Nathan yang sudah sembuh dari kecelakaan yang ia alami, kini ia mulai aktivitasnya seperti biaya. Tingkah laku Nathan yang semakin berubah dan membuat Kiara bertanya-tanya tiap hari ada apa dengan tingkah laku suaminya.
Kiara yang selesai dengan masakannya, ia pun bergegas merapikan semuanya di atas meja makan karena jam sudah menunjukkan pukul Enam Tiga puluh. Selesai menyiapkan semuanya, ia pun pergi kearah kamarnya untuk mengambil tas dan keperluan yang lainnya.
"Mau bareng?" Tanya Nathan sambil menyantap makanan ditangannya.
"Boleh deh, tapi turun seperti biasa ya?!" Ucap Kiara yang buru-buru mengunyah makanan.
"Hm."
Seperti biasa, Kiara dan Nathan tanpa ada percakapan di dalam mobil seperti orang yang baru mengenal. Sesampainya ditempat tujuan, Kiara yang buru-buru turun dari mobil dan dengan langkah cepat ia pun bergegas menuju kearah gerbang sekolah.
Kedua teman Kiara yang sudah sampai lebih dulu dan menyambut Kiara yang mendekati kedua temannya. "Tumben Lo pada jagain pintu kelas?"
"Demi siapa kalo gak demi Lo!" Ucap Viola kepada Kiara.
"Eh liat tuh Nathan! Emangnya udh sembuh total ya?" Tanya Clay kepada kedua temannya.
"Kalo udh masuk ya berarti udah sembuh!" Jawab Kiara.
"Meskipun habis kecelakaan mukanya tetep cakep anjir!!"
"Dih!" Sinis Kiara menatap kedua temannya.
"Lah kenapa Lo sewot Ra?!"
"Duh salah jawab lagi!" Batin Kiara dan enggan menjawab ia pun pergi kedalam kelas.
***
"Wih!! Mas Nathan udah sembuh nih!" Ucap Erlang menghampiri meja Nathan.
"Eh iya Lo kan udh sembuh nih! Gak ada gitu acara traktiran menyambut kesembuhan Lo?" Tanya Dion melirik kearah Nathan.
"Gak!" Singkat Nathan.
Erlang yang ketawa jahat menatap kearah Dion, kini kedua temannya kembali ketempat duduk mereka masing-masing karna memang bel masuk pun sudah berbunyi.
Tanpa menunggu lama, mereka pun disambut dengan kehadiran guru matematika yang sebagian dari mereka membenci dengan mata pelajaran yang saat ini mereka hadapi. Dilain sisi mereka yang membenci pelajarannya, mereka juga benci karna jam pertama harus menghadapi pelajaran matematika.
"Nathan udah sembuh total?" Tanya guru matematika.
"Sudah bu." Jawab Nathan.
"Kalo udah masuk ya berarti udah sembuh Bu!" Gumam Erlang menatapnya malas.
"Cari muka dia." Ucap Dion berbisik kepada Erlang.
"Iya kan secara Nathan yang punya ni sekolah."
"Bisa diem gak!" Ucap Nathan dengan tatapan tajam.
"Nah kan kena lagi." Ucap Dion pelan.
Berbeda dengan kelas Kiara, kini ia mengikuti pelajaran fisika dengan tenang dan bisa mengikuti pelajarannya meskipun kedua temannya sesekali membuyarkan pikirannya saat sedang gurunya masih menjelaskan.
"Ra ntr gue pinjem catatan Lo ya!" Ucap Viola memohon kepada Kiara.
"Hm."
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Teen Fiction"Ngapain harus pindah sekolah sih mah..pah?!" Ucap kiara sambil memohon agar tetap tinggal dirumah lamanya. "Karna papa dipindah tugaskan di jakarta ara sayang" jawab papa kiara sambil kasih pengertian. "Udh beres semua kan? Ayo kita berangkat ke b...