CHAPTER 4

23.7K 1.6K 45
                                    

Kini Alvian dan Gio sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan besar di Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Alvian dan Gio sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan besar di Jakarta. Hampir 5 jam lamanya mereka mengelilingi mall besar ini.

"Abang, Vian mau itu,"

"Abang, beli itu yuk!"

"Abang ihhh gemoiii yuk belii!"

"Bajunya bagus, beli yuk!"

"Bang ini boleh kan?"

"Abang yang item boleh ya?"

"Bang mau ini,"

"Abang"

"Bang"

Gio menghela napas lelah, telinganya panas mendengar ocehan bocah yang berada di sampingnya.

Kedua tangannya sudah penuh dengan belanjaan milik Alvian. Bahkan dia sampai memanggil bodyguard untuk membawakan belanjaan Alvian.

Gio sih sebenarnya gak masalah, mau beli seluruh isi mall ini pun gak bakal bikin dia miskin. Tapi apa anak ini gak capek? Hampir setiap toko mereka masuki karena permintaan si bocah.

"Iya Vian iya, kamu mau mall ini juga abang kasih,"

Entahlah sejak pertama kali Gio melihat Alvian dia jadi teringat dengan adiknya dulu. Mungkin kalau sekarang adiknya masih ada disini bakal seumuran Alvian.

"Dih, ga boleh sombong abang!" ucapnya galak. Bukannya takut Gio malah tertawa kecil melihatnya.

Pengunjung mall yang melihat Gio tertawa tercengang. Sergio yang tak pernah tersenyum bahkan dengan orang tuanya tertawa hanya karena bocah? Mungkin mereka yang melihatnya langsung mengadakan syukuran di rumah.

"Hm" sadar jika dirinya menjadi pusat perhatian kembali mengubah mimik wajahnya datar.

"Abang, Vian capek," keluhnya.

"Mau abang gendong?" tawar Gio.

"Gamau ah malu, pulang aja yuk, Vian mau istirahat" ajaknya.

"Gamau makan dulu?"

"Ga, tadi kan kita udah makan, Vian juga masih kenyang kok."

"Yaudah"

Setelah menempuh waktu sekitar 30 menit, kini mobil Gio telah sampai di depan gerbang yang bertuliskan Griz Vernand'z Mansion.

"Abang mau mampir dulu?" tawar Alvian.

"Abang langsung pulang aja, kamu langsung istirahat jangan begadang, paham?"

"Paham--eh abang!" pekik Alvian saat dia teringat sesuatu.

"Gausah teriak, Alvian," dingin Gio.

"Eh? Hehe maap, itu tas Vian gimana?" dirinya baru ingat bahwa tadi saat di culik oleh Gio tasnya masih berada di kelas.

"Nanti di antar bodyguard abang sama belanjaan kamu"

NEW LIFE [ ALVIAN ] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang