61. Bahagia

13 0 0
                                    

Dita tengah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian guna mengusut kasus penangkapan Gerald. Akhirnya Dita menceritakan semua dari awal mula masalah timbul. Bram yang berada disamping Dita berusaha menenangkan istrinya. Dia sangat menyesal pernah salah paham diawal pernikahan mereka. Ternyata istrinya benar - benar wanita baik. Mertuanya lah yang membuatnya menjadi salah sangka. 

"terimakasih untuk keterangannya bu Dita, mungkin kami akan mintai keterangan lagi untuk pemeriksaan lebih lanjut"

"tolong proses dan hukum yang adil ya pak"kata Bram 

"baik Pak Bram,terimakasih,kami permisi"

Setelah polisi pergi,Bram memeluk istrinya. 

"mas..cabut aja perkaranya,jangan ada penjara"

"tapi sayang"

"sudah mas,lagipula aku gak papa,memaafkan lebih baik"

Bram menatap Dita. 

"sayang.. kamu itu manusia apa bidadari sih,kenapa hati kamu baik banget"

"bidadarinya kamu mas" 

Bram gemas,dia mengecup bibir Dita,namun rasanya tidak cukup,bram langsung melumat bibir Dita,Dita membalasnya.  Tangan Bram menahan tengkuk Dita. Dita memluk erat pinggang Bram. Aktivitas mereka terhenti ketika terdengar deheman Ibu. 

"hmm.. Tyo..dita masih sakit..sabar dong" 

Bram dan Dita terkejut,mereka langsung salah tingkah. Ibu datang bersama Raiden dan bibi. Raiden berlari ke ayah dan mamanya. 

"anak mama..sudah pulang sekolah sayang,nakal gak tadi?" 

"enggak dong ma,rai kan anak pinter"

"bagus..anak ayah gak boleh nakal"

Rai membuka tasnya lalu memberikan sebuah surat pemberitahuan ke Bram. Bram membacanya. 

"apa mas?"tanya Dita 

"ini acara olahraga keluarga"

"oh... acara ini"

"kayak gimana?"

"ya olahraga bersama orang tua,nanti ada beberapa permainan olahraga gitu mas" 

Bram nampak berpikir. 

"oke... ayah usahakan ya jagoan"

Raiden bersorak senang. Raiden berada diranjang bersama Dita. Dia ingin tidur dengan dipeluk oleh Mamanya. Raiden tertidur pulas disamping Dita.

"Tyo... Dita... Ayah meminta kalian menikah lagi secara agama,bagaimana? "
"Iya gak apa - apa bu" kata Bram
"Nanti setelah Dita sembuh keluar dari rumah sakit"
"Kenapa gak besok?"
Dita mencubit lengan Bram. Ibu hanya terkekeh.
Ponsel Bram berbunyi dari Damar. Damar berada dikantor polisi untuk mencabut perkara sesuai permintaan Dita.

" bu... Aku titip Dita ya"
" kamu mau kemana?"
" mau ke kantor polisi,cabut perkara"
"Hati - hati... Terimakasih ya mas" kata Dita
Bram mengangguk,dia mencium pipi Dita lalu mencium tangan ibunya,tidak lupa mencium pipi Raiden yang tengah tertidur pulas.

"Dita... Terimakasih ya,kamu masih mau menerima dan memahami Tyo"
"Gak perlu Terimakasih bu"
"Semoga kali ini jangan terpisah lagi ya,ibu mohon"
" Doakan yang terbaik aja bu"
" sebenarnya kalian kan dimata hukum masih suami istri,tapi kenapa bisa berita kalian bercerai"
"Namanya media,terus 2 tahun memang kita kan gak bareng"
"Intinya setelah kalian nikah lagi secara agama,buat konfrensi pers ya,sekaligus umumkan Raiden anak kalian"
"Iya bu... "
Ibu mengusap kepala Dita. Sementara dikantor polisi,Bram berhadapan dengan Gerald.

Jalan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang