Episode 50

238 12 0
                                    

Beberapa bulan kembali berlalu. Kini Jay dan teman-temannya sudah memasuki semester 2 di kelas 12 ini. Perlahan mereka disibukkan dengan tugas akhir dan ujian-ujian sekolah. Bahkan untuk bermain saja mereka sudah tidak sempat.

Seperti kebiasaan jam istirahat kedua yang monoton, Jay bersama Mirae dan teman-temannya berkumpul di kantin untuk menikmati makan siang mereka. Tak ada yang berubah. Semua kembali seperti biasanya setelah Jake dan kedua temannya tak pernah lagi menampakkan diri di depan Mirae.

"Demi apa Bu Nurul jodohin anaknya sama adek kelas?" tanya Niki membalas cerita yang Jungwon beberkan siang hari itu.

"Demi apapun, Nik. Gue denger dengan telinga gue sendiri," jawab Jungwon meyakinkan.

"Lah, tapi anaknya Bu Nurul kan kagak sekolah disini," balas Niki.

"Ya makanya itu, dijodohin sama anak sekolah sini biar enggak ketahuan-ketahuan banget," kata Jungwon. "Tapi mainnya kurang mulus, ketahuan deh."

"Lo tahunya gimana caranya?" tanya Heeseung ikut penasaran.

"Tadi di ruang BK gue mau konsul, kan, tapi disuruh nunggu. Yaudah gue nunggu terus gue liat kok ada cewek dari sekolah lain, terus Bu Nurul masuk ke ruang BK, bareng sama adkel itu. Eh, taunya ngomongin pacar-pacaran," jawab Jungwon.

"Itu mah emang mereka yang pacaran, Won. Bukan dijodohin," celetuk Jay.

"Kagak, Jay, ya ampun. Dikira gue ini bohong, ya? Kalau kepala gue ada memory cardnya, udah gue cabut terus gue kasih ke lo biar lo lihat sendiri," elak Jungwon.

"Terus, kenapa kalau mereka dijodohin?" tanya Mirae sambil melahap nasi katsunya.

"Ya, enggak apa-apa. Tapi aneh aja. Masa sih sama anak sekolah sini? Udah gitu cowoknya oke-oke aja, padahal ceweknya biasa aja, anjir," jawab Jungwon sangat julid.

Mirae berdecak.

"Kamu nilai orang dari fisik doang. Kamu, kan, enggak tahu gimana dia di kehidupan sehari-hari," bantah Mirae.

"Ya tapi... gimana, ya, Rae? Gue mah jujur jujur aja," ujar Jungwon.

"Kamu bukan jujur, kamu sirik karena sampe sekarang enggak punya pacar," ledek Mirae.

Jungwon mendengus. "Iya, deh, yang udah jadian sama Jongseong."

"Aneh banget rasanya lo manggil gue Jongseong," sahut Jay.

"Kenapa? Kan nama lo. Parah... emak lo susah susah mikirin nama lo bilang aneh," ucap Jungwon.

"Pantes Mirae betah sama Jay. Gak mandang fisik ternyata, padahal Jay badung banget gitu tetep aja disukain," ujar Heeseung.

"Ngomong lagi lo," ketus Jay dengan tatapan sinis.

Heeseung menjulurkan lidahnya, meledek sahabatnya yang kini memutar kedua bola matanya

"Lo kesambet apaan deh hari ini? Bawel banget," celetuk Niki.

"Gatau, deh. Dari pagi gue lagi happy aja, jangan tanya kenapa karena gue gak tahu juga kenapa," jelas Jungwon.

Niki dan Jungwon bersama Jay lanjut mengobrol hal-hal random lainnya. Mulai dari kucing sekolah yang sudah bunting lagi padahal baru melahirkan enam anak kucing sampai ke kampus mana yang akhirnya akan jadi tujuan mereka sehabis SMA ini. Sementara Mirae, gadis itu dengan lahap menyuap makan siangnya sambil membaca e-comic di ponselnya.

Heeseung menatap Dohee yang sedari tadi menunduk di sebelah Mirae entah sedang apa. Laki-laki itu menyenderkan punggungnya, pandangannya tidak lepas dari kepala Dohee yang tak menengadah sama sekali. Biasanya gadis itu yang paling bawel diantara mereka berenam, namun setelah Dohee tanpa sengaja mengatakan ia menyukai Heeseung, gadis itu malah menjauh dan semakin menjadi pendiam.

Forgotten || Park Jongseong (Jay) [16+]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang