Kiara yang paham maksud dari Nathan, ia pun menatapnya dengan tatapan tajam dan mengisyaratkan jangan macam-macam dengan tingkahnya yang selalu membuat Kiara naik darah.Nathan paham, melatih anjing laut agar lebih jinak itu sangat susah. Semenjak Nathan mengetahui Kiara adalah teman masa kecilnya, Nathan yang sekarang menjadi lebih terbuka dan menjadi diri Nathan sesungguhnya kalau ada di dekat Kiara.
Tinggg..
Ponsel Kiara yang berbunyi menandakan notif whatsapp muncul dilayar handphonenya, ia pun segera mengecek dan tertera nama Brian dilayar ponselnya.
Brian
Ra? Sabtu besok lo free gak?Kiara
Kenapa emg?Brian
Mau ngajak lo keluar.Nathan yang mengetahui isi chat yang dikirimkan oleh Brian, mood yang awalnya baik-baik saja berubah menjadi sikap dingin dan menatap kesegala arah.
"Mau ngedate ya?" Tanya Nathan dan enggap menatap kearah Kiara.
"Uh? E-enggak! Ngedate apaansi!" Jawab Kiara menatap heran kearah Nathan.
"Tuh si Brian."
"Oh dia ngajak kerumahnya, soalnya mamanya Brian kan kenal sama gue." Jelas Kiara.
Dengan cepat menoleh kearah Kiara, Nathan yang yang menatapnya dengan tatapan tajam membuat Kiara kaget dan heran dengan sikap Nathan saat ini.
"Gak usah keluar! Nurut sama suami." Ucap Nathan dan berdiri untuk pergi dari tempatnya saat ini.
"Dih! Siapa juga yang mau keluar!" Jawab Kiara meninggi.
***
"Bunda? Papa kemana?" Tanya Kiara dengan menatap kearah sekitar kamar Nathan.
"Papa lagi ada kerjaan jdi dia balik ke kantor sayang."
"Syukur deh." Singkat Nathan sambil merebahkan badannya diranjang pasien.
Bundanya yang paham dengan sikap Nathan. Ia hanya menghela nafas pelan dan tidak memperpanjang masalah yang telah terjadi. Kiara yang memahami situasi seperti ini, ia pun memilih untuk merebahkan badannya di sofa dekat dengan ranjang Nathan.
"Oh iya Bunda habis ini dijemput Papa, gapapa kan Bunda tinggal?" Tanta Bunda yang sedang merapikan baju-baju Nathan.
"Iya bunda, ada Kiara kok."
"Cepet sembuh ya sayang." Ucap Sang Bunda yang menghampiri Nathan.
"Hm."
"Eh iya, ini Papa nunggu di parkiran jadi Bunda pulang dulu ya sayang." Pamit Bundanya kepada Kiara dan Nathan.
"Iya bunda." Jawab Kiara.
Kiara pun mengantarkan Bundanya sampai kedepan pintu kamar dan setelah itu l, Kiara melanjutkan kesibukannya dengan berkutat pada buku-buku yang selalu menemaninya.
Saat Kiara ingin melanjutkan dengan semua tugas-tugasnya, ia menatap Nathan yang saat ini entah sedang memikirkan apa yang membuatnya serius dengan layar handphonenya.
"Lo kenapa?" Tanya Kiara heran.
"Uhm? E-eh gue laper nih!"
"Ya terus?" Tanya Kiara.
"Sebagai istri yang baik, harusnya ambilin atau suapin kek." Jelas Nathan melirik ke arah Kiara.
"Dih! Mengambil kesempatan bgt lo!" Ketus Kiara dan beranjak dari tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Teen Fiction"Ngapain harus pindah sekolah sih mah..pah?!" Ucap kiara sambil memohon agar tetap tinggal dirumah lamanya. "Karna papa dipindah tugaskan di jakarta ara sayang" jawab papa kiara sambil kasih pengertian. "Udh beres semua kan? Ayo kita berangkat ke b...