49 - BBQ

3.9K 503 30
                                    

WIFEY BY TRARAMADHANY

Instagram : @traramadhany & @hf.creations

****

Untuk pertama kalinya setelah tinggal bersama, Nini dan Abel menggunakan taman belakang untuk barbeque. Lebih tepatnya—mereka belum pernah melalui hal-hal seperti itu secara bersama-sama.

Terutama Nini, ia sangat jarang menginjakkan kaki ke taman belakang. Hanya bila merasa perlu atau Abel yang mengajaknya ke sana untuk melihat pohon mangga yang pria itu tanam.

Nini membuka lemari dan menggeser baju-baju yang tergantung untuk menemukan marin sweater. Mengenakannya bersama sebuah celana yang sulit ia temukan di antara dress dan roknya, ia memutuskan menggulung asal rambut hingga berbentuk messy bun.

Sebelumnya ia sudah pergi ke taman belakang untuk melihat Abel yang menyiapkan alat panggang. Tetapi karena hanya mengenakan kaus oversized dan hot pants yang mengira Nini tidak memakai celana, Abel meminta Nini berganti pakaian.

Beranjak keluar dari kamar dan segera melalui ruang tamu untuk berjalan ke belakang, Nini menyapa Bi Ummu yang membawa mangkuk berisi sosis dan sayuran.

"Kenapa dibawa masuk lagi?" tanyanya.

"Bukan dibawa masuk, Nya. Mau ditambahin sosisnya."

"Oh, oke."

Nini bergegas menuju taman belakang, memenuhi penciumannya dengan aroma daging bercampur saus.

Ia menyapa Abel sambil mendekat, berniat membantu memanggang. Namun saat tahu Nini hanya berjarak beberapa meter dengannya, Abel menyuruhnya berhenti.

"Asapnya—asapnya, kamu duduk di gajebo, Ni."

"Mau bantuin manggang."

"Ini udah mau selesai, kok. Duduk di sana, aku potongin daging, yaa."

Di mana-mana bbq-an itu serunya manggang sama-sama, rame-rame. Iya, kan?

Nini melipat tangan di depan dada seraya duduk di gajebo sesuai perintah.

Gini, lho. Asapnya itu emang bahaya buat kesehatan, tapi kan aku nggak diri di depan asapnya.

Abel datang dengan piring berisi daging yang sudah dipanggang dan dipotong tipis-tipis. Ia duduk di samping Nini, lantas membiarkan Nini menyantapnya.

"Wow." 

Nini berhenti mengunyah mendengar suara tiba-tiba Abel.

"Aku beberapa kali lihat kamu messy bun, tapi messy bun sama poni, that's new. Kamu cantik banget, Sayang."

"Kalau aku keselek daging, kamu yang tanggung jawab, ya."

Abel tertawa, mengacak poni Nini sambil ikut mengunyah daging.

"Ini Tuan sosisnya." Bi  Ummu muncul. "Udah direbus dulu, kok."

"Makasih, Bi. Itu di mangkuk yang dekat saus ada daging panggang buat Bibi, dimakan ya," ujar Abel.

"Ada buat saya juga? Makasih lho Tuan, hihi."

Bi Ummu mengambil daging panggang miliknya dan meluncur ke dalam rumah dengan perasaan senang.

"Kamu sering bbq-an sebelum nikah?" celetuk Nini.

Abel mengangguk. "Ubay suka ngajak bbq-an biar nggak ngerasa sepi di rumah. Nanti juga ada temen-temen yang lain, kadang ngajakin Shinta juga."

"Shinta?"

"Temennya Ubay,  tapi dia suka."

"Kerja di UNJ juga?"

WIFEYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang