Mirae duduk di sebuah kursi di sebuah restoran dengan gaun selutut berwarna broken white disertai perhiasan cantik yang berkilauan.
"Welcome, princess," sapa Jake dengan senyum manisnya.
Jake duduk di depan Mirae dengan setelan jas hitam dengan dasi biru donker.
Mirae tersenyum kaku. Sesungguhnya ia tidak ingin menemui laki-laki itu, namun ibunya memaksanya dengan alasan tidak enak jika Jake menunggu Mirae terlalu lama.
"Kenapa lagi?" tanya Mirae.
"Kenapa apanya?" tanya Jake sambil membolak-balikan buku menu.
"Aku udah pernah bilang, kan, untuk jangan ketemu aku lagi?" balas Mirae. "Kenapa kamu masih muncul di depan aku?"
"Why not?" tanya Jake.
Mirae mendengus panjang.
"Jake... I can't do this anymore," ujar Mirae.
"Maksud lo?" tanya Jake.
"Aku udah minta kamu untuk jangan pernah traktir aku lagi, kan? Cukup, aku gak mau lihat kamu lagi," jawab Mirae.
"Kenapa? Lo masih marah sama gue?" tanya Jake.
"Eo! Aku tahu kamu ada tujuan tertentu deketin aku dan aku enggak mau itu terjadi!" jawab Mirae.
Jake menutup buku menunya dan menatap Mirae tajam.
"Rae, malam ini seharusnya jadi malam yang berkesan buat lo. Jangan bikin berantakan," pinta Jake.
"Aku enggak pernah minta ke kamu malam yang berkesan buat aku. Aku enggak masalah kalau malam inipun enggak berkesan buat aku karena sampai kapanpun enggak akan pernah berkesan," balas Mirae kesal.
"Rae... Cukup. Kita disini untuk dinner bareng and that's it," ujar Jake. "Sekarang buka buku menunya dan pilih menunya."
"Aku gak mau," tolak Mirae.
"Wae?" tanya Jake.
"Kenyang."
"Lo udah makan sebelum kesini?"
Mirae menggeleng.
"Terus, kenyang dari mana?" tanya Jake heran.
"Pokoknya aku enggak mau. Aku mau pulang, Jake," jawab Mirae.
"Mirae-ya... Jangan bikin gue ngelakuin hal itu lagi," ancam Jake.
"Hal apa?" tanya Mirae.
"Narik lo ke mobil gue lagi," jawab Jake dengan sorot mata tajam.
"Stop, Jake. Just stop."
Mirae memejamkan matanya. Ia benar-benar tidak tahan dengan situasi ini. Ia berharap seseorang membawanya pergi sekarang juga.
"I want you, Rae."
Mirae menatap Jake bingung.
"Setelah dia pergi, it's time for me to love you."
"Apa maksud kamu?" tanya Mirae sedikit ngeri.
"Lo ingat laki-laki yang ada di foto kemarin, kan?" tanya Jake.
Mirae mengangguk pelan.
"Dia udah enggak ada. Sekarang, lo bisa sama gue," ujar Jake.
"Dia Jay, kan?" tanya Mirae menebak.
Jake tertawa sinis.
"Sebucin itu lo sama Jay?" tanya Jake.
"Cuma Jay yang bisa bikin aku kayak gini, Jake. Kamu enggak bisa," jawab Mirae.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten || Park Jongseong (Jay) [16+]✔
Fanfiction[COMPLETED✅] Menjadi tampan dan populer tidak menjamin hidup kalian akan bahagia. Bagaimana jika kalian berteman, bahkan bersahabat, dengan seorang perempuan super ekstrovert dan terlalu lugu? Jika kalian mengalami hal ini, mungkin kalian akan paham...