Kiara menghela nafas sambil menatap buku yang ia pegang saat ini dengan mata malasnya kiara masih kepikiran ucapan sang bunda dalam waktu ini ia akan menyandang status baru yaitu istri dari NATHAN SEAN GIOVANO cowok yang ingin di hindarinya tetapi malah kebalikannya.Dengan malasnya ia beranjak dari bangkunya untuk keluar kelas menuju kantin bersama kedua temannya. Di tengah jalan, langkahnya terhenti karna sosok pria yg kini ada di hadapannya dengan muka dinginnya, NATHAN satu nama yang menjadi kehidupannya berubah seketika.
Kiara dengan cepat menatap kepada kedua temannya untuk mengintruksi agar lebih dulu ke kantin setelah itu ia akan menyusulnya. Saat dirasa tatapan Nathan yang membuatnya malas untuk berdebat kiara pun membuka omongan lebih dulu kepada Nathan "Apa lagi?"
"Nanti disuruh kerumah sama bunda." Jawab singkat Nathan setelah itu pergi dari hadapan kiara.
Kiara pun seketika mematung dan tanpa sadar Nathan udah pergi dari hadapannya. Dan berucap dalam hati "hah?? Cuma gtu doang??gue kira penting anj."
***
"Lo ada masalah apa sama Nathan?" tanya viola penasaran.
"Kagak ada cuma tentang osis."
"Lah sejak kapan lo sibuk ngurusin osis ? Kan lo bukan anggota osis." Jelas clay menatap kiara
"I-iya karna keena mau daftar jd ketua osis tapi dia masih ragu."
"Oh gitu."
Dari arah berlawanan Brian dengan langkah pelan ingin menghampiri kiara untuk ikut gabung dan duduk di samping kiara.
Brian pun bertanya kepada kiara dan kedua temannya apa boleh ikut gabung duduk dimeja yg udh ditempati oleh ketiga cewe itu.
"Tumben banget lo ikut gabung brian?" Tanya viola
"I-iya mau cari temen gue tadi udh ilang."
"Oh iya btw lo udh cobain belum rekomendasi dari gue kmren?" Tanya kiara pada brian.
"Nanti gue mau coba, lo mau ikut gak? Sekalian mengobati rasa kangen lo kesana." Tawar brian kepada kiara.
"Yahh gue nanti gabisa. Kapan-kapan aja berempat ajak clay sama viola."
"Oke deh." Jawab brian sambil menghela nafas.
Tatapan Brian kepada kiara dengan intens membuatnya mengingatkan ia dengan 5 tahun yang lalu.
*Flashback on
"Laki-laki itu jangan cengeng! Masa di bully lo diem aja. Lawan dong!" Ucap kiara
"Lo siapa? Ngapain disini?" Tanya brian bingung karna emg tempat yg ia datangi saat ini hanya lahan kosong.
"Liat lo nangis dan di bully makanya gue kesini lagian rumah gue di ujung situ."
"Btw makasih. Nama lo siapa?" Tanya brian kepada kiara.
"Gue kiara kita satu SMP kok. Dan satu lagi jdi cowok harus kuat lawan mereka, dah gue mau plg dulu." Jelas kiara menguatkan brian.
"Eh i-iya, sekali lagi makasih ya."
***
Di sekolah brian masih mengingat semua perkataan dari cewek yang ia temui pertama kali di lahan kosong.
Dengan perkataan kiara membuatnya tidak takut lagi dengan apa yang teman-temannya perbuat.
Saat kiara bertemu brian cowo yg ia temui kemarin. Kiara kaget dengan perubahan yang saat ini, kiara pun menghampirinya dengan tatapan heran "semanjur itu ya omongan gue kemarin sampai lo udh berani lawan mereka?"
"Thanks ya ra berkat lo gue bisa melawan rasa takut gue." Ucap brian dengan tersenyum.
"Oke santai aja."
Setiap hari mereka berdua menghabiskan waktu bersama. Dan tanpa brian sadari rasa kagun terhadap kiara berubah menjadi rasa suka.
Dengan ragu brian pun mengutarakan isi hatinya kepada kiara. Dan tanpa ada jawaban kiara pun meninggalkan brian tanpa ada penjelasan apapun seperti hilang ditelan bumi.
"Ra lo belum jawab dan kenapa lo pergi tanpa pamit?" Ucap brian dalam hati.
*flashback off
"Woyy!!! yan lo ngapain natap kiara segitunya?" Tanya clay heran
"N-nggak tadi di bulu matanya ada kotoran debu tapi sekalang udh ilang itu." Jelas brian dengan ragu.
"Ohh gue kira lo naksir kiara."
Uhuk..uhukk..
Kiara pun tersedak kuah bakso yg ia minum dan menatap clay karna omongannya tadi "ngaco dah lo, gue kan temenan dari SMP sama brian"
Ingin rasanya Brian teriak dan mengucapkan bait lagu kepada kiara "i maybe not yours and you're not mine
But I'll be there for you when you need me
It is only me
Believe me girl, it's only me
Yeah, it's only me!"***
Saat di perjalanan menuju rumah Nathan, sesekali kiara melihat kaca spion motor Nathan dan menampilkan wajah Nathan yang tertutup helm hanya mata yg terlihat.
Tanpa kiara sadari Nathan mengetahui apa yg dilakukan kiara dibelakangnya. Seketika itu motor berhenti mendadak membuat kiara terkaget dan mempererat pegangannya kepada Nathan.
Kiara pun turu dari motor dengan wajah emosinya dan ingin mengumpat dimuka Nathan saat ini juga, tetapi ia sadar kalau dari tadi sepasang mata menatap mereka dari ambang pintu dan itu bunda dari cowo yang ingin ia umpati.
"Calon mantu udh pulang, ayo sini masuk." Ucap tifany bahagia.
"I-iya tante."
"Oh iya bunda nyuruh kiara kesini cuma mau nunjukin Ini contoh-contoh cincin nikah kalian. Kiara lebih suka yang mana?"
"Gimana ya tan, itu sih terserah tante aja kiara bakal nurut."
"Jangan gtu, ini kan cincin kalian nanti masa bunda yang pilih. Ayo cepet kiara lebih suka yg mana."
Kiara menghela nafas pasrah ia pun asal pilih demi tante tifany tidak mendesaknya terus menerus "iya aja tan. Bagus."
"Eh Nathan kemarin juga pilih ini, gak salah memang kalian itu udh jodoh dari lahir." Ucap tifany senang.
"Eh? I-iya tante." Jawab kiara kaget.
Terima kasih buat kalian yang mau membaca cerita ku ❣️
Jangan lupa kasih vote bintang dan kasih kritik saran💋See you❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Fiksi Remaja"Ngapain harus pindah sekolah sih mah..pah?!" Ucap kiara sambil memohon agar tetap tinggal dirumah lamanya. "Karna papa dipindah tugaskan di jakarta ara sayang" jawab papa kiara sambil kasih pengertian. "Udh beres semua kan? Ayo kita berangkat ke b...