Mentari pagi sudah mulai menampakkan diri, menyinari dunia di pagi hari yang cerah ini dengan senyuman manisnya. Namun senyumnya luntur ketika melihat sang pangeran tidur masih menyelami alam mimpinya.
Bruk
Jam beker yang sedari tadi berbunyi kini telah hancur mengenaskan akibat lemparan maut sang majikan.
"Brisik bangsat" umpatnya.
Padahal aku hanya menjalankan tugas :(
- jam bekerBukannya bangun dan bersiap-siap, malah melanjutkan mimpi yang sempat tertunda.
Sang Ibu yang melihatnya hanya bisa menghela nafas, pasalnya bukan sekali dua kali kejadian ini terjadi. Bahkan dia rela memberikan satu lemari penuh berisi jam beker untuk sang anak.
"Ayo bangun, bukankah hari ini hari pertamamu sekolah?" ucapnya.
"Hm, five minutes, please," sang anak hanya bergumam tak jelas.
"Kamu tidak mau menemuinya, hm?" dan yap anak itu langsung bangun dari tidurnya dan berlari menuju kamar mandi.
Tak membutuhkan waktu lama, anak itu telah menyelesaikan ritual paginya. Berdiri di depan cermin menatap pantulan dirinya. Sesekali bergaya bak model yang sedang melakukan pemotretan.
( Anggap aja kyk gitu )
"Ganteng juga gue ternyata" monolognya.
"Nak, cepat turun, nanti kamu telat!"
Mendengar suara ibunya yang sangat membahana langsung saja dia berlari menuju lantai bawah.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW LIFE [ ALVIAN ] - END
Teen Fiction⚠️ [ TETAP VOTE + COMMENT MESKI SUDAH END ] ⚠️ Seorang anak laki-laki kecil berjalan luntang-lantung di jalanan, tanpa alas kaki ataupun topi yang melindunginya dari sengatan sang mentari. Kaki kecilnya terus melangkah ke depan, meninggalkan jejak r...