Selamat membaca. Semoga malam ini kalian tidur nyenyak.
Sebuah janur melengkung menyita perhatian Angger. Janur itu dirangkai dengan tatacara Jawa yang penuh filosofi. Pandangan Angger lalu tertuju pada sebuah bleketepe yang menyatu dengan janur melengkung di pintu masuk. Pikiran Angger kembali terkoneksi dengan ingatan masa lalu ketika bapaknya menjelaskan filosofi bleketepe ketika dia dan bapaknya menghadiri sebuah acara pernikahan dengan adat Jawa yang kental. Anyaman dari daun kelapa yang masih hijau itu selain sebagai peneduh di pintu masuk tempat berlangsungnya acara, juga memiliki makna bahwa orang tua mengajak anak-anaknya untuk membersihkan diri dari kotoran yang melekat di jiwa dan raga mereka sebelum memasuki kehidupan pernikahan.
Angger menghela napas. Pintu masuk itu menggambarkan simbol-simbol kehidupan termasuk kemakmuran dengan terdapatnya dua tandan pisang raja, kelapa gading dan padi yang menguning.
Angger merasa langkahnya sangat ringan. Dia memasuki pintu masuk itu dan berjalan lebih masuk lagi. Di sekelilingnya begitu riuh. Wajah-wajah yang tersenyum bahagia seakan ikut larut dalam kebahagiaan acara itu. Wajah-wajah yang entah mengapa tidak Angger kenal.
Angger terus melangkah. Gending Jawa berbunyi selaras ditabuh oleh para pria dengan baju tradisional Jawa.
Langkah Angger semakin mendekat ke singgasana pengantin yang megah dengan dekorasi yang didominasi oleh bunga mawar merah.
Lalu Angger merasa keriuhan itu semakin pekat. Tubuhnya terasa ditarik oleh beberapa orang yang dia tidak kenal. Pria dan wanita. Mereka menuntun Angger menuju singgasana dan mendudukkannya. Saat itulah Angger menyadari, bahwa dialah pengantin pria di acara itu. Angger menatap tubuhnya yang berbalut kain gaya solo basahan.
Benak Angger bertanya, apakah sekarang dia sedang menunggu Gemintang untuk naik ke singgasana itu?
Angger terdiam membisu dan menatap pintu masuk. Tetabuhan gamelan semakin mengalun, wajah-wajah tetamu semakin ceria.Dan Angger tersenyum ketika melihat sosok Gemintang yang ayu berdiri di tengah pintu masuk. Tangan wanita itu bertaut. Angger memicing hanya untuk memastikan apakah Gemintang tersenyum sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
DARI BALIK KELAMBU
Mystery / ThrillerAngger Liveni Pananggalih itu dokter muda berdarah ningrat. Orang bilang dia tinggal di dalam tembok. Tembok keraton. Dan karena keningratannya itu di jidat Angger seakan tertulis kalimat : BUKAN UNTUK GADIS JELATA! Mungkin itu juga yang ada di piki...