Episode 32

137 14 0
                                    

Jay dan Heeseung menjuntaikan kaki mereka saat duduk di pinggir sebuah tembok yang terbuat dari bebatuan, tempat Heeseung menemukan Jay dulu setelah ia bertemu kembali dengan Jake.

Sambil menikmati es krim dan menonton terbenamnya matahari, keheningan ikut menyelimuti mereka.

"Jadi, apa lo akan mulai cerita ke gue?" tanya Heeseung hati-hati.

Jay tidak menjawab, masih sibuk dengan es krimnya.

"I'm sorry about Mirae, Jay. Gue enggak tahu sesuatu yang lo simpan dari dia selama ini ternyata bakalan berefek sebegini besarnya," sambung Heeseung.

Jay menatap ke arah langit dengan tatapan kosong.

"Pelaku dibalik semua ini itu Jake?" tanya Heeseung.

Mereka baru saja pergi ke rumah Jake, sialnya laki-laki itu tidak ada di rumah. Rumahnya terlihat kosong padahal Jay yakin Jake tidak pindah dari rumahnya sejak pertama kali ia mengenal laki-laki itu.

"As you can see," jawab Jay singkat.

"Gue jujur aja penasaran apa yang lo maksud dengan Jake itu pembunuh," sahut Heeseung. "Seperti yang lo bilang di toilet dulu."

"He was," balas Jay. "He is."

"He was? What do you mean?" tanya Heeseung sangat bingung.

"Lo masih sama ya, jadi Heeseung yang paling gue sayang di dunia ini," ujar Jay sarkas.

Heeseung tersenyum tipis.

"I told you, he killed the real me," ujar Jay.

"Who is the real you?" tanya Heeseung.

"Youngjae."

Tubuh Heeseung membatu.

"Remember that name?"

Heeseung mengangguk kaku. "Who is he?"

"Supposed to be Mirae's best friend," ucap Jay cepat. "But Jake killed him."

"Jay, ini enggak lucu," balas Heeseung horor.

"Apa gue kelihatan lagi melawak?" tanya Jay sambil membuang stik es krimnya ke dalam tong sampah yang tidak terlalu jauh darinya.

"Maksud lo tuh, killed secara harfiah atau killed kiasan?" tanya Heeseung.

Jay mengerlingkan bola matanya.

"Bahasa lo ilmiah banget," ketus Jay.

"I'm serious," sahut Heeseung.

"Me either." Jay menatap sahabatnya itu tajam.

"Museun soriya?" tanya Heeseung sedikit bergidik ngeri.

"Gue serius soal Jake itu ngebunuh sahabatnya Mirae," jawab Jay.

Heeseung menghela nafas panjang. Dadanya terasa sakit setelah mendengar hal tersebut.

"Lalu, kenapa Jake masih bisa berkeliaran?" tanya Heeseung.

"Too much asking," protes Jay.

"Ya karena lo janji bakal jelasin semuanya kalau gue setuju bantu lo jauhin Jake dari dia," balas Heeseung.

Jay mendengus pasrah. Sudah seharusnya Heeseung tahu mengenai masa lalu gadis itu.

"You sure you can keep this secret?" tanya Jay khawatir.

Heeseung mengangguk. 

"You're my bestfriend," jawab Heeseung.

"Jake was my bestfriend. He betrayed me," sahut Jay. "He betrayed me, Mirae, Youngjae."

Forgotten || Park Jongseong (Jay) [16+]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang