

****
Aw... Konten dewasa

Jalan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang