CHAPTER 17

10.6K 985 44
                                    

Pagi-pagi sekali si bungsu Alvian sudah membuat heboh seluruh isi mansion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi-pagi sekali si bungsu Alvian sudah membuat heboh seluruh isi mansion. Menggedor-gedor pintu kamar milik abang-abangnya dengan brutal dan jangan lupakan teriakannya yang menggelegar terdengar ke seluruh penjuru bangunan megah ini.

Bahkan Nicholas, William, dan Alex yang masih ingin memeluk istri tercintanya terpaksa harus membuka matanya karena teriakan Alvian yang memekakkan telinga. Hah, sepertinya rencana untuk menghabiskan waktu dengan istrinya di hari Minggu yang cerah ini gagal karena si bungsu.

Begitu juga dengan Theo dan si kembar yang ingin menghabiskan waktu seharian di kasur kesayangan mereka harus musnah begitu saja. Jika saja orang itu bukan adik mungil mereka sudah dipastikan saat itu juga kepalanya terpisah dari tubuhnya.

Ceklek

Malvin membuka pintu kamarnya dengan mata yang masih tertutup. Ya jelas saja, waktu masih menunjukkan pukul tiga pagi dan mereka terpaksa bangun karena bocah satu ini.

"Hoam, ada apa sih? Ini masih terlalu pagi loh, Dek." tanya Malvin sambil sesekali menguap.

"Nah! Karena masih pagi, ayok kita lari pagi. Biar tubuh sehat, badan kuat, tidak mudah terserang penyakit."

"Ya tapi ga jam tiga juga, sayang. Udah lah Abang mau lanjut tidur, kamu juga tidur gih, hoam."

"Ga boleh ya! Abang ganti baju sana, kita olahraga bareng-bareng. Jangan tidur lagi ya!"

Berlalu meninggalkan Malvin yang masih menutup rapat kedua matanya. Sekarang si pembuat keributan ini sudah duduk anteng di ruang keluarga dan pakaian olahraga yang melekat di tubuh mungilnya.

Tak lama terdengar suara langkah kaki seseorang dari arah tangga. Menolehkan kepalanya ke arah sumber suara, di sana para wanita terhebat di hidupnya tengah berjalan menuju ke arahnya.

"Adek masih pagi udah ribut kenapa sih, sayang?" tanya Monica lembut.

"Vian mau ajak semuanya lari pagi hihi."

"Ya tapi ga harus jam tiga juga, sayang." ucap Monica gemas.

"Papa mu tadi aja sampai jatuh dari kasur karena teriakan kamu yang menggelegar." ucap Thallya cekikikan.

"Benarkah? Um, Vian minta maaf." cicitnya pelan.

"Kenapa minta maaf?" tanya Thallya heran.

"Vian udah ganggu tidur kalian semua."

"Hey, tak perlu merasa bersalah. Kami tau kalau kamu sangat bersemangat untuk lari pagi bersama bukan?" ucap Alya menenangkan.

"Ya, kami sama sekali tak marah denganmu boy." ucap William yang baru saja datang dan diikuti yang lainnya.

"Kalian ga marah sama Vian?"

"Siapa yang tega memarahi anak kelinci ini hm?" ucap Calvin sambil mengusak rambut Alvian gemas.

NEW LIFE [ ALVIAN ] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang