Episode 6

236 29 0
                                    

Satu tinjuan sukses mendarata di rahang sebelah kanan Jay, membuat laki-laki itu terhunyung ke belakang dan nyaris terjatuh.

Jay dan Heeseung kini tengah bersitegang satu sama lain di area belakang sekolah. Area itu cukup sepi mengingat semua murid kini sedang menonton pertandingan basket dengan sekolah lawan.

Jay menatap Heeseung tidak percaya. Ini sudah kesekian kalinya sahabatnya itu memukulnya hanya perkara Mirae.

"Berengsek lo," ketus Heeseung.

Jay, yang masih memegangi rahangnya yang terasa nyeri, mencoba tak menghiraukan cercaan temannya itu.

"Sampai kapan lo mau perlakuin Mirae kayak sampah?" tanya Heeseung.

"Kenapa lo selalu ikut campur urusan gue, sih?" balas Jay heran.

Heeseung tertawa kecil, tak menyangka sahabatnya akan sebodoh ini.

"Terus gue harus ikut campur kapan? Pas Mirae mati lo gebukin?" tanya Heeseung.

"Jaga omongan lo, ya," balas Jay dingin.

"Kalau lo terus berperilaku gitu, gua bakal beneran khawatir Mirae bakalan mati di tangan lo, Jay," ucap Heeseung.

"GUE BILANG JAGA OMONGAN LO, ANJING!"

BRUAK!

Tinjuan Jay sukses membuat Heeseung terjatuh di beceknya rerumputan belakang sekolah.

"LO GAK TAHU APA MAKSUD GUE NGELINDUNGIN MIRAE SELAMA INI! LO GAK TAHU MASA LALU GUE! LO GAK TAHU APA-APA SOAL KEHIDUPAN MIRAE DAN GUE!" bentak Jay.

Heeseung terdiam dengan sorot mata bingung.

"Kalau lo memang mau ngelindungin Mirae, fine! Lo boleh! Silakan malah dengan senang hati! Gue udah capek sama orang itu!" sambungnya.

Dengan nafas memburu, Jay mengepalkan tangannya dan berlalu pergi meninggalkan Heeseung yang masih membeku ditempat.

Sejujurnya ia membenarkan yang Jay katakan. Mereka baru bertemu saat SMA, itupun karena sama-sama masuk club basket. Ia tidak tahu apa saja yang sudah dialami laki-laki itu bersama Mirae sebelum ia masuk ke SMA ini.

Heeseung berdiri dan membersihkan seragamnya karena banyak rumput yang menempel, lalu ia menghela nafas panjang. Perlahan namun pasti, rasa penasarannya tentang masa lalu Mirae dan Jay mulai mencuat.

Masa gue nekat cari tahu apa yang sebenarnya terjadi? pikir Heeseung.
________________________________________________________________________________

Jay merebahkan tubuhnya yang terasa nyeri di kasurnya yang super empuk. Sepulang menonton pertandingan basket, ia masih memiliki mood yang tidak baik. Bahkan laki-laki itu membiarkan Mirae pulang sendirian karena Dohee ada les.

Yah... Ia akan kena omelan orang tuanya malam ini kalau mereka tahu dirinya tidak mengantar Mirae kembali ke rumah.

Jay, dengan mata sayunya, menatap atap kamarnya. Merenungkan perbuatannya di sekolah tadi.

Bahkan gue enggak tahu kenapa gue benci sama Mirae, pikirnya.

Ia perlahan memejamkan matanya. Sekelibat kenangan masa lalu mulai terlintas di pikirannya.

Dua orang anak yang baru saja memasuki SMP dengan seragam putih biru mereka berfoto dengan senyum sumringah didepan gerbang SMP mereka.

Tanpa Jay sadari, laki-laki itu tersenyum tipis mengingat masa lalunya itu.

Wajah Mirae terus menerus muncul di pikirannya. Sampai akhirnya wajah Mirae yang memandangnya dengan tatapan kecewa tadi siang kembali muncul di pikirannya.

Forgotten || Park Jongseong (Jay) [16+]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang