Sembilan Puluh Empat TEKA TEKI MAYAT DI SUNGAI OPAK

2.7K 739 175
                                    

Ini kan 2500 kata lebih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini kan 2500 kata lebih. Uji hati kalian sampai bagian mana kalian merasa bosan karena update saya kebanyakan? Tandai ya. Jadi nanti saya bisa kira-kira, harus berapa kata sebaiknya saya up. Misal jadi 700-1500 kata gitu? Seperti penulis lain.

Selamat membaca teman-teman

Semoga kalian bahagia

♥️



"Sabar, Mas."

Galih menendang sebuah tempat sampah yang sialnya tempat itu sampah itu cukup berat membuat dia meringis kesakitan.

Galih menendang sebuah tempat sampah yang sialnya tempat itu sampah itu cukup berat membuat dia meringis kesakitan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas! Kan baru sembuh hiish..."

Angger menarik Mas nya menepi ketika mereka harus berbagi jalan dengan beberapa pengunjung lapas lain yang keluar bersamaan dengan mereka.

"Aku sudah duga, Ngger. Bapak pasti menolak kunjungan." Galih menggeram lirih. Dia berkacak pinggang dan mendongak mengatur napasnya.

"Sudah. Ayo, Mas. Kita juga yang bodoh. Sudah bisa menebak pasti bapak begitu masih saja kemari."

Mereka berjalan ke parkiran dan masuk ke mobil. Dan Angger keluar lagi menghampiri bangunan koperasi lapas. Dia kembali dengan 2 botol air mineral dan mengulurkan satu ke Mas nya.

"Sekarang gimana, Ngger?"

"Polisi belum bisa bergerak kalau belum 2x24 jam, Mas. Jadi aku sudah menyebar orang kita."

"Kamu curiga ga sama Kirani itu? Dia plonga plongo begitu siapa tahu..."

Galih mengutarakan pendapatnya sambil menatap Angger yang menggeleng cepat.

"Dia itu pure...begitu Mas..."

Galih membuka tutup botol air mineral dan meminum setengah dari isinya.

DARI BALIK KELAMBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang