WIFEY BY TRARAMADHANY
Instagram : @traramadhany & @hf.creations
****
Setelah berhasil menyimpan barang-barang yang mereka beli, serta menidurkan Zero ke tempat tidur barunya, Nini meminta Abel menunggu di dalam kamar, sementara ia mencari kapas baru.
Begitu menemukannya dan menyiapkan benda-benda yang diperlukan, ia bersandar di kepala ranjang, kemudian menyuruh Abel merebahkan tubuhnya.
Abel yang masih terlihat happy, hanya menuruti. Ia bergegas merebahkan kepalanya di atas paha Nini yang diluruskan, menutup mata.
"Coba aja tadi kamu bisa nahan diri nggak bales pukulan Brian, kita bisa tuntut dia karena penyerangan," celetuk Nini sembari mengoles salep antibiotik pada luka Abel.
"Aww." Abel meringis karena merasa perih.
"Coba, tangan kamu yang kanan."
Abel menunjukkan luka yang ada di sana.
"Kamu jangan berantem-berantem lagi, deh. Bekas luka kayak gini bisa bikin kelihatan jelek."
"Aku bisa kelihatan jelek juga, ya?"
Nini pura-pura akan melempar gulungan plester ke wajah Abel, yang membuat pria itu terkekeh lebar.
Selesai mengobati luka Abel, dan Nini mulai membereskan kotak peralatan medis yang ia punya, ia kembali naik ke tempat tidur, menyalakan televisi.
Sementara Abel yang posisinya sudah berdiri dan membuka sebuah buku untuk memeriksa jadwal mengajar, harus kembali duduk di tempat tidur dan mengikuti arah tatapan istrinya menuju televisi.
"Fantasi?" tanyanya melihat tayangan animasi yang disuguhkan Netflix.
Nini mengangguk.
"Mau nonton? Banyak yang review katanya ini bagus, dan aku suka banget animasi."
"Oh ya?" Abel menjauhkan buku di tangannya. "What's the title?"
"Over the moon."
"Aa—aku terakhir nonton animasi kayaknya SMP kelas tiga."
"Oh, ya? Jadi selama ini kamu nonton apa?"
"Udah lama nggak nonton, tapi terakhir aku nonton film action. Mr & Mrs. Smith."
"Old movie."
"Yap, but I like it. Aku suka yang lama-lama. Old movies, old music, old people, even."
"Ya no wonder..." Nini mengedikkan bahu.
Dia emang bapak-bapak banget.
Abel tertawa.
"Tapi aku juga beberapa kali nonton film lama juga. Like, Jennifer's body, Love Rosie, The Princess Diaries," sambung Nini.
"Mia Thermopolis," sela Abel tersenyum antusias.
"Just in case i'm not enough of a freak already, let's add a tiara," kekeh Nini mengucapkan kalimat dari Mia Thermopolis.
Abel ikut tertawa.
"Well, I'm not the only one who likes old movies here."
"Yash."
Tawa kecil mereka bersahutan.
Hening beberapa detik setelahnya.
Dan seolah ada magnet tak kasatmata yang menarik mereka hingga berdekatan, Nini dan Abel kini telah diam-diam saling mencondongkan tubuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
WIFEY
RomanceAbel tetap menikahi Nini Samara meski tahu istrinya itu membenci semua laki-laki. Dan sebagai wanita yang tidak memiliki simpati terhadap lelaki, Nini tidak mengacuhkannya. Tapi dunia tidak membiarkannya begitu saja. Ada saja kejadian menjengkelkan...