Dentingan jam yang cukup keras menggema di ruang tamu kediaman Jay, menandakan waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Jari-jemari Jay yang lentik masih setia mengetik kesana dan kemari. Suara ketikan keyboard laptopnya memecah keheningan di kamar laki-laki itu.
Mata Jay masih fokus ke layar laptopnya, ia berusaha mengejar semua tugas-tugasnya yang terlambat ia kumpulkan karena permasalahannya dengan Jake yang cukup mendistraksi fokusnya terhadap sekolah.
Setelah 5 menit berlalu, Jay memencet tombol enter di keyboardnya. Ia menyandarkan punggungnya di kursi belajar sambil meregangkan badannya.
Jay meraih ponselnya yang tergeletak di samping buku-bukunya dan mulai mengecek notifikasi yang masuk kesana. Ia berharap ada notifikasi seseorang yang sangat ia tunggu akhirnya muncul di ponselnya, namun harapannya segera pupus saat tidak ada satu pun notifikasi yang masuk.
Jay mendengus panjang. Ia benar-benar tidak bisa menemukan Mirae, namun gadis itu selalu datang ke sekolah walaupun dengan muka pucat dan badan yang sedikit lebih kurus dari biasanya. Ketika Mirae ditanya dimana ia tinggal, perempuan itu tak pernah mau menjawab.
Mirae lebih sering menghindar dari Jay. Hal tersebut jelas membuat Jay bingung dan putus asa disaat yang sama.
Seseorang mengetuk pintu kamar Jay, membuyarkan Jay dari lamunannya.
"Nuguseyo?" tanya Jay dengan suara agak lantang.
"Tuan Jay?"
Tubuh Jay menegang. Ia dengan segera menegapkan tubuhnya, ia mengenali suara itu.
"Saya perlu bicara dengan Anda."
Suara bariton laki-laki itu sukses menyihir Jay untuk beranjak dari kursi belajarnya dan membukakan pintu untuknya. Mata penuh harap Jay menatap manik mata laki-laki berumur 30 tahun di depannya itu.
"Seolma...," gumam Jay.
"Maaf, apakah saya mengganggu Anda?" tanya laki-laki itu.
Jay menggeleng. "Museun irisseoyo?"
"Saya dikirim Nyona Kim untuk menemui Anda," ujar laki-laki itu.
"Nyona Kim? Ibu Mirae?" tanya Jay langsung paham.
Laki-laki di depannya itu mengangguk.
"A-ada apa?" tanya Jay.
"Kami tahu dimana keberadaan Nona Mirae, Tuan," jawab laki-laki itu.
Jay bergeming. Dirinya terlalu kaget untuk mendengar berita tersebut. Rasa senang dan lega bercampur aduk di dalam benaknya. Inilah berita yang sangat ingin ia dengar malam hari ini.
"Gimana bapak bisa tahu?" tanya Jay.
"Nyonya Kim menyiapkan mata-mata untuk mengawasi Nona Mirae dari Tuan Jake. Sekarang kami sudah bisa memastikan keberadaan Nona Mirae. Tuan Kim sedang dalam perjalanan menuju Indonesia, diperkirakan akan sampai besok sore. Oleh karena itu, Nona Kim meminta Tuan untuk datang dan menemui Nona Mirae terlebih dahulu," jelas laki-laki itu.
Mata Jay berlinang air mata. Ia hampir saja merasakan rasanya kehilangan untuk yang kedua kalinya, namun nampaknya dewi fortuna justru berpihak kepadanya.
"Apa Tuan mau menemui Nona Mirae?" tanya laki-laki itu.
"Mau," jawab Jay cepat.
"Apa Tuan yakin tidak apa-apa?" tanya laki-laki tadi memastikan.
"Anything for Mirae," ucap Jay lalu berbalik arah untuk bersiap-siap menemui Mirae.
"Baik, Tuan. Sudah ada beberapa orang berjaga-jaga di tempat Nona Mirae berada. Kami akan pastikan semuanya terkendali. Besok, setelah Tuan Kim menemui Tuan Shim, masalah ini akan selesai," kata laki-laki itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/279184548-288-k80502.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten || Park Jongseong (Jay) [16+]✔
Fanfic[COMPLETED✅] Menjadi tampan dan populer tidak menjamin hidup kalian akan bahagia. Bagaimana jika kalian berteman, bahkan bersahabat, dengan seorang perempuan super ekstrovert dan terlalu lugu? Jika kalian mengalami hal ini, mungkin kalian akan paham...