Seperti biasa cowok tinggi berparas tampan itu menuruni anak tangga untuk mengambil air minum yang ada di kulkas dapur. Saat itu juga sang bunda menghampiri Nathan untuk membicarakan sesuatu yang penting."Nathan ikut bunda keruang tengah ada yang papa bunda bicarain sama kamu." Ucap bundanya
"Iya bun." Jawab singkat Nathan.
Sambil mengikuti langkah bundanya, Nathan ikut duduk di hadapan papa dan bundanya saat ini dengan memwaba segelas air minum di tangannya.
"Ada yang ingin papa dan bunda omongin sama kamu, perihal kemarin papa dan bunda mau menjodohkan kamu dengan anak teman papa. Kamu masih ingat kan yang kemarin papa sama bunda mau ketemu teman papa?" Jelas papanya dengan menatap Anaknya serius.
"Ini yang pernah papa sama bunda omongin dulu?! Apa masih berlaku sampai sekarang hah?! Pah.. Nathan masih kelas 12 dan Nathan harus fokus untuk ujian nanti kenapa harus ada jodoh-jodohin segala?!!" Ucap Nathan penuh penekanan.
"Karna papa dan teman papa udh sepakat dulu kalau kita punya anak dan berbeda kelamin harus jadi besan! Udah, setuju tidak setuju kamu harus nurut ini demi kebaikan kamu juga." Pinta papanya dengan nada tinggi.
"Terserah papa sama bunda lah!!" Ucapnya malas dan pergi menuju kamarnya.
"Apa kita gak keterlaluan pah sama Nathan?" Tanya bunda Nathan kepada suaminya.
"Udh kamu tau sifat Nathan kan? Dia hanya diawal seperti ini nanti juga bakal nerima semuanya." Jawab suaminya.
***
Malam sudah berganti pagi saat ini kiara sedang bersiap-siap untuk sarapan dan berangkat sekolah seperti biasanya. Dengan suasana hati yang sedang goodmood ia turun dan berjalan menuju meja makan, disana sudah ada papa mama dan adiknya lebih dulu.
"Kiara nanti malam jangan kemana-mana ya sayang, ada teman papa dan mama mau datang." Ucap papanya dengan menatap putrinya yang sedang melahap makanannya.
"Iya pah, kiara brangkat dulu." Singkat kiara.
"Hati-hati kalian."
Saat duduk di kursi belakang kiara menatap heran kepada adiknya "tumben papa sama mama gak biasanya nyuruh kayak tadi, biasa kalo ada temen papa gak pernah ngomong kayak tdi."
"Mana gue tau, paling lo mau di kenalin sama anak temen papa." Jawab santai Keenan.
"Pala lo sinting!"
***
Sesampainya di gerbang sekolah kiara pun berlari di koridor untuk sampai di kelasnya. Tanpa bisa mengendalikan kakinya ia pun menabrak seseorang yg tepat di hadapannya saat ini.
Dengan merapikan seragamnya dia pun terkejut siapa yang telah ia tabrak didepannya."Lo bisa gak si lari yg bener liat depan lo ada org atau gak?!" Ucap emosi Nathan dengan tatapannya yang tajam.
"Yaudah sih gue minta maaf." Singkat kiara dan ingin pergi begitu aja.
Dengan sigap Nathan meraih lengan seragam kiara dengan tatapan sulit diartikan "mau kemana lo?! Tanggung jawab dulu baru pergi."
"Tanggung jawab apaan?! Lo gak kenapa-kenapa juga." Ketus kiara melirik Nathan dengan malas.
"Liat yg jelas makanya! Handphone gue lo rusakin jdi lo harus tanggung jawab."
"Dih gila kali lu, gue nabrak lo doang bukan Handphone lo!" Jelas kiara dengan dan berlalu pergi.
"Shit. Awas lo!" Ucap Nathan dalam hati.
Dengan langkah malasnya Nathan Menuju ruang Osis dengan mood yang berantakan.
"Kenapa muka lo kek org gak punya duit." Tanya kedua temannya saat ini.
"Kagak usah ikut campur!" Ketus Nathan kepada kedua temannya.
"Mohon maap pak, gue cuma tanya doang bapak Nathan yang ter Nathan-Nathan.
Erlang dan Dion pun meninggalkan Nathan sendirian diruang Osis karna mereka paham kalau suasana hati cowo itu sedang kacau satu org pun gak bisa menenangkannya, jaln satu-satunya hanya ditinggal seorang diri nanti bakal kembali lagi seperti biasa.
***
Tok..tok..tok
Suara pintu di buka dari arah berlawanan menampilkan mama kiara membukanya dengan hati-hati "sayang udah siap-siap? Ayo turun temen papa mama udh datang di bawah."
"Iya mah sebentar lagi selesai mama duluan aja nanti kiara nyusul." Jawab kiara sambil merapikan baju yang ia pakai skrg.
Dengan pelan kiara menuruni anak tangga menampilkan sepasang suami istri yang asing bagi kiara. Ia baru pertama kali melihat teman dari papa mamanya, dengan mengucapkan salam dan tersenyum kaku kepada teman papa mamanya ia pun duduk di antara orang tuanya.
"Cantik banget anak kamu dir." ucap gio teman dari papanya.
"Eh iya, kiara ini kenalin anak dari om gio dan tante tifany." Ucap papanya sambil menunjuk ke arah belakang kiara.
"LO!!!! NGAPAIN DISINII ?!!!" Teriak kiara kaget.
"Jadi calon istri gue dia?" Ucap Nathan dalam hati.
"Lohhh kalian udah saling kenal? Wahh bagus dong kalo gtu." Tanya tifany sangat senang.
"Bagaimana dirga? Ternyata mereka sudah saling kenal dan nanti acaranya di percepat lebih baik." Ucap gio kepada papanya kiara.
"Maaf om kiara masih belum paham arah pembicaraan malam ini." Tanya kiara dengan ragu.
"Gini kiara sayang papa dan mama sudah punya janji dengan om gio dan tante tifany kalo kalian udh besar bakal kita jodohin." Jelas papanya.
"APAAA?!!! KENAPA PAPA GAK NGOMONG KE KIARA DARI AWAL?!" bentak kiara kepada papanya.
"Gimana kiara setuju kan? Dan anggap ini kejutan dari papa mama."
"Shitt!! Kejutan apaan yang ada ini bencana." Umpatan kiara dalam hati.
"Gimana? Nathan setuju kan menikah dengan kiara?" Tanya dirga kepada Nathan.
"Iya Om. Nathan setuju menikah dengan kiara." Ucapnya dengan jelas.
Dengan wajah melongonya kiara pun heran dengan cowo yang ada di depannya saat ini kenapa dia bisa jawab dengan entengnya pertanyaan yang di lontarkan papanya.
"Om dan Tante boleh gak kiara ngobrol sebentar dengan Nathan?" Pinta kiara kepada orang tua Nathan.
"Oh boleh dong kan dia calon suami kamu." Jawab tifany kepada kiara.
Dengan menggeret lengan cowo yang ada di belakangnya saat ini dan menjauhkan diri dari hadapan orang tua mereka. Ia pun menanyakan sesuatu yang tidak bisa masuk ke otak kiara sedari tadi.
"LO!! NGAPAIN MENG-IYAKAN PERTANYAAN PAPA GUE TADI?!!!" teriak kiara penuh penekanan.
"Serah gue lah." Jawab enteng Nathan dan berlalu pergi.
"Anjirrr cowo sarap!!!" Teriak kiara dalam hatinya.
***
Bagaimana gaiss??
Jangan lupa kasih bintangnya ya 💋
Maaf kalau masih amburadul karna ini cerita pertama kuTerima kasih
BONUS VIDEO KALAU SEDANG AKUR ADIK KAKAK (kiara&keenan)
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Teen Fiction"Ngapain harus pindah sekolah sih mah..pah?!" Ucap kiara sambil memohon agar tetap tinggal dirumah lamanya. "Karna papa dipindah tugaskan di jakarta ara sayang" jawab papa kiara sambil kasih pengertian. "Udh beres semua kan? Ayo kita berangkat ke b...