"Lo gak kesusahan? makan, dan rambut lo kemana-mana?" Tanya Nathan sambil mengunyah makanan."Susah! Kalo lo peka ya bantuin kek, iketin ke blakang." Ketus Kiara melirik Nathan.
Nathan yang menghela nafas kasar, ia pun beranjak dari tempatnya menuju kearah punggung Kiara untuk membantu mengikat rambutnya agar tidak kesusahan saat Kiara makan.
Dengan mengkerutkan dahinya, Nathan yang tiba-tiba kepo dengan bekas luka di bawah daun telinga sebelah kiri karna yang selama ini Nathan tidak mengetahuinya kalau Kiara mempunyai bekas luka di bawah daun telinga. Bekas luka itu tertutup rapi oleh rambut Kiara yang selalu terurai tanpa pernah di ikat.
"Ini bekas luka apa?" Tanya Nathan sedikit kepo.
"Udah lama, pas gue masih kecil, biasa jatoh."
"Pas masih kecil?" Batin Nathan.
"Udah belom? Lama amat!" Tanya Kiara dan membuyarkan lamunan Nathan.
"Udah." Singkat Nathan
"Sekali lagi makasih, jarang-jarang liat lo baik ke gue." Ucap Kiara sambil mengunyah cumi-cumi bakar di mulutnya.
"Hm."
***
Saat keduanya sudah selesai makan, dan Kiara yang sudah merebahkan tubuhnya di atas kasur berukuran Queen size, kini Tinggal Nathan yang sedang membersihkan sisa-sisa makanan yang berada diatas meja. Karna Nathan memahami kondisi Kiara yang sedang sakit maka dari itu ia pun mendatangkan pembantu untuk membantu Kiara saat sedang sakit seperti ini.
Ketika membersihkan semua sisa makanan diatas meja, saat itu juga lampu dirumahnya padam membuat semua ruangan menjadi gelap tanpa ada penerangan. Mau tidak mau Nathan pun menyalakan senter yang ada di handphonenya saat ini.
Nathan yang kaget denga teriakan Kiara yang berada di kamarnya, Ia pun bergegas menghampiri Kiara yang menangis sambil teriak meminta pertolongan.
"Aaaaaa!! jangan mendekat, Mah..Pah! Tolongin Ara!! Ara takut!!" Teriak Kiara nangis dan berjalan mundur menjauhi laki-laki yang ada di depannya
"Ini gue, Nathan!" Ucap Nathan sambil mencengkram kedua pundak Kiara.
"Papa dimana?!! Jemput Ara, Ara takut disini sendirian!!" Ucap Kiara nangis dan badan bergetar sambil memegang bekas luka yang ada di lehernya."
Nathan yang kaget dengan badan Kiara bergetar ketakutan, ia pun dengan cepat mendekap badan Kiara untuk menenangkannya. Dan tiba-tiba Nathan yang mengingat kejadian seperti ini dimasa lalunya dengan seorang anak kecil perempuan sedang menangis.
Flashback on
Saat ini Nathan yang tengah asyik main bola di teras rumahnya, tanpa sadar ia pun menendang bola dengan sangat keras membuat bolanya terpantul jauh kearah rumah kosong yang ada di depan rumahnya.
Mau tidak mau ia harus mengambil bola kesayangannya di depan rumah kosong. Dengan berani ia pun menghampirinya untuk mengambil bola, akan tetapi pada saat ingin berbalik badan untuk pulang kerumah, seketika itu Nathan mendengar suara tangisan anak kecil perempuan yang semakin lama semakin keras.
Dengan rasa penasaran ia pun menghampiri rumah kosong itu dan mengecek ada apa di dalam sana. Dan tanpa Nathan sadari, ia bertemu dengan anak kecil perempuan yang usianya tidak jauh beda dengannya.
"Hei kamu siapa? Dan kenapa kamu disini?" Tanya Nathan yang masih polos.
"Aaaaaa!! jangan mendekat, Mah..Pah! Tolongin Ara!! Ara takut!!" Ucap anak perempuan di hadapan Nathan saat ini.
"Hei jangan menangis, itu kamu berdarah! Ayo ikut aku ke bunda biar diobati." Ajak Nathan sambil memegang tangan anak perempuan itu.
Saat memasuki rumahnya, betapa kaget sang bunda melihat Nathan yang tiba-tiba membawa anak kecil seusia Nathan dengan luka yang ada di lehernya.
"Nath dia siapa ? Kenapa dengan lehernya?" Tanya bunda Nathan.
"Teman Nath bund. Dia habis jatoh dan terluka." Jelas Nathan kepada bundanya.
"Sini sayang sama tante, kita obati luka kamu."
Kiara pun berjalan ragu-ragu ke arah bunda Nathan untuk diobati luka yang berada di lehernya.
"Bundaku orang baik, jadi kamu jangan takut." Ucap Nathan.
"Nama kamu siapa?" Tanya bunda Nathan kepada Kiara sambil mengobati lukanya.
"Ara."
"Kamu tinggal dimana? nanti tante anterin pulang."
Kiara yang masih kecil menunjuk kearah pintu masuk rumah Nathan, membuat buanda Nathan paham dengan respon Kiara yg diberikan. Dengan menunjuk jalan dan membuatnya mudah untuk menghantarkan Kiara pulang.
"Hai namaku Nath! Nama kamu siapa?" Ucap Nathan sambil tersenyum kepada Kiara.
"Ara."
"Hallo Ara nanti kalau kamu sudah sembuh kita main bareng yuk!" Ajak Nathan kepada Kiara.
1 minggu setelah kepulangan Kiara, Nathan yang masih berharap Kiara datang mengunjunginya untuk bermain bersama sampai pada akhirnya, Kiara yang datang kerumah Nathan bersama kedua orang tuanya membuatnya meresa senang karna janjinya sudah ditepati oleh Kiara.
Akan tetapi kiara yang datang saat ini bukan untuk bermain bersama Nathan, melainkan keluarga Kiara ingin berterima kasih kepada bunda Nathan yang sudah menolong Kiara. Dan juga, mereka ingin pamit kepada keluarga Nathan kalau hari ini mereka akan pindah ke Inggris untuk menetap disana sampai batas waktu yang belum di tentukan.
"Kapan kamu balik kesini lagi?" Tanya Nathan kepada Kiara.
"Tidak tau, yang memutuskan itu semua hanya Papa dan Mama ku." Jawab Kiara.
"Hati-hati ya disana."
"Iya kmu juga ya." Ucap Kiara.
Flashback off
"It's okey, jangan takut ada gue disini." Ucap Nathan menenangkan Kiara.
Kiara tanpa sadar membalas dekapan Nathan dengan erat, Membuat Nathan yang sedikit kaget dengan dekapan Kiara membuatnya mematung seketika.
"Finally, i find you!" Batin Nathan dengan memejamkan mata dengan lega.
***
Mau sedikit curhat gapapa ya hehe
Ada yang info ke aku kalo cerita ini ada yang jiplak :(
Buat kamu yang baca tulisan ini kalau emg jiplak karya ku, tolong ya hargai aku :( karna aku buat cerita ini hasil pemikiran ku sendiri dan mikir alurnya itu gak segampang membalikkan telapak tangan :( pliss aku mohon kalau emg jiplak stop ya. Buatlah karya km sendiri hasil pemikiran km sendri.DAN KALAU YANG DIINFOKAN ITU SALAH, AKU MINTA MAAF SUDAH ASAL NUDUH ENTAH ITU KM SIAPA🙏🏻
Jangan lupa vote dan comment ❤️
Maaf masih banyak kesalahan dalam penulisan🙏🏻
Jangan lupa jaga kesehatan💋
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Teen Fiction"Ngapain harus pindah sekolah sih mah..pah?!" Ucap kiara sambil memohon agar tetap tinggal dirumah lamanya. "Karna papa dipindah tugaskan di jakarta ara sayang" jawab papa kiara sambil kasih pengertian. "Udh beres semua kan? Ayo kita berangkat ke b...