CHAPTER 51

2.5K 280 16
                                    

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

****

Hari-hari berlalu dengan begitu membosankan. Alvian merasa aktivitasnya di Belanda tak jauh berbeda dengan di Indonesia. Bangun pagi, sarapan, berangkat sekolah, pulang, tidur. Seterusnya begitu. Namun jika dipikir-pikir lagi, ternyata lebih seru di Indonesia. Karena di sana dia bisa bermain dengan abang-abangnya. Tidak tersiksa kebosanan seperti saat ini.

Apalagi dari banyaknya bodyguard dan para pelayan yang diperintah oleh Alex sama sekali tak ada yang sefrekuensi dengannya. Tidak ada yang memiliki selera atau kebiasaan yang sama. Itulah yang membuat Alvian sangat-sangat merasa bosan.

Dirinya menjadi tak yakin dapat bertahan di sini hingga satu semester jika setiap harinya begitu-begitu saja. Otak kecilnya berpikir keras tentang hal apa yang bisa dilakukannya untuk menghilangkan rasa bosan.

Aha!

Alvian tersenyum senang kala berhasil mendapatkan ide yang cemerlang.

Prok! Prok!

Seorang wanita dengan pakaian khas maid berjalan dengan tergesa ke arahnya. "Ada yang bisa saya bantu, Tuan Muda?"

Dia adalah salah satu pelayan yang ikut dengannya dari Indonesia. Oh ya, beberapa pelayan dan bodyguard kini sudah tinggal bersama Alvian di apartemennya. Ben yang mengusulkan hal tersebut. Katanya supaya Alvian tak merasa kesusahan saat membutuhkan sesuatu. Alvian pun mengiyakan asal tidak ada yang berani mengganggu kesenangannya.

"Buatin seblak dong, yang puedes banget ya! Oh jangan lupa susu coklatnya yang dingin. Nanti anterin ke kamar."

"Maaf, Tuan Muda, Anda dilarang mengonsumsinya makanan pedas oleh tuan besar."

"Ya jangan bilang-bilang Opa dong, diem-diem aja."

"T—tapi, Tuan Muda, saya—"

"Udah gak apa-apa, nanti kalo dimarahin bilang ke gue."

Yah, meskipun Alvian menyuruh pelayan itu untuk tak memberitahukan kepada Alex, namun remaja itu yakin tanpa diberitahu pun pria tua itu akan tau dengan sendirinya. Karena para bodyguard yang berjaga di sini sangat tidak pandai menjaganya rahasia tentang dirinya. Menyebalkan memang.

Sambil menunggu seblak super pedas dengan kuah yang merah merona itu selesai dimasak, Alvian mencari-cari video kartun kesukaannya di internet. Matanya dengan jeli menatap tampilan di layar laptopnya. Tampak serius seolah sedang mengerjakan tugas penting padahal nyatanya tak lebih dari sekadar kartun anak-anak. Tak lupa untuk disambungkan ke layar televisi di kamarnya.

"Nah! Ini bagus. Gue nonton dulu kali ya? Oke deh."

Alien datang menakluki Bumi

Demi koko yang dicari-cari

NEW LIFE [ ALVIAN ] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang