Selamat membaca teman-teman. Semoga hari kalian menyenangkan
*
-- Sore kemarin, kau terlihat ayu dengan baju berwarna oranye mu. Bahkan senja yang berwarna jingga terburu-buru bersembunyi ke peraduannya. Mungkin dia malu karena kalah indah darimu, Gemintang Cahaya Desembriarto ---
Gemintang Cahaya Desembriarto, 18 tahun. Melipat kembali kertas kecil berwarna orange yang berisi barisan kalimat indah yang baru saja dibacanya. Gemintang merasa, sungguh dia tidak perlu merasa akan mati penasaran karena secarik kertas yang berisi puja-puji akan dirinya itu. Itu memang romantis. Namun sepertinya dia adalah gadis yang sudah kebal akan segala bentuk romantisme.
Bagaimana tidak?
Bapaknya, Hilmawan Desembriarto adalah generasi ke sekian dari "trah" Desembriarto yang banyak dari anggotanya berdarah "nyeni". Jadi hal seperti itu adalah biasa baginya. Bapaknya malah lebih parah dari siapapun dia pengirim secarik kertas berwarna orange itu.
Gemintang membetulkan letak kertas itu. Tepat di samping sebuah burung kertas yang menyertainya. Memandangnya sesaat sebelum dia menutup pintu lokernya.
Secarik kertas
Burung kertas
Kata-kata puitisSemua karena kunci loker yang entah kemana rimba nya...
---------------------------------------
Terkadang ada hal luar biasa dari naskah dengan pembukaan yang biasa saja
Sejauh ini, naskah ini adalah salah satu dari sekian naskah ku yang membuat aku terkejut sendiri
👑🐺
MRS BANG
KAMU SEDANG MEMBACA
DARI BALIK KELAMBU
Mystery / ThrillerAngger Liveni Pananggalih itu dokter muda berdarah ningrat. Orang bilang dia tinggal di dalam tembok. Tembok keraton. Dan karena keningratannya itu di jidat Angger seakan tertulis kalimat : BUKAN UNTUK GADIS JELATA! Mungkin itu juga yang ada di piki...