58 - Manipulative

3.3K 536 71
                                    

WIFEY BY TRARAMADHANY

Instagram : @traramadhany & @hf.creations

****

Dari semua cerita yang Nini dengar dari mulut Cyntia, Nini tahu bahwa dulunya prempuan itu selalu menempeli suaminya. Abel juga terkenal baik kepada semua orang, sehingga Nini bertanya-tanya, apakah perlakukan Abel kepadanya selama ini, sama seperti yang pria itu lakukan pada semua orang.

Namun bukan hal itu yang membuat Nini merasa kesal sekarang. Tetapi tumpukan pakaian juga branya yang kian sempit dan sulit dikenakan.

"Demi apa pun masa aku harus beli ukuran jumbo?" gerutunya seraya mengangkat tingi-tinggi bra hitamnya.

Ia meraih ponsel, mendial nomor suaminya, yang seperti biasa selalu diangkat pria itu dengan cepat.

"Ya, Sayang?" Abel menyahut.

"Di mana? Ngapain?"

"Lagi di ruanganku, habis bimbingan sama mahasiswa."

Nini melihat lagi ke arah bra hitam yang sempat ia genggam. "Aku punya pertanyaan penting."

"Shoot."

"Kamu suka aku pakai bra besar atau bra kecil?"

"Bra?" Abel memastikan.

"Beha!"

"Okay ... both."

"Harus pakai penjelasan. Kamu sendiri, kan? Aku mau video call."

Berdetik-detik kemudian, mereka telah terhubung oleh panggilan video via Whatsapp. Nini bisa melihat pria itu tengah duduk di depan meja, dengan banyak buku juga skripsi.

"Kamu bongkar lemari?" Abel melepas kacamata yang membingkai tulang hidungnya, sedikit menyipit melihat pintu lemari yang terbuka dan hampir semua pakaian yang ada di sana di keluarkan secara sembarangan.

"Baju-bajuku udah pada nggak muat, braku juga. Look..." Nini menunjukkan branya. "Ini bra paling besar yang aku punya, udah nggak muat sama sekali."

"Then don't wear it."

"Kamu mau bilang kalau aku jangan pakai bra aja, sama sekali?"

"I would like it, Sayang. But I'd rather see you comfortable." Abel tersenyum tipis. "Pakai yang menurut kamu nyaman untuk dipakai."

"Kalau aku pakai yang jumbo?"

"Just wear it."

"Kalau aku pakai yang nutupin seperut-perut?"

Abel tertawa. "That's weird. Tapi kalau kamu mau pakai yang itu, it's fine."

Nini mencebik. "Kamu suka aku kelihatan aneh."

"No. As I said, as long as you comfortable, I don't mind."

Nini mendecih. Ia bergerak untuk mengambil kartu debit yang pernah diberikan Abel, kemudian menunjukkannya di layar. "Aku mau belanja pakai kartu kamu."

"Oke." Abel tersenyum cerah. Mengingat, Nini memang tidak pernah ingin menggunakan kartu yang ia berikan. Anti berutang budi kendati pria itu suaminya. Wanita itu juga merasa bahwa Abel lebih membutuhkannya ketimbang dirinya. "Belanja yang banyak."

"Aku mungkin akan habisin semua isi kartumu."

Senyum Abel kian melebar, memperlihatkan gigi-giginya. "No worries, uang bisa dicari. Yang penting hari ini kamu harus happy."

WIFEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang