Perubahan Nathan semalam yang membuat Kiara heran, kini kembali seperti biasa dengan sikap Dingin dan tanpa perasaan. Tidak heran bagi Kiara dengan berubahan Nathan, Karna ia tau sikap Nathan tiba-tiba baik hanyalah sementara.Pagi ini, Kiara seperti biasa berangkat lebih awal ke sekolah di banding Nathan yang masih menuntaskan sarapannya dengan santai. Berbeda dengan Kiara, tiga puluh menit mengendarai motornya kini ia sudah sampai berada di parkiran sekolah.
Berjalan dengan santai di koridor sekolah, Kiara yang di kagetkan dengan kehadiran Brian tiba-tiba datang dari arah belakang Kiara yang membuatnya sedikit kehilangan keseimbangan.
"Mau gue tampol lo ya?!" Ucap kiara melotot ke arah Brian.
"S-sorry ra, abisnya kalo liat lo bawaannya semangat sih hehehe." Jawab Brian dengan senyum menarik kedua ujung bibirnya.
"Ada apa?" Tanya Kiara.
"Gapapa, eh tumben berangakatnya gak telat lagi?"
"Berangkat telat hanya untuk orang lemah." Ucap kiara sedikit menoleh ke arah Brian.
"Dih gajelas lo."
"Bodo amat! Sana lo pergi, udah sampe depan kelas lo juga ngapain masih disini?!" Usir Kiara menyikut lengan Brian.
"Ntar kalo gue masuk kelas lo kangen gimana? Gue juga ntr yang repot."
"BODO AMAT!!" teriak Kiara kearah muka Brian dan lebih memilih pergi meninggalkan Brian.
***
Kiara yang sedang duduk di bangkunya dan ingin memasukkan buku kedalam rak bawah meja, ia sedikit kaget dengan kotak kecil misterius yang berada di dalam rak mejanya saat ini.
Seorang diri di dalam kelas, Kiara bingung siapa yang meletakkan kotak misterius itu kedalam rak mejanya. Kiara yang sedikit kepo apa isi didalamnya ia pun membuka kotak misterius itu dengan pelan-pelan dan hati-hati.
Ia pun dikejutkan dengan isi yang ada di dalam kotak misterius itu adalah telur busuk dengan kertas kecil di balik tutupnya. Dengan pelan, Kiara membuka isi kertas kecil yang berada di dalamnya dan itu adalah sebuah ancaman untuk Kiara.
"HEI CEWEK MURAHAN! JAUHI NATHAN KALO INGIN IDUP LO BAIK-BAIK AJA!! INGET YA! LO ITU GAK PANTES BUAT NATHAN."
Kiara yang masih kaget dengan isi surat ditangannya saat ini, seketika itu juga kedua temannya datang dengan heran kenapa Kiara masih pagi sudah bengong dengan tatapan kosong kearah kotak yang berada di atas mejanya.
"Ara!! Kenapa bengong?! Dan ini kotak apa?" Sedikit teriakan dari Viola membuyarkan lamunan Kiara.
"H-hah? K-kapan kalian datengnya." Ucap Kiara kaku.
"Gapenting, ini kotak apa?" Tanya Viola yang ingin membuka kotak diatas meja Kiara.
"Ada yang ngancem gue, isinya telur busuk." Jawab Kiara menatap kedua temannya.
"HAH??? SEJAK KAPAN LO PUNYA MUSUH?!!" Teriak Viola dan Clay dengan kaget.
"Entahlah, niat hati pengen sekolah dengan tentram malah dapet ginian." Ucap kiara menyodorkan surat ditangannya.
Kedua temannya melotot dengan kaget dengan isi surat itu, keduanya mentap Kiara heran. "Cuma gosip kemarin lo dapet ancaman seperti ini? Siapa yang berani ngancem lo?!"
"Klo gue tau siapa, ya daritadi gue datengin ke kelasnya sayang!" Jawab Kiara gemes.
"Udah lah mulai skrg lo jauhin Nathan biar gak kena masalah mulu, tau sendiri kan fansnya Nathan bar-bar banget." Jelas Clay kepada Kiara.
"Pengennya sih gitu, eh yaudah gue mau buang kotak ini lagian habis ini bel masuk." Ucap kiara.
***
Seperti biasa Nathan merebahkan kepalanya diatas meja, dan enggan untuk mengikuti kedua temannya pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang sudah berontak dari tadi.
Sikap dingin yang di tunjukkan Nathan selama ini tidak bisa mematahkan semangat adik-adik kelasnya untuk tidak mengaguminya, sampai detik ini masih banyak yang mengunjungi kelasnya untuk memberikan sesuatu seperti coklat kepada Nathan atau sekedar menyapanya.
"Nih coklat sama cheese cake dari fans lo!" Ucap Dion kepada Nathan.
"Ambil aja."
"Mantap! Makasih bro tau aja klo lagi pengen cheese cake." Ucap Dion mupeng.
"Mana pesenan gue?" Tanya Nathan dengan tatapan dingin.
"Nih sesuai request nasi goreng tanpa telur." Jelas Erlang kepada Nathan.
Ketika ingin memakan nasi goreng yang di pesannya, Erlang dengan gak jelasnya menanyakan pertanyaan absurd kepada Nathan dan membuatnya menatap Erlang dengan tatapan dingin.
"Nath lo sering males-malesan kenapa otak lo masih encer soal pelajaran? Tips biar pinter kek lo dong."
"Makan buku pelajaran." Jawab Nathan malas.
"Gue serius anjir."
"Gausah ganggu gue makan!" Pinta Nathan dengan tatapan dinginnya.
"Makanya diem!" Ejek Dion nahan ketawa.
"Sialan lo." Ucap Erlang kepada Dion.
Nathan yang sudah selesai dengan makan siangnya, kini ia pun pergi meninggalkan kedua temannya yang sibuk dengan dunia gamenya. Niatnya ingin pergi ke perpustakaan untuk mencari buku yang ia inginkan, langkahnya terhenti ketika anggota Osis dari kelas 11 menanyakan berkas Osis kepada Nathan.
"Kak Nathan tau berkas program kerja Osis kakak taruh mana ya? Soalnya disuruh Ketua Osis tanya ke kakak." Tanya Fanny kepada Nathan.
"Laci di bagian bawah." Ucap Nathan singkat.
"Oh makasih kalo gtu kak, maaf mengganggu waktu kakak."
"Hm."
Nathan pun melanjutkan langkahnya menuju perpustakaan dan memang hari ini pelajaran di kelasnya sedang kosong karna guru yang mengajarnya sedang tidak masuk.
***
Jangan lupa vote teman-teman dan mohon maaf kalau masih banyak typo di mana-mana karna baru pertama kali membuat cerita hehe🙏🏻
Jangan lupa jaga kesehatan ya❤️
![](https://img.wattpad.com/cover/284374249-288-k272530.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Teen Fiction"Ngapain harus pindah sekolah sih mah..pah?!" Ucap kiara sambil memohon agar tetap tinggal dirumah lamanya. "Karna papa dipindah tugaskan di jakarta ara sayang" jawab papa kiara sambil kasih pengertian. "Udh beres semua kan? Ayo kita berangkat ke b...