Kemarin ada yang nitip pesan tolong tanyakan masalah bulu ketek ke Bang Chan
Ya kali nanya begitu. Aku ga nyampai nulisnya hahhahahaha
Tapi kami terus terhubung kok
Baik dia tuh♥️
*
"Silahkan duduk bapak-bapak. Saya laporan dulu sama Den Mas Angger. Beliau yang ada di rumah."
Pak Tarjo mempersilahkan orang-orang itu duduk ketika mereka sampai di teras.
"Kami membawa surat dari kepolisian loh, Pak ini." Pengacara yang bernama Dwi Winarko S.H, mengacungkan selembar kertas ke hadapan Pak Tarjo.
Pak Tarjo menghela napas.
"Saya faham Pak. Tapi prosedur di rumah ini, kalau ada tamu saya yang berada di paling depan, harus laporan dulu ke dalam."
"Tapi ini keadaan darurat."
"Itu juga saya faham dengan baik. Tapi kedaruratan itu tidak bisa mengubah ketaatan yang sudah saya jalankan selama 30 tahun saya mengabdi. Mohon maaf."
Pengacara yang sudah cukup berumur itu membuang pandangan ke kejauhan.
"Posisimu cuma satpam..."
Pak Tarjo menegakkan tubuhnya. Alarm di kepalanya seakan memperdengarkan tanda bahaya. Tentang adanya sesuatu yang tidak beres.
"Maafkan saya. Kalau panjenengan bicara terus malah jadi tambah lama Pak. Bagaimana?"
Ketegasan Pak Tarjo membuat suasana hening seketika. Mereka saling pandang dan dengan pongah, Dwi Winarko yang konon katanya sarjana hukum itu mengibaskan tangannya meminta Pak Tarjo pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARI BALIK KELAMBU
Mistério / SuspenseAngger Liveni Pananggalih itu dokter muda berdarah ningrat. Orang bilang dia tinggal di dalam tembok. Tembok keraton. Dan karena keningratannya itu di jidat Angger seakan tertulis kalimat : BUKAN UNTUK GADIS JELATA! Mungkin itu juga yang ada di piki...