29. seulpeohaji ma

27 4 2
                                    

Bram dan dita tidak langsung kerumah,dita meminta bram mengantar ke makam anak mereka. Di makam dita kembali menangis,bram menenangkan dita. Kemudian mereka kembali kerumah,disambut para art dan orang tua bram. Bram membawa dita istirahat di kamar. Ibu mengusap tangan dita,memberi dukungan kepada menantu tersayang nya itu. Yoona yang melihat tantenya bersedih,langsung memeluk.
" seulpeohaji ma" kata yoona
Dita memeluk yoona.
" kamu tidur disini?"
Yoona menoleh ke arah bram,karena dia tahu pamannya itu tidak begitu menyukainya. Namun kali ini bram mengangguk. Yoona senang pamannya mengizinkan dia menginap dan tidur bersama dita.
" tapi... Ingat... Jangan tidur ditengah,uncle bukan papa kamu"
" tyo... Kamu ini"
" ingat... Malem malem jangan bangunin uncle ,cuma buat antar ke kamar Mandi"
" yoona sudah berani sendiri" ujarnya terbata bata dengan bahasa indonesia
" baguslah"
Yoona memang di ajari bicara bahasa inggris dan korea. Karena asta sebelum ke new york tinggal di korea. Dibanding dengan bram yang tinggal lama di indonesia.

Malam harinya,mereka tidur bertiga. Karena bram tidak mau mengalah untuk tidur dikamar lain. Alhasil, yoona tidur di pinggir dipeluk oleh dita dan bram posisinya memeluk dita. Bram melihat yoona sudah tertidur pulas. Bram memainkan jemarinya di lengan dita,mencium leher dita. Dita langsung meremas milik bram yang sudah mengeras rupanya. Bram kelijengan dan memegang miliknya.
" sayang kamu jahat banget"
" lagian usil banget"
" kamu yang kelewatan juga,kenapa pake gaun tidur yang gitu"
Dita mengenakan gaun tidur sexy berwarna hitam. Dita terkekeh,dia senang menggoda bram.
" baru gini aja kamu udah ..."
" udah apa?" tanya bram sambil melotot
Dita mencium bibir bram.
" tahan ya 40 hari " 
Bram mendesah,dia meraih dita kepelukannya. Mereka tertidur sambil berpelukan.

Keesokan harinya,bram masih tidur pulas. Yoona sudah siap dijemput asta untuk berangkat sekolah. Setelah yoona berangkat ke sekolah,dita ke kamarnya,membangunkan suaminya. Di tatap wajah Suaminya itu,wajah tampan bram nampak lelah. Dita mengusap wajah bram kemudian mencium kening bram. Bram menggeliat, kemudian membuka matanya. Dia terkejut melihat dita sudah bangun.
" jam berapa ini sayang?" tanya bram panik
" jam 7 ,mas" kata dita lembut
" aduh... Aku kesiangan"
Bram bangun,kemudian dia diam teringat sesuatu.
" tadi kamu panggil aku apa?"
" yang mana?"
" yang tadi jam 7 ... "
Dita malah beranjak pergi. Bram menarik tangan dita sehingga dia duduk di pangkuan bram. Bram mencium leher dita.
" mas... Udah siang lho"
Bram berhenti menciumi dita.
" nah... Gitu... Panggil seperti itu ya"
" udah mandi sana"
" morning kiss"
Dita mencium pipi bram,kemudian bangun dan berjalan ke lemari pakaian bram. Bram segera masuk ke kamar mandi. Dita menyiapkan pakaian kerja bram. Ponsel bram berdering terus menerus,dita mengambilnya dan melihat,panggilan dari pabrik,namun kemudian mati. Dita meletakkannya kembali.

Bram selesai mandi,dia hanya menggunakan handuk,melihat dita tengah memegang ponselnya.
" ada apa sayang?"
" tadi bunyi terus dari pabrik kayaknya"
Bram segera menghampiri dita. Dan menghubungi kembali. Ekspresi bram berubah,setelah berbicara di telepon. Bram segera mengenakan bajunya.
" buru buru banget sih"
" iya sayang"
Setelah dia mengenakan pakaian nya,bram meraih jas nya dan mencium pipi,kening dan bibir dita.
" ada apa sih?" tanya dita sambil mengikuti bram
" kamu dirumah aja,jangan kemana mana ok,bye sayang"
Bram langsung masuk mobil,yang sudah di tunggu oleh damar. Dita kemudian menghubungi teman temannya,namun tak seorangpun yang mengangkat.

*****
Di pabrik para karyawan sudah berkumpul. Para direksi tidak sanggup memberikan pengumuman sesuai pernyataan bram. Diruangannya bram marah marah.
" saya tidak mau tahu... Lakukan sesuai perintah saya"
" bb... Baik pak"
Bram melihat karyawannya berkumpul mendengarkan pengarahan dari manager personalia. Para karyawan nampak protes. Bram kemudian meninggalkan pabrik bersama damar,lewat pintu belakang. Dia kembali ke perusahaan nya. Perusahaan keuangannya tidak bisa mengeluarkan pinjaman untuk menanggung pabrik jika tidak mengambil langkah pemutihan.
" damar... Selidiki direktur keuangan sama bagian purchasing"
" baik tuan"
" saya ingin istirahat dulu"
Bram memijat kepalanya. Kepalanya terasa berat. Semenjak masalah dengan dita,masalah kehilangan anaknya,sekarang perusahaan,bram belum beristirahat yang cukup.

Dia kemudian menghubungi dita. Diseberang sana terdengar suara yang membuatnya damai.
" sayang... Aku kangen"
Dita hanya terkekeh. Bram menyudahi teleponnya karena pintu ruangannya diketuk.
Sekertarisnya masuk mengantar ayah bram.
" ayah?"
Setelah mirna keluar ,ayah duduk di sofa. Bram mengikutinya.
" kenapa pabrik kamu?"
" koleps yah,ada masalah produksi"
" selain PHK karyawan gak ada solusi lain?"
" tyo ... Sudah minta damar selidiki"
" pikirkan nasib keluarga karyawan kamu kalau mereka gak kerja"
" lalu? Kalau tidak ada bahan apa harus tetap mempekerjakan karyawan"
" pasti ada cara lain?"
Ayah tersenyum. Bram masih nampak berpikir cara lain menyelamatkan nasib karyawan nya. Setelah ayahnya pulang,damar masuk keruangan bram. Dia memberikan beberapa data yang mengejutkan. Bram sangat kesal dibuatnya.
" panggil mereka segera kesini,kumpulkan semua pimpinan"
" baik tuan"
Damar keluar dari ruangan bram. Bram nampak frustasi. Perusahaan masih baru memang,sulit bersaing dengan yang sudah berdiri lama. Namun ini adalah usaha pribadi nya,diluar milik sang ayah.

Di dalam rapat,bram langsung melempar bukti2 ke hadapan para pimpinan pabrik. Ternyata di dalamnya ada yang melakukan korupsi,bram tidak mentolelir semuanya,dia langsung melimpahkan ke polisi. Dan bram menyita semua aset yang dimiliki oleh direktur keuangan dan purchasing.
" jadi bagaimana pak keputusan terhadap para karyawan"
" sementara kita rumahkan dulu dengan gaji 50% untuk para karyawan diatas 3 tahun,dibawah itu bisa dieliminasi,tapi beritahu mereka kalau sudah stabil,bisa kembali lagi dan akan diangkat karyawan tetap" kata bram final
Para pimpinan pabrik merasa lega. Bram kemudian pulang,kepalanya sudah sangat pusing. Sampai dirumah, bram tidak melihat dita. Yang ada hanya para art nya.
" nyonya dimana? Ngapain aja dia?"
" di kamar baby tuan, dari tadi siang disana saja"
Bram menghela napas. Ketika akan naik ke tangga,dita sudah berada di tangga dan tersenyum manis.
" kamu baru pulang?" tanya dita
Bram mengangguk lesu.
" bi... Siapin makan malam ya" kata dita
" baik nyonya"
Bram naik ke tangga dan merangkul dita masuk ke kamar. Dita melepas jas bram dan kemeja bram.
" kamu mandi sana,terus makan ya,kamu capek banget"
Bram mengangguk,kemudian menarik dita duduk dipangkuannya dan membenamkan wajahnya di ceruk leher dita. Dita memeluk bram dan mengusap punggung bram. Dita tahu suaminya sedang mengalami hal berat,dia tidak ingin menambah pikiran bram,dengan dia masih bersedih tentang kehilangan calon anak mereka. Setelah tenang bram kemudian mandi. Dita menunggu bram selesai mandi sambil merapikan pakaian kotor milik bram.




********
Kasihan gak sama bram?
Atau biarin?

Jalan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang