35 - You'll Be Happy

5K 610 80
                                    

WIFEY BY TRARAMADHANY

Instagram : @traramadhany & @hf.creations

****

Sebagai seorang dosen Ilmu Komunikasi, Dira memiliki peran besar untuk mengajarkan para mahasiswanya untuk memiliki komunikasi yang baik. Terutama di media sosial yang bisa saja dimanfaatkan banyak orang untuk berkomunikasi tidak baik.

"Saya nggak mau mahasiswa saya jadi salah satu pengguna media sosial yang tidak beretika. Hate comment, cyberbullying itu bukan sesuatu hal yang wajar bagi saya. Karena dampak dari semua itu sangat besar, baik bagi perubahan fisik, baik bagi kesehatan mental, baik bagi perasaan. Semuanya."

"Jadi, kalau saya menemukan salah satu dari kalian kedapatan menggunakan media sosial dengan cara yang tidak baik, terutama hobi komen-komen gak penting di akun gosip, saya kasih nilai E."

"Sekian perkuliahan hari ini, bentuk kelompok masing-masing lima orang, dan setiap pemateri harus bisa menjelaskan dengan baik. Terima kasih."

Berjalan melalui pintu, Dira masih bisa mendengar desahan berat mahasiswa-mahasiswinya. Namun tidak ia indahkan, ia terpaku di tengah jalan ketika menemukan Nini Samara, berjalan sendirian.

"Nini."

Nini menoleh, menarik senyum. "Hai."

Dira tahu—Dira tahu sebagaimanapun masalah menerpa wanita ini, ia akan tersenyum. Ia akan riang, ia akan tampak senang.

Dan Dira tahu, Dira tahu bagaimana wajah wanita itu berubah, kendati senyum itu masih di sana.

"Lo di sini?"

"Yap, bisa pinjam kunci mobil?"

"Mobil lo di mana?"

"Gak bawa, gue diantar jemput sama Abel."

"Abel masih di sini kayaknya."

Nini mengedikkan bahu. "Masih ngajar dan gue udah bosen, mau pulang duluan."

"Ah." Dira mengangguk-angguk. "Yaudah bareng gue aja, yuk. Gue kelasnya masuk satu jam lagi."

"Okay."

Mereka berjalan bersisian menuju parkiran. Dira mengambil kesempatan untuk melihat-lihat ke sekitar.

Ketika mendapati Abel tengah berjalan dengan Hilda, dan dosen anggun itu tampak berusaha mengajak pria itu bicara kendati Abel sibuk dengan ponselnya, Dira melirik Nini.

"Mobil lo baru, Dir?" celetuk Nini di sampingnya.

"Enggak, masih yang lama."

"Perasaan warnanya nggak kuning, deh."

Dira terkekeh. "Catnya gue ganti. Bagus nggak menurut lo?"

"Ehm ... not bad."

Begitu sama-sama masuk ke dalam mobil Dira, Nini bersandar dan memejamkan mata, Dira yang melihat hanya menyalakan mesin mobil dan membawanya.

Seberapa ingin tahu pun ia terhadap apa yang tengah dipikirkan Nini, ia tidak akan bertanya.

Ia tahu Nini adalah orang yang tidak terlalu suka dipertanyakan, dan ia sebenarnya tahu apa saja yang terjadi di media sosial.

"Ni."

"Hmm."

"Mmm, no, nothing."

Nini membuka mata, menoleh menatap Dira yang tengah menyetir.

Detik berikutnya, ia memilih membuang pandangannya ke jalanan.

WIFEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang