WIFEY BY TRARAMADHANY
Instagram : @traramadhany & @hf.creations
****
Di dalam dunia, Tuhan menciptakan manusia dengan ragam karakter yang berbeda. Nini percaya bahwa di dalam satu tubuh pun, ada lebih dari satu karakter yang tubuh itu punya.
Karena ia begitu.
Ia bisa sangat baik sekarang, lalu berubah jahat pada detik berikutnya. Bisa begitu menurut sekarang, kemudian super membangkang setelahnya.
Maka kejadian demi kejadian ketika ia seolah berada di bawah kendali Abel, tidak akan bertahan selama-lamanya.
Abel sendiri bahkan begitu. Laki-laki itu bisa sangat lembut juga pengertian. Bisa super kekanakan, lalu tiba-tiba menjadi super mengintimidasi. Seperti tadi sore, remember?
"Oh my God!"
Abel tiba-tiba menginjak rem, mengakibatkan tubuh Nini otomatis terlempar ke depan, beruntung sebelumnya mengenakan seat belt.
"You okay?" tanya Abel, panik.
"Kenapa, sih?!" Nini mendesis, merapikan rambutnya yang berantakan.
"A puppy."
"Hah?"
Dengan terburu-buru, Abel membantu Nini merapikan rambutnya, kemudian tergesa-gesa keluar dari dalam mobil, kendati hujan sedang turun mengguyur kota Jakarta.
Menit berikutnya, Abel muncul dengan seekor anak anjing berwarna putih, kedinginan, kotor, dan mereka telah sama-sama basah.
Ketika Abel mendapati wajah kesal Nini yang disebabkan ketidaksukaan wanita itu terhadap dirinya yang basah, Abel berujar pelan. "Kasihan, Ni..."
"Kalau demam, kamu dirawat sama dokter umum," ancamnya.
Abel menggeleng. "Aku nggak akan demam. I promise."
"Aku bawa ke rumah kita nggak apa-apa, ya? Ya?" bujuknya.
"Terserah." Nini melipat tangan di depan dada, dan Abel telah tersenyum senang, menaruh anak anjing tersebut di bawah jaket yang telah ia letakkan di atas pahanya.
Ia kembali mengemudi, sesekali akan melirik Nini yang masih memasang mode kesal.
Setibanya di rumah, Nini membulatkan mata saat Abel bergegas masuk ke kamar mandi di dalam kamar mereka bersama anak anjing di tangannya.
Dari suara air yang terdengar, dan anak anjing yang menggonggong kecil, Nini menyimpulkan bahwa mereka sedang mandi bersama.
"Ni! Lihat, dia punya nama!" Abel muncul hanya berbalutkan handuk, super antusias tatkala ingin menunjukkan kalung di leher anjing tersebut.
Nini melotot, tidak ingin khilaf saat Abel kian mendekat, dan menunjukkan lagi tulisan 'Zero' di kalung tersebut.
"Ya, ya, okay. Aku lihat, kamu pakai baju sana."
Abel menurutinya, kemudian muncul lagi dengan white t-shirt plus black pants, dan segera duduk di sebelah Nini.
"Coba kamu ambil handuk dulu, badannya dilapin sebentar," pinta Nini.
Abel menyanggupi, memberikan handuk kecil kepada Nini.
"Ada nomor telepon juga ini," celetuk Nini ketika membalik tulisan 'Zero'.
KAMU SEDANG MEMBACA
WIFEY
RomanceAbel tetap menikahi Nini Samara meski tahu istrinya itu membenci semua laki-laki. Dan sebagai wanita yang tidak memiliki simpati terhadap lelaki, Nini tidak mengacuhkannya. Tapi dunia tidak membiarkannya begitu saja. Ada saja kejadian menjengkelkan...