Mirae berusaha menahan rintihannya saat petugas PMR menempelkan perban di pelipisnya yang terluka. Rasanya sangat perih, namun Mirae berusaha untuk tidak membuat sahabatnya yang tengah memperhatikannya itu semakin khawatari.
Setelah selesai menangani Mirae, seluruh petugas PMR meninggalkan Mirae dan Dohee di ruang UKS. Mirae butuh istirahat sebentar di UKS untuk memastikan kepalanya tidak terasa pusing karena benturannya tadi cukup kencang.
Dohee duduk di samping Mirae dengan perasaan bersalah.
"Rae...," panggil Dohee pelan.
Mirae berdeham lalu menatap Dohee lembut.
"Gue minta maaf," ujar Dohee.
"Buat?" tanya Mirae bingung.
"Bikin lo jadi kecelakaan gini... Maksud gue tadi enggak begini," jawab Dohee.
Mirae terkekeh pelan.
"Biasa aja kali, Hee. Aku tahu maksud kamu baik, lagipula kalo kamu ga dorong aku mungkin tadi aku udah babak belur lebih parah," balas Mirae.
Dohee menghela nafas panjang.
"Intinya lo jangan apa-apa gak dipikir 2 kali dulu. Pikirin konsekuensinya buat elo, jangan main hajar-hajar aja," suruh Dohee.
"Iya Hee... Ngerti, Mirae minta maaf," ucap Mirae.
Dohee tersenyum tipis lalu mengelus puncak kepala Mirae.
"Mau balik ke-"
Suara pintu UKS terbuka dengan kasar mengagetkan Dohee dan Mirae secara bersamaan.
Jay dan Heeseung masuk bersamaan ke dalam ruang UKS dengan keringat mengucur di dahi mereka dan tatapan khawatir.
"Apa-apaan si-"
"Mirae, lo gak pa-pa??" tanya Jay dengan cepat. Laki-laki itu segera berlari menuju Mirae dan menatap wajah gadis itu lekat-lekat.
Mirae terdiam. Ia tidak mengira Jay akan datang menemuinya seperti ini. Biasanya, mau Mirae kecebur sumur juga Jay tidak akan peduli.
Kalau Heeseung yang datang menjenguk Mirae, baru gadis itu tidak heran. Heeseung memang lumayan perhatian padanya.
"Lo diajarin sopan-santun gak sih?" tanya Dohee sebal.
Jay mendengus dan menatap Dohee tajam. "Apalagi, sih?"
"Buka pintu main buka aja, ngetok dulu, kek! Kalau Mirae lagi gak siap gimana?!" omel Dohee.
Tak mau berdebat, Jay mengangguk dan mengalah. Membiarkan dirinya diomeli sahabat Mirae itu.
"A-aku... Aku udah gak pa-pa, Din. Makasih udah nengokin," ujar Mirae gugup.
"Lo masih manggil gue dengan nama Udin?" tanya Jay sebal.
Mirae terkekeh. "Bagus tau."
Jay memutar kedua bola matanya.
"Tau dari mana lo gue sama Mirae disini?" tanya Dohee.
"Niki sama Jungwon ngasih tau. Tadi kita lagi main basket dibawah, cuma Jay langsung ngacir ke sini jadi gue ngikut," jawab Heeseung.
Dohee membulatkan mulutnya tanda mengerti.
"Mirae udah gak pa-pa, ini mau balik ke kelas. Lagian lukanya enggak seberapa kok," ucap Mirae.
"Enggak seberapa kata lo?" tanya Jay heran.
Mirae mengangguk dengan polosnya.
"Gausah. Lo istirahat di sini aja. Gue temenin," suruh Jay.
"Hah?" Mirae memelototkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten || Park Jongseong (Jay) [16+]✔
Hayran Kurgu[COMPLETED✅] Menjadi tampan dan populer tidak menjamin hidup kalian akan bahagia. Bagaimana jika kalian berteman, bahkan bersahabat, dengan seorang perempuan super ekstrovert dan terlalu lugu? Jika kalian mengalami hal ini, mungkin kalian akan paham...