Ini kenapa kaya anak pondok dan pulang waktu lebaran si, sksksksk.
****
Alvian melirik ke arah Ben yang berdiri tegap beberapa meter dari tempatnya. Sebelah tangannya melambai kecil di udara membuat Ben yang peka segera mendekat ke arah sang tuan muda.
"Temenin gue makan."
Ben ingin menolak, tentu saja dirinya merasa tak pantas berada dalam satu meja dengan anak majikannya. Namun, mulutnya yang sudah terbuka kembali tertutup dan segera menempati salah satu kursi setelah mendapat tatapan tajam dari cucu bungsu kesayangan Alex ini.
"Ambil apa aja yang lo mau, gue juga gak mungkin ngabisin ini semua."
Bukan tanpa alasan Alvian memaksa pengawal pribadinya itu untuk ikut sarapan bersamanya. Dirinya hanya merasa aneh dan kesepian kala setiap saat harus melaksanakan acara makan sendirian. Remaja itu sudah terbiasa makan bersama dengan keluarganya, karena itulah dia memaksa Ben untuk ikut sarapan bersama kali ini.
Lagipula, Alvian yakin pria itu juga belum sempat sarapan.
Beberapa menit telah berlalu, acara sarapan pagi berdua itupun telah terselesaikan dengan baik. Alvian menyandarkannya punggungnya di sandaran sofa yang ada di ruang tamu sambil mendengarkan melodi lagu yang mengalun tenang di telinganya.
Sedikit menurunkan volume suara dari pengeras suara di sana, Alvian lalu menoleh ke arah Ben yang nampak sibuk dengan telepon di telinganya.
"How?" tanyanya langsung setelah Ben selesai dengan urusannya.
"Seperti yang kamu inginkan, kamu mengikuti kelas online mulai sekarang. Seluruh tugas dan materi setiap harinya akan dikirimkan oleh guru masing-masing mata pelajaran. Dan setiap satu minggu sekali kamu harus datang ke sekolah untuk mengumpulkan tugas sekaligus mempresentasikannya. Ada hal yang lain?"
"Jangan ada yang bocor ke orang rumah."
"Semua penjaga dan pelayan di sini berada di bawah kendali saya, saya sendiri yang akan mengawasi mereka."
"Yaudah, gue berangkat sekarang. Eh! Motor gue udah di bawah, kan?"
Ben mengambil sebuah kunci motor dari saku jasnya dan memberikannya kepada Alvian. Alvian memang baru saja menyuruh pengawal pribadinya untuk segera membelikannya motor baru untuknya, dan harus sudah berada di apartemen saat esok tiba.
Dan benar saja! Sebuah motor sport Ducati Panigale V4 berwarna hitam yang masih mengilap sudah terparkir dengan manis di basement apartemen. Alvian berdecak kagum melihat kecantikan yang ditampilkan kuda besi itu. Benar-benar nampak gagah dan keren.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW LIFE [ ALVIAN ] - END
Teen Fiction⚠️ [ TETAP VOTE + COMMENT MESKI SUDAH END ] ⚠️ Seorang anak laki-laki kecil berjalan luntang-lantung di jalanan, tanpa alas kaki ataupun topi yang melindunginya dari sengatan sang mentari. Kaki kecilnya terus melangkah ke depan, meninggalkan jejak r...