Episode 12

222 26 0
                                    

Dua hari berlalu, Jay memberhentikan motornya didepan gerbang rumah Mirae lalu membantu gadis itu turun dari motor besarnya.

"Gomawo, Jay-a," ucap Mirae seraya menyerahkan helm laki-laki itu kepada pemiliknya.

Jay mengangguk dan bersiap untuk kembali ke rumahnya.

"Enggak mau mampir dulu ke rumah?" tanya Mirae.

"Gue ada janji sama Mama," jawab Jay lalu naik ke motornya.

Mirae membulatkan mulutnya tanda mengerti.

"Ya udah, salam buat tante ya," ujar Mirae.

Jay bersiap-siap untuk kembali ke rumahnya.

"Jay," panggil Mirae.

Jay berdeham tanpa menoleh ke gadis itu.

"Kamu masih berantem sama Dohee?" tanya Mirae.

Jay berhenti merapikan jaketnya yang kusut karena tertiup angin lalu menghela nafas panjang.

"Masih, ya?" tebak Mirae.

Jay memilih untuk tidak menjawab.

"Mirae sedih kalau Jay sama Dohee berantem mulu. Kalian berdua sahabat aku, jangan berantem gini," jelas Mirae.

"Tapi itu salah dia. Dia terus-terusan nyalahin gue dan ngelarang gue dekat sama lo. Padahal kita udah lebih dulu dekat dibanding lo dekat sama dia," omel Jay.

Mirae mengangguk paham.

"Jay, marah lama-lama sama orang gabaik loh," ucap Mirae.

"Tapi dia yang salah Rae!" elak Jay.

"Kalian berdua salah. Dohee terlalu protektif dan kamu yang suka mancing emosi Dohee," balas Mirae yang dengan telak menampar hati Jay.

"Kok jadi gue?!" tanya Jay tidak terima.

Mirae mendengus.

"Kamu minta maaf, ya, sama Dohee? Jangan kelamaan marahnya," pinta Mirae.

"Gak. Buat apa maafin orang kayak begitu?" tanya Jay.

"Jay, aku aja bisa maafin kamu yang udah berkali-kali jahat sama aku. Kenapa kamu enggak bisa maafin Dohee?" tanya Mirae balik.

Jay menghela nafas panjang.

"Gue udah capek, Rae, terus-terusan disalahin sama dia padahal gue udah berusaha yang terbaik buat lo," jawab Jay.

"Mirae ngerti, kok. Tapi, berantem diem-dieman gini enggak akan menyelesaikan masalah. Jay sama Mirae jadi enggak bisa dekat di sekolah karena Mirae selalu sama Dohee. Masa kamu mau terus-terusan nyuruh Heeseung jadi perantara kalo kamu mau kasih aku sesuatu? Lama-lama Heeseung bisa capek, Jay," jelas Mirae panjang lebar.

Jay terdiam. Berusaha mencerna kata-kata Mirae.

"Kecewa boleh, tapi jangan kelamaan. Kasihan, hidupmu enggak positif nanti isinya marah-marah aja," lanjut Mirae.

Jay menatap Mirae yang kini menatapnya lembut. Kini ia menyadari betapa baiknya gadis itu. Ia menjadi merasa bersalah sudah menyakitinya berkali-kali. Laki-laki macam apa dia ini?

Jay mengangguk lalu hendak memakai helmnya. Namun, tangannya terhenti di udara sebelum helm tersebut sempat menyentuh kepalanya.

Jay menoleh ke arah Mirae yang tengah tersenyum lebar ke arahnya.

"Nanti malam mau video call?" tawar Jay.

Senyum Mirae memudar. Wajahnyapun berubah menjadi setengah kaget dan setengah tidak percaya.

Forgotten || Park Jongseong (Jay) [16+]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang