8. jil- tu

50 5 0
                                    

Sabtu pagi...
Dita masih terlelap,biasanya dia paling rajin bangun pagi. Ya karena dia harus bekerja. Semenjak hamil dita menjadi lebih sering bangun siang. Pengaruh bayi atau memang karena sekarang dia sudah menjadi pengangguran. Ponselnya berdering nyaring,membuat dita terkejut.
Dita mengangkat tanpa melihat nama penelpon.
" halo"
" what... Ini jam berapa, elo masih tidur ta" teriak suara diseberang sana dita tahu pemilik suara itu, ibu sosialita dengan 2 orang anak yang lucu dan menggemaskan
" hmm... Emang jam berapa?"
" ini jam 9 nyonya bramantyo" ujarnya
Dita terkejut lalu bangun dari tempat tidur.
" udah sadar, tumben banget sih bangun siang, jangan lupa katanya mau ada janji makan siang sama istri rekan bisnis suami elo"
" iya... Untung elo telepon gue,thanks ya"
" ah... Elo emang lebih pintar dari gue,tapi elo bener bener wanita ceroboh"
" udah ya,ntar singa ngamuk gue belum bangun"
Dita langsung memutuskan sambungan teleponnya. Dia langsung mandi cepat cepat. Bram pasti sudah duduk dimeja makan.

Dita selesai mandi langsung berdandan dan turun kebawah. Di ruang makan dia tidak melihat bram, dita heran.
" tuan sudah pergi nyonya"
" kemana?"
" sepertinya bermain tenis"
" owh.. Sejak kapan?"
" ketika ingin nyonya"
" ish... "
Dita lalu sarapan. Ponselnya berbunyi. Dari ibu mertuanya. Dita menerimanya.
" ya,bu"
" dita,kamu sudah bangun? Tyo ada? Ibu telepon tidak diangkat,damar dia sedang libur katanya"
" owh... Iya bu, bram sedang main tenis, dita lagi sarapan,ada apa bu?"
" kalau gitu nanti malam kerumah ya,ada jamuan makan ,ayah undang relasinya dirumah"
" owh... Begitu"
" kalian harus datang,bilang tyo harus datang"
" iya bu"
Ibu menyudahi teleponnya. Dita menghela napas. Ibu mertuanya sangat manis. Jauh berbeda dengan ibunya. Wanita yang merawatnya. Dita hendak menelpon bram dia akan pergi bersama nindy. Bram menelponnya terlebih dahulu.

"Nanti aku jemput,hari ini kamu mau ketemu sama bu niken kan, gak usah pergi sama nindy, nanti sama aku aja, sebentar lagi aku pulang"
Kata bram tanpa memberi kesempatan dita bicara Lalu menyudahi teleponnya
" aih... Manusia ini"
Dita lalu ke kamarnya menyiapkan pakaian untuk bertemu makan siang. Dia mendengar suara mobil bram masuk halaman rumah. Dita turun untuk menemui bram. Dita melihat bram mengenakan celana training dan kaos ketat melekat ditubuhnya. Nampak tampan,dita tersenyum melihat penampilan suaminya. Sementara bram hanya cuek.
" aku mau mandi dulu, kamu siap siap juga"
Dita mengangguk.
"Tadi ibu telpon,nanti malam ada acara jamuan,jadi kita harus datang"
Langkah bram terhenti.
" kamu bilang apa?"
" ya kita bakal dateng"
" kenapa ambil keputusan tanpa bertanya dulu"
" emang kenapa,ini kan ibu yang minta"
Bram membuang napas kesal. Padahal malam ini dia ingin istirahat. Sebelum menghadapi hal hal yang tidak akan pernah terduga.

Dita sudah siap,dia menunggu bram di teras rumah. Asta datang dengan membawa sebuket bunga. Dita merasa senang.
" bunganya cantik"
" bagus kalau suka"
" ada keperluan apa kesini kak"
" tyo mana?"
" lagi dikamar ganti baju"
" owh... Kalian mau pergi?"
" iya... Ini ada janji makan siang sama istri rekan bisnisnya bram"
" owh... Begitu,cuma mau bilang nanti malam jangan lupa datang ya"
" pasti"
Senyum mengembang di wajah cantik dita. Bertepatan saat bram membuka pintu. Bram kesal sendiri,dita tidak pernah senyum semanis itu di hadapannya,tapi dengan asta mudah sekali dia tersenyum bahkan tertawa.
" eh... Tyo,kesini cuma mampir"
Tanpa berniat menjawab bram hanya menatap sinis pria yang notabene adalah kakaknya.
" dita pamit dulu ya"
" iya hati hati,makasih bunganya"
Asta pergi meninggalkan bram dan dita. Dita masih tersenyum sambil mencium bunga yang diberikan oleh asta. Bram merebut bunga itu,namun dita lebih kuat.
" taruh bunganya,kita harus berangkat" kata bram lalu berjalan ke arah mobil
Dita memberikan bunga itu ke art meminta untuk meletakkan di kamarnya.
Di dalam mobil dita dan bram tidak bicara apapun. Suasana hening. Mereka sampai disebuah restaurant. Ketika hendak turun ponsel bram berbunyi.
" kamu turun duluan aja,nanti aku nyusul"
Dita menatap curiga bram.
" kenapa kamu ngeliatin nya gitu?"
Dita memicingkan matanya. Lalu keluar dari mobil.

Dita mencari sosok bu niken. Dilihatnya seorang wanita cantik melambaikan tangan ke arahnya. Dita menghampiri beliau.
" maaf bu, agak telat ya"
" gak kok,baru sampai,sama siapa kesini bu bram"
" sama suami bu, panggil dita aja,lagipula saya lebih muda dari ibu"
" owh... Lalu mana pak bram?"
" ada urusan dulu,sebentar lagi juga menyusul bu"
" begitu,mari pesan makan dulu"
Dita mengangguk,setelah memesan makanan mereka berbincang. Membicarakan beberapa ide dari dita. Sampai pesanan tiba dan makan bram tidak kunjung muncul. Dita melihat ponselnya. Tidak ada pesan atau telepon dari bram. Sampai selesai makan bram tidak muncul juga.
" pak bram tidak datang?"
" mungkin urusannya lebih penting"
" mau sekalian sama saya pulangnya apa bagaimana dita"
" saya naik taxi saja bu"
" ok.. Saya permisi,Terimakasih atas waktunya, hati hati ya dita"
" iya bu, sama sama"
Bu niken sudah keluar dari resto. Dita lalu keluar resto,dia melihat mobil bram masih terparkir. Dita mencoba mencari keberadaan bram. Matanya tertuju pada kedua sosok yang nampak akrab di sebuah cafe. Walau agak jauh,dita tahu siapa dia. Dita lalu mendekat ke cafe. Penglihatannya tidak salah, mereka nampak bahagia. Bram tertawa, dan wanita itu nampak nyaman tertawa bersama bram. Dita sedikit kesal.

To; monster korea
Kamu dimana? Q udah selesai. Apa urusan kamu penting banget

From; monster korea
Masih meeting,sama klien penting,kamu pulang duluan aja,siapkan pakaian untuk nanti malam

To; monster korea
Ok..

Dita menghela napas kasar.
" wew... Bisa bisanya bohong"
Dita lalu pulang dengan naik taxi. Perasaannya kesal. Tadi bram marah karena dita menerima bunga dari asta. Sekarang pria itu malah asyik dengan wanita lain. Ponsel dita berdering,dari nindy.
" ya... Apa? "Ujar dita kesal
" eh... Kenapa? gimana tadi ketemu bu niken nya"
" lancar"
" trus si brengsek itu,tumben banget dia mau anter lo"
" ah... Kampret emang, ngeselin, tameng doang anterin gue,gak taunya malah ketemuan sama cewek "
" what... Cewek"
" tadi dia sewot gue dikasih bunga sama kak asta,sekarang dia seenaknya ketemu sama cewek, ngeselin banget gak sih" omel dita
Nindy malah tertawa.
" gak ada yang lucu"
" elo,lucu,Sejak kapan elo sewot dia ketemu cewek lain"
" ah... Iya ya, peduli amat ya, elo lagi dimana?"
" dirumah,lagi sama kurcaci,kenapa?"
" owh... Yaudah bye"
Dita mengakhiri teleponnya. Setelah sampai rumah. Dita kekamarnya,menyiapkan gaun untuk nanti malam. Dia lalu ke kamar bram menyiapkan setelan jas untuk bram. Dita melihat sebuah paper bag kecil. Dia  penasaran,lalu mengambilnya. Isinya jam tangan pria,sudah pasti mahal. Dita melihat ada kartunya.

" for you,love" baca dita
Dita segera merapikan kembali ketempat semula ketika mendengar suara mobil bram. Entah kenapa perasaan dita kesal. Dita pura pura merapikan setelan jas bram,ketika bram masuk kamar.
" owh... Kamu lagi nyiapin" ujar bram lalu masuk kamar mandi
Dita keluar kamar bram. Dia teringat wanita yang bram temui di cafe. Perasaan nya kesal tak menentu. Dita keluar kamar,dia ke dapur untuk minum. Perasaannya seperti terbakar.
" nyonya kenapa?" tanya art karena melihat dita minum air dingin satu botol tanpa henti
Dita tidak menjawab. Dia lalu ke kamar,untuk istirahat. Dia terus teringat kejadian tadi siang dan kado itu.
" bram selingkuh,iya ini namanya selingkuh" gumamnya 
Dia lalu keluar kamar untuk menemui bram. Ketika dita hendak ke kamar,ternyata bram di balkon. Dia bersantai sambil bertelepon dengan penuh kebahagiaan.

*** *
Wah... Kira kira siapa dia
Bram selingkuh?

Jalan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang