Episode 1

628 43 0
                                    

Suara dentuman musik memenuhi sebuah ruangan yang sudah dipenuhi suara orang-orang berteriak, bernyanyi, dan mengobrol. Sebuah lampu kerlap-kerlip turut mengusir keheningan sehingga menambah kesan sumpek disana.

Suara langkah kakipun nyaris tidak terdengar dikarenakan musik-musik berisik khas malam hari yang memenuhi ruangan itu.

Jay bersandar disebuah bar dengan sebuah gelas berwarna merah di tangannya. Entah apa isinya, tampaknya gelas itu sudah kosong.

Park Jongseong, atau yang kerap disapa Jay itu, tengah mengobrol dengan beberapa orang laki-laki disebelahnya. Mata tajamnya menatap satu persatu laki-laki itu dan tidak jarang mulutnya terbuka karena tertawa.

Entah apa yang diobrolkan laki-laki itu, ia tampak sangat bahagia.

Di sisi lain, seorang gadis dengan wajah muram tengah duduk di salah satu sofa yang ada di ruangan itu. Tangannya tidak berhenti mengusap kedua lengannya. Ia sudah mengenakan lengan panjang, namun rasanya malam ini terlalu dingin untuknya.

Gadis itu terus menerus melirik Jay yang sama sekali tidak mempedulikannya. Ia merutuki laki-laki itu dalam diam.

Tadi katanya ke sini sebentar. Udah nyaris 1 jam, kok dia gak ngajak-ngajak pulang, sih, pikirnya.

"Hey, sendiri aja."

Gadis itu, Kim Mirae, menoleh ke kiri dan mendapati seorang laki-laki dengan sebuah gelas beling di tangannya duduk di sebelah Mirae. Gayanya persis orang kantoran. Kemeja putih yang 2 kancing teratasnya terbuka dan dasi yang longgar. Penampilan laki-laki itu juga kacau.

"Kenapa kok enggak minum?" tanya laki-laki itu.

Mirae berusaha tersenyum untuk mengusir ketakutannya.

"Ahaha... Enggak. Enggak suka," jawab Mirae.

"Terus kenapa kesini?" tanya laki-laki itu.

Aduh, bau alkohol..., keluh Mirae dalam benaknya.

Mirae diam dan enggan menjawab.

"Berarti kamu beneran sendiri, kan, di sini...?" tanya laki-laki itu lagi.

Mirae menggeleng.

"Terus sama siapa?"

Mirae menoleh ke arah Jay yang sama sekali tidak meliriknya.

"Ah... Pacar kamu?" tanya laki-laki itu asal.

Mirae menatap laki-laki itu kaget dan dengan cepat menggeleng. Bagaimana seorang stranger menebak dengan seenak jidatnya?

"Kalo gitu... saya boleh, kan, duduk di sebelah kamu?" tanyanya lagi.

Mirae bergeser sedikit ke kanan, menjauh dari laki-laki itu. Ia benar-benar takut sekarang tapi ia tidak mau terlihat seperti orang aneh.

Laki-laki itu mulai meraih lengan kiri Mirae hingga gadis itu berjingat kaget.

"K-kenapa, ya?" tanya Mirae takut.

"Mau kemana...? Saya mau nemenin kamu aja," jawab laki-laki itu.

"L-lepasin. Kamu boleh duduk sebelah aku, tapi enggak usah pegang-pegang!" suruh Mirae berusaha menepis tangan laki-laki itu.

"Ayolah... Sebentar aja," pinta laki-laki itu.

Mirae mengelak dan terus mengelak. Sementara laki-laki itu terus menerus memohon kepada Mirae agar gadis itu menggeser badannya kembali ke tempat semula.

Tentu saja Mirae merasa tidak nyaman, sekaligus kesal. Mengapa Jay terlalu larut dalam kesenangannya sampai lupa bahwa ia mengajak Mirae kesini? Ingin sekali Mirae mengomel di depan Jay, tapi bagaimana?

Forgotten || Park Jongseong (Jay) [16+]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang