Brak
Pintu utama mansion dibuka dengan kasar. Mendengar suara keras itu serentak semua bodyguard berlari menuju arah suara. Bahkan Alya, Thallya, dan Monica yang tengah sibuk bereksperimen di dapur kesayangan mereka segera berlari ke depan untuk melihat apa yang sedang terjadi.
"Ada ap--Adek?!" pekik Thallya terkejut. Ya bagaimana tidak jika di depannya Alvian tengah menghentakkan kakinya dengan bibir mengerucut. Tanpa diberitahu pun mereka tau apa yang telah terjadi. Tuan muda mereka sedang kesal!
"Aduh putra Mom kenapa sayang?" ucap Alya sambil memeluk gemas putranya.
"Vian kesel!"
"Siapa yang berani buat putra Mom ini kesal hm? Siapa yang mengganggu gantengnya Mom ini? Bilang sama Mom!"
"Cewek gila."
"Oh--eh?! Baju kamu kenapa? Kok basah? Bau jus lagi, ada yang jahatin kamu di sekolah?" panik Alya.
"Ya itu cewek gila tadi nyiram Vian. Gila beneran kali."
"Sialan! Mom pastikan hidupnya tidak akan tenang sekarang."
"Sudah-sudah, abangmu pasti sudah mengurusnya. Oh ya? Kamu kok udah pulang? Abang-abangnya mana?" tanya Thallya. Dirinya heran mengapa putra manisnya ini sudah berada di rumah, padahal jam masih menunjukkan pukul 9.45 dan kegiatan belajar di sekolah belum usai.
"Vian ga mood sekolah, jadi Vian pulang. Kalo abang masih di sana hehe." ucap Alvian.
"Jangan marahin Vian ya?" Jika begini mana bisa mereka marah dengan makhluk menggemaskan ini. Tangan yang digenggam di depan dada dan puppy eyes yang mampu melemahkan iman mereka.
"Jangan perlihatkan wajah seperti itu di depan orang lain Alvian." Alvian mengerutkan keningnya bingung mendengar ucapan Monica.
"Kenapa, Oma? Vian jelek ya?" ucapnya sedih.
"Siapa yang bilang cucu Oma jelek hm? Oma hanya tidak mau orang lain melihat wajah menggemaskan cucu kesayangan Oma ini." jelas Monica.
"Vian itu ganteng ya bukan gemas!" ucapnya tak terima.
"Hahaha mana ada, putra Mama ini sangat menggemaskan." Alvian semakin menekuk wajahnya kesal mendengar ucapan Thallya.
"Ya sudah, Vian mau makan? Mama, Mom, dan Omamu tadi masak banyak makanan kesukaan kamu loh."
"Um, Dad masih di kantor?"
"Iya, sayang. Dad, Papa, dan Opamu masih sibuk dengan pacar mereka itu." ucap Monica.
"Vian mau ke kantor Dad boleh? Vian mau makan sama Dad."
"Tentu, sebentar ya Mom siapkan dulu." ucap Alya kemudian berlalu ke arah dapur.
"Sekarang kamu ganti baju sana, siap-siap sambil nunggu makanannya siap." titah Monica yang dipatuhi oleh Alvian.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW LIFE [ ALVIAN ] - END
Teen Fiction⚠️ [ TETAP VOTE + COMMENT MESKI SUDAH END ] ⚠️ Seorang anak laki-laki kecil berjalan luntang-lantung di jalanan, tanpa alas kaki ataupun topi yang melindunginya dari sengatan sang mentari. Kaki kecilnya terus melangkah ke depan, meninggalkan jejak r...