28 - I Don't Care

4.9K 654 16
                                    

WIFEY BY TRARAMADHANY

Instagram : @traramadhany & @hf.creations

****

Tatkala bangun di pagi hari, Nini meringis merasakan kepalanya seolah baru saja tertimpa batu besar.

"Etanol sialan."

Ia beringsut duduk pelan-pelan, kemudian memegangi kepala kembali karena seperti berputar-putar.

Inhale. Exhale.

Ia membuka mata yang sebelumnya ia penjamkan, kemudian melirik nakas yang di atasnya telah ada satu teh hangat, sebagian asapnya masih mengepul di udara.

Tanpa perlu berpikir panjang, Nini mengambil teh hangat tersebut, meminumnya pelan-pelan.

Ia mengembuskan napas, mulai merasa bahwa kepalanya sudah tidak seberputar sebelumnya.

Melamun beberapa saat, ia memutuskan memasuki kamar mandi untuk menyikat gigi dan mencuci muka, setelahnya keluar dari dalam kamar dan mendengar suara tawa Abel dari lantai bawah.

Setelah sampai di anak tangga terakhir, ia menemukan Abel tengah berbaring di atas sofa, terkikik geli karena Zero tepat berada di atasnya, menggonggong dan mereka ternyata tengah bermain bersama.

Menyadari kehadiran istrinya, Abel menoleh. "Nini..." panggilnya dengan sisa tawa sempurna. Zero masih sibuk melompat-lompat dan menggonggong di atas dadanya.

Memindahkan Zero ke lantai, Abel mulai berdiri dan memamerkan senyum.

"Mau sarapan? Aku bikinin waffle," ujarnya. Ia menggenggam tangan Nini, menariknya pelan menuju dapur.

"Kamu baik? Ngerasa pusing? Mau muntah?" cecarnya lagi.

"Enggak," sahut Nini singkat, duduk di tempat duduk.

Abel mencuci tangan di wastafel, kemudian mulai menghidangkan waffle buatannya di atas meja, beserta sebotol madu dan selai.

"Bi Ummu di mana?" tanya Nini, melirik seluruh dapur.

"Aku suruh istirahat, katanya Bi Ummu pusing-pusing."

Nini menghela napas. Bisa keenakan Bi Ummu, pusing dikit disuruh istirahat.

"Teh di nakas udah diminum?"

"Hm."

Nini melirik Abel yang tengah memotong waffle kecil-kecil ke piring Nini, bertanya sebentar apakah Nini lebih suka dituangkan selai atau madu.

"Pisangnya mau? Aku ganti stroberi?"

"Abel please, I'm not a kid," sela Nini pada akhirnya.

"Okay." Abel meletakkan garpu ke atas piring Nini, mulai menyantap waffle di atas piringnya.

Nini menunduk untuk melihat celana yang dikenakan Abel. Celana pendek berwarna putih. 

Ia mengerutkan dahi. Apakah ini pertama kalinya pria itu memakai celana pendek, atau ia yang tidak pernah memperhatikan pria itu mengenakannya?

"Kenapa?" tanya Abel, yang membuat Nini segera mendongak dan menemukan kedua mata besar Abel sedang menatapnya, lurus.

"Kamu pakai celana pendek."

Abel mengangguk. "Hm. Kamu suka?"

"Kamu biasanya pakai celana pendek juga?"

Abel mengangguk lagi. "Beberapa kali? Kamu nggak pernah lihat?"

WIFEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang