27. Perkenalan yang manis

31 3 2
                                    

Dita menikmati ice cappucino dan sepotong almond cake.
" excusme miss... Boleh saya duduk disini"
Dita mendongakan kepalanya,lalu mengangguk. Dita kembali fokus dengan cake nya.
" sendiri aja,gak ada teman?"
Dita hanya menatap pria di hadapannya. Pria itu tersenyum. Ponsel pria itu berbunyi.
" iya... Bu... Tyo... Lagi sama calon menantu ibu nih,iya bu... Secepatnya tyo akan lamar dia"
Dita tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
" kenapa? Kamu mengejar saya?" tanya bram
Dita tersenyum.
" sudah di desak menikah ya,sampai halu gitu" canda dita
Bram terkekeh.
" tebakan kamu tepat sekali,sebentar"
Bram nampak mengeluarkan sesuatu dari kantong jasnya.
" bisa pinjam tangan kirinya sebentar?"
Dita mengernyit heran. Bram memberi isyarat agar dita mengulurkan tangannya. Dita mengulurkan tangan kirinya. Bram langsung memasangkan cincin bermatakan berlian ke jari manis dita. Dita terkejut lalu menarik tangannya.

" apa ini?" tanya dita sambil melepas cincin itu
" ternyata pas ya"
Dita berusaha melepas,tapi agak susah.
" jangan di lepas,mulai sekarang kamu tunangan saya"
" what? Ya ampun mas, jangan gini dong"
Dita berhasil melepaskan cincin dan memberikan ke bram. Bram mengambilnya,kemudian dia berlutut dengan betumpu kaki kirinya. Otomatis menjadi perhatian di coffe shop tersebut.
" eh... Apa apaan ini,mas,bangun... "
" will you marry me?" ujarnya
Dita terkejut,matanya hampir lepas. Pria ini siapa,kenal juga tidak tiba tiba melamarnya.
" mas... Kalau mau latihan jangan sama saya"
" saya serius, saya mau kamu jadi istri saya"
" sinting"
Dita langsung pergi dari caffe. Bram mengikutinya. Dita berlari,bram mengejarnya.
" ah... Dia ini orang gila apa gimana sih" gumam dita sambil berlari kemudian bersembunyi
Dita melihat bram sudah tidak ada. Dita lega,kemudian dia segera naik taxi menuju kos. Dita tertawa kecil,sambil menggeleng kepalanya mengingat kejadian di cafe.
" ganteng sih... Sayang ... Gak waras"
Dita terkekeh. Sampai kos,dita segera masuk dan beristirahat.

******
Dikantor dita berpapasan dengan rayhan,orang IT. Dia hanya tersenyum,rayhan memanggilnya.
" ehm... Mba dita.. Pulang kerja ada acara?"
" gak ada.. Kenapa ya?"
" ehmm... Ada film bagus,mau nonton sama saya?"
Dita terkekeh.
" ini kamu ngajak saya nge date ya"
Rayhan tersenyum.
" maaf ya, terpaksa saya tolak ya,permisi"
Dita segera menuju ke ruangannya. Rayhan nampak kecewa. Dita juga tidak tahu kenapa dia menolak ajakan rayhan. Padahal ini kesempatan bagus untuk memulai  hubungan baru. Namun rasanya dita masih enggan. Jam makan siang ob membawakan makan kotak makan siang.
" dari siapa mba?"
" dinikmati saja mba... "
Dita membuka kotak makan itu dan menemukan kartu ucapan.
Selamat menikmati
Semoga kali ini tidak dibuang atau dikasihkan orang ya ...
Input dan output harus sesuai ya..
Terimakasih kerja kerasnya
Kalau kamu penasaran
Tunggu di depan kantor sepulang kerja
Secret admire 

Dita terkekeh. Kemudian memakannya,lumayan dia tidak harus keluar untuk makan siang. Sore hari pulang kerja,dita menunggu angkot di depan kantornya. Sebuah mobil bmw berwarna hitam berhenti di depannya. Pintu terbuka,dita menggeleng kemudian berjalan menjauh dan menghentikan angkot yang lewat.
" wah... Masih ada tuan wanita seperti itu,jaman sekarang"
" apa dia sama sekali gak penasaran?"
" sepertinya kita harus minta bu nindy turun tangan"
Bram menghubungi nindy. Dia tersenyum. Sementara itu dita tengah berada di toko grosir mainan,survei harga.
" bisa diskon lagi gak harga harganya kalau saya ambil banyak"
" bisa aja mba... "
" ok... Saya besok kesini lagi ya, sekarang saya mau buat list dulu"
" iya..  Silakan mba"
Dita mencatat mainan yang di butuhkan. Setelah selesai dita kembali ke kosan. Dia melihat mobil nindy. Dita langsung menghampiri nindy.
" nin"
" hai... Ta... Darimana aja,lama banget"
" sorry,ayo masuk dulu"
Dita mengajak nindy masuk ke kosannya.

" by the way, gue makasih banget ya"
" buat apa?"
" elo bantuin mama gue diem diem"
" owh... Itu... Gak masalah"
" makasih banget ya"
" ehm... Udah... Gak usah dipikirin... Tapi... Gue mau minta bantuan lo"
" ok... Bilang... Apa pun... Gue bakal bantu"
" apapun?"
Dita mengangguk. Nindy menggenggam jemari dita.
" ta.. Ehm... Elo masih jomblo kan?"
" why? Kenapa nanya itu?"
" ehm... Elo mau nikah gak?"
Dita tertawa.
" orangnya baik kok,masalah nya ini hidup mati masa depan marcell ada di dia"
" maksudnya?"
" proyek laki gue tergantung sama dia,tapi dia punya syarat,laki gue harus cariin dia istri"
" ah... Gila... Di aki aki ya"
" gak lah... Emang gue sahabat apa? Dia masih muda,seumuran sama marcell, ganteng juga kok, tenang aja,gue gak akan kenalin yang kaleng kaleng"
Dita menatap nindy.
" gue jamin hidup elo pasti bahagia,yakin... Percaya gue, dia cari wanita biasa,mau ya,katanya elo mau bantu gue apapun"
Nindy mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah foto. Dita terkejut,kemudian tertawa.

" otte? "
" yakin... Dia cari istri"
" yakin... Dia orangnya susah jatuh cinta,beda sama marcell"
" masak sih... Apa dia punya penyakit?"
Nindy mengangguk.
" ah... Ya kali ... Dia sehat dan dia seagama sama lo,ibunya orang indo kok, blasteran"
" iyakah?" 
" bener... Kalau gak percaya,sabtu besok kerumah gue,kenalan,kita makan malam,gimana?"
" gak perlu... "
" tapi... Elo setuju kan? Mau kan?"
Dita hanya tersenyum. Nindy masih belum mendapat jawaban. Kemudian dia pulang. Dita bingung. Sudah seminggu lebih pria itu berada di sekitarnya dan kali ini nindy datang mengenalkan pria itu kepadanya.
Plakkk
" kenapa?"
" kamu gila apa?"
" kamu bukannya makasih"
" ya.. Masa kamu tega sama sahabat kamu, itu namanya kamu jual sahabat kamu"
" gak masalah... Selama aku bisa dapet apa yang aku mau,termasuk kamu"
Marcell sangat geram.
" udahlah... Urus aja... Wanita kamu... Aku urus urusanku"
" kamu tahu... Bram itu... Psikopat,kalau dita kenapa kenapa gimana?"
" apa?... Kenapa?... Masih suka? "
Marcell menampar nindy lagi.
" kalau kenapa kenapa sama dita,aku bakal lindungi dia, kamu... Awas kalau bertindak lebih"
" aku lakuin ini juga buat kamu... Paham"
Marcell pergi meninggalkan nindy. Nindy kesal,dia berteriak.
" gak boleh... Ada yang bahagia diatas gue,siapa pun itu" teriak nindy

*******
Nah... Gimana?
Sedikit paham?



Jalan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang