"Kenyataan pahit memang menyakitkan. Namun akan lebih menyakitkan, jika kamu tak mampu berdamai dengan kenyataan itu."
Alvian Geovano — 2023
****
Aku sadar, membenci mereka atas masa lalu hanya akan menyiksaku. Masa itu memang tak pernah bisa dihapuskan, dan aku juga tak ingin menghapusnya. Namun, jika dianalisis lebih dalam, semua kejadian itu mengandung makna di dalamnya.
Jika aku dulu tak mengobrak-abrik tempat sampah itu demi sesuap makanan, aku tak akan bertemu dengan sosok yang mengisi duniaku sekarang. Aku mensyukurinya.
Apakah aku bahagia? Tentu saja. Tak ada yang lebih membahagiakan di dunia ini selain dapat berkumpul dengan keluarga.
Namun, bukan berarti aku ingin kejadian itu menimpaku, hingga mengharuskan aku meninggalkan keluarga kandungku. Bahkan jika aku diberikan kesempatan memilih, aku akan memilih untuk tetap menjadi sosok Allen Febrian Adhitama yang hidup bahagia dengan kedua orang tua yang dipanggil ayah dan bunda. Ditemani sosok kakak laki-laki tangguh yaitu Daren Zaffran Adhitama dan kakak perempuan yang cantik yaitu Kanara Vellia Adhitama.
Namun kembali lagi, garis takdir yang sudah dirancang Tuhan tak dapat ditebak. Aku hanyalah manusia biasa yang mengikuti ke mana air akan mengalir. Jika takdir yang tertulis untukku memang mengharuskan aku berpisah dengan mereka, aku tak bisa melakukan apapun. Karena aku tau, di balik itu semua ada kejutan menarik yang diberikan Tuhan kepadaku.
Anggap saja hidup itu layaknya bongkahan puzzle yang belum tersusun, dan aku harus menyusun bongkahan-bongkahan itu meski harus merasakan sakit yang teramat akibat kejadian-kejadian tak terduga. Kisahku memang tak berhenti sampai di sini saja, namun biarlah itu menjadi catatan pribadiku bersama orang-orang hebat di sini.
Terima kasih karena telah menemani langkah yang aku ambil selama ini. Baik suka maupun duka, aku tetap mensyukurinya. Sampai jumpa, orang-orang baik.
****
Ruang Sunyi, 21 Maret 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW LIFE [ ALVIAN ] - END
Teen Fiction⚠️ [ TETAP VOTE + COMMENT MESKI SUDAH END ] ⚠️ Seorang anak laki-laki kecil berjalan luntang-lantung di jalanan, tanpa alas kaki ataupun topi yang melindunginya dari sengatan sang mentari. Kaki kecilnya terus melangkah ke depan, meninggalkan jejak r...