Beberapa minggu kemudian, Mirae sudah kembali bersekolah seperti biasa. Selama itu pula gadis itu tidak berkomunikasi sama sekali dengan Jay, kembali ke masa-masa Jay tidak pernah menganggapnya ada.
"Rae, lo yakin lo udah baikan?" tanya Dohee.
Mirae tersenyum di sebelah gadis itu lalu mengangguk.
"Masih agak nyeri sih di dada, cuma overall I'm good," jawab Mirae.
"Mending lo jangan paksain diri, Rae. Gue takut lo kenapa-kenapa," saran Dohee.
"I'm fine, Hee. I'm always fine," balas Mirae.
"Terus, Jake gimana? Dia udah berhasil kelacak?" tanya Dohee.
Mirae membungkam mulutnya. Dohee hanya tahu Mirae berakhir di rumah sakit karena Jake, lalu ia tidak tahu apa yang Jake lakukan setelahnya. Mirae tahu laki-laki itu masih berada di rumahnya. Masih bersekolah seperti biasa, dan tidak ada yang bisa Mirae lakukan.
"Halo? Bengong lagi."
Mirae tersentak kaget dan tersenyum kaku.
"Aku enggak tahu Jake gimana, udah gak pernah liat," ujar Mirae.
Dohee mendengus. "As long as lo gak berada di dekat dia, gue tenang."
Mirae tersenyum simpul sebelum akhirnya ia melihat sosok Jay berada di depan pintu kelasnya, memandangi Mirae dengan tatapan yang tidak bisa Mirae artikan.
"You guys need to talk?" tanya Dohee menyadari keadaan.
Mirae menggeleng. "Suruh dia pergi aja, Hee."
"Hah?"
"Aku gak mau lihat Jay."
"Rae? Ada yang salah?"
"Enggak. Aku cuma gak mau lihat Jay lagi."
Dohee mengernyit bingung.
"Wait wait wait, ada yang lo sembunyikan, kan? Ceritain sama gue," pinta Dohee.
Mirae menghela nafas panjang.
"Hee, aku cuma lagi gak mau ketemu Jay. Suruh dia balik ke kelasnya aja," bantah Mirae. "Cepetan."
"Rae tapi kayaknya dia kesini buat lihat keadaan lo," ujar Dohee.
Mirae berdiri dan merintih kesakitan di bagian dadanya.
"Rae-"
"Kalau kamu gak mau, aku yang suruh," potong Mirae.
Mirae memantapkan langkahnya, menghampiri Jay yang masih berdiri di depan pintu kelasnya.
"Kamu kenapa kesini?" tanya Mirae.
Jay tersenyum tipis.
"Gue kangen lo," jawab Jay tulus.
Hati Mirae terasa ditusuk berkali-kali. Ada nada sedih dari perkataan Jay barusan.
"Aku enggak," balas Mirae.
"Rae, gue minta maaf sama apa yang udah gue lakuin selama ini. Gue begitu ada alasannya," jelas Jay.
"Aku udah tahu. Kamu enggak usah jelasin. Sekarang kamu pergi dari depan kelas aku," balas Mirae.
"Gue disini buat ketemu lo karena gue kangen, Rae. Biarin gue lihat lo sebentar aja," pinta Jay.
"Kamu enggak pernah begitu ke aku dulu. Cuma pas Jake dateng aja kamu langsung acting seolah-olah kamu sayang aku padahal enggak," sahut Mirae kesal.
"Rae, how could you say that? Itu semua enggak benar! Biarin gue jela-"
"Oh, ya? Kalau itu gak benar, jelasin kenapa kamu dulu perlakuin aku kayak aku ini enggak ada gunanya buat kamu," potong Mirae.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten || Park Jongseong (Jay) [16+]✔
Fiksi Penggemar[COMPLETED✅] Menjadi tampan dan populer tidak menjamin hidup kalian akan bahagia. Bagaimana jika kalian berteman, bahkan bersahabat, dengan seorang perempuan super ekstrovert dan terlalu lugu? Jika kalian mengalami hal ini, mungkin kalian akan paham...