Part 43

1.6K 60 5
                                    


Nathan kini berada dalam kamarnya dan berdiri hendak meletakkan minuman yang dibawa dari sevel. "ra?" sambil menatap kearah kiara.

Belum sempat kiara menjawab, Nathan kini sudah berada di samping kasur dan mendekat ke arah kiara duduk. Sambil menatap kearah balkon, kiara masih enggan untuk menjawab semua omongan yang dilontarkan oleh nathan saat ini.

Perasaan kiara campur aduk; marah, gusar, cemburu sekaligus ingin melontarkan semua makian kearah nathan. akan tetapi kiara hanya diam, sementara nathan menatapnya kebingungan.

" what mistake have I done, ra?" ucap nathan melas.

Kiara melenggang pergi kearah pintu kamar mandi dengan muka datar. "gak ada."

Selang berpa menit kini kiara sudah memakai baju tidurnya dan mendekat kearah kasur untuk istirahat. Sekilas melirik kearah nathan yang masih terdiam menikmati angin yang sedikit kencang dengan awan yang mempertandakan akan turun badai hujan.

"ekhem.. gak tidur, cepet masuk badai hujan mau datang, aku males kalau nanti ada drama sakit?" ucap kiara melirik kearah Nathan.

Nathan dengan tatapan penuh kasih sayang, ia menghampiri kiara dan memeluknya sebentar. "setelah aku ganti baju jangan tidur dulu kita bicarain ini lagi ya, aku gamau kalo kita berantem yang gak jelas seperti ini."

Kiara mendesah kasar, dan hendak membaringkan badannya kearah Kasur. Kiara dengan mata memicing kaget dan menatap kearah Nathan yang sedang topless. "kok gak pake baju?!! Gamau-gamau, harus pake baju nathannn mesum!!!"

"gerah ra, lagian aku suami kamu kenapa selalu dibilang mesum?" ucap Nathan dengan bingung.

"nathan dongo, aku bilang mesum itu karna malu, ish!" ucap kiara dalam hati.

"iishh." Ucap kiara berdecak kesal

Kiara merasakan genggaman tangan Nathan yang sedang meraih telapak tangan kiara. "coba cerita kenapa kamu uring-uringan kayak gini, hm?"

"gapapa!"

Nathan menarik nafas pelan dan menatap kedua mata kiara . "jujur sayang?"

"kamu itu emang gak paham apa gak peka sih?! Aku itu CEMBURU sama temen masa kecil, ehmm lebih tepatnya teman masa SMP kamuu, aku gak suka liat dia sok kenal banget sama kamu, capek ngomong sama orang gak peka! Udah-udah minggir aku mau tidur capek!" jawab kiara panjang lebar dan enggan untuk mengulangi kata-katanya lagi.

Seketika benak nathan menghangat. Rasa senang sedikit merayapinya. Tanpa mengucap apapun kini ia ikut membaringkan badannya dengan menghadap kearah kiara yang kali ini sedang memunggungi nathan. Dengan sedikit mendekat kearah kiara dan membisikkan ke telinga kiara dengan satu kecupan hangat. "Don't worry babe, in my heart there is only you and only you"


***


"makanlah, apa kamu gak capek selalu menatap kearah layar laptop?!" ucap kiara datar. Namun Nathan jadi senang sekali, kini dia suka kiara yang memperhatikannya kembali.

"jadi kamu sudah tidak marah lagi, hm?" tanya nathan, lalu dia memakan beef teriyaki buatan kiara.

Kiara mendengus ketus. "memangnya kapan aku marah?"

Nathan menyeringai. "oh iya maksudku cemburu."

kiara dengan tatapan kesal kearah nathan. "taroh piringnya gausah di makan!"

"e-eh, maaf sayang."

Sudah satu jam kiara masih berkutat pada ponselnya dengan muka serius. Dan ditambah nathan yang masih belum lepas dengan laptopnya sedari tadi. Kiara yang melirik kearah nathan dan mendengus dengan kesal. "sebenarnya dia kerja apa sih, gak di jakarta gak di disini selalu sibuk sama laptopnya." ucap kiara dalam hati.

Merasa ada yang sedang menatap kearahnya, nathan memutuskan kontak dengan laptop dan kini beralih menatap kearah istrinya. Kiara yang kaget ia pun memutuskan kotak mata dengan nathan dan beralih menatap kearah layar ponselnya.

"besok kamu sudah mulai masuk kuliah ya ra?" ucap nathan menatap lekat kearah kiara.

Tanya menjawab kiara merespon hanya dengan anggukan dan masih menatap kelayar ponselnya.


30 menit kemudian...

Dalam kamar


Getaran ponsel mengeluarkan kiara dari lamunan. Terkejut, kiara melirik keatas nakas. Rupanya ponsel milik nathan. Kiara melirik kearah pintu kamar tidak ada tanda-tanda nathan akan masuk. Sementara ponsel nathan masih terus bergetar berkali-kali. 

Akhirnya kiara turun dari ranjang dan meraih ponsel nathan dan tertegun melihat nomer yang tidak di kenal tertera di layar ponsel Nathan. Kiara bingung, apakah dia harus memberitahu nathan? Sementara melihat nomer tidak dikenal membuat diri kiara ingin sekali mengangkat ponsel Nathan.

Kiara belum menentukan pilihan Ketika panggilan itu terhenti, disusul beberapa pesan masuk dari nomer tidak dikenal. Menahan napas, kiara membuka kunci ponsel nathan ia pun melihat semua isi pesan dari nomer yang tidak dikenal itu.


whatsApp

+1 202 775 5xxx

Hi nath! I'm floryn..

Eh ya gue minta no hp lo sama bunda lo.

+1 202 775 5xxx

Sibuk gak? Besok selesai kuliah ayo ketemu

Gue kangen lo, mau cerita banyak

+1 202 775 5xxx

Nath?

Ada istri lo ya? Sampe gamau bls?


Detik selanjutnya kiara tertegun.


Floryn mengirim pesan kepada nathan dan membuat kiara terdiam seketika denga napa yang baru saja dilihat di ponsel nathan.

Tiba-tiba saja air mata kiara sudah merembes. Dadanya sesak. rasanya sakit, cemburu dan campur aduk. Kiara memejamkan mata sejenak... cepat atau lambat ini pasti terjadi.

"ra? what's wrong with you? Why you cry ?" tiba-tiba saja suara Nathan terdengar dibalik tubuhnya. Kiara panik. Tanpa pikir Panjang kiara meletakkan ponsel Nathan cepat, dan kini ia pura-pura mengatakan kalau matanya kemasukan debu dari arah balkon kamarnya.

Dengan sigap nathan membalikkan tubuh kiara agar menghadap kearahnya. "sini coba aku liat."

"udah nath. Kamu gaperlu membatuku, ini sudah selesai." ucap kiara dan melenggang pergi kearah pintu kamar mandi.

Nathan mengernyit heran dan menatap punggung kiara yang sudah memasuki kamar mandi. "apa aku salah lagi ya?"

Kini jam menunjukkan pukul 22.00 malam. Kiara yang sudah mengambil ancang-ancang untuk beristirahat dan hendak memunggungi nathan kembali. Helaan nafas tercekat di dekat telinganya, membuat kiara menoleh kemudian melepas rangkulan nathan di pinggangnya. "ntah geli..."

"kalau tidur jangan memunggungi suami, gak baik sayang..." ucap nathan kepada kiara.

"lah kamu suka banget kalo tidur gak pakai baju! Bau ketek!" kiara mendengus kesal dan menatap kearah nathan.

"gerah kiara. Lagian aku udah kebiasan dari dulu kalau tidur seperti ini, eh enak aja?! mana ada bau ketek sini-sini coba cium kalo gak percaya." jawab nathan dan tangannya menyentuh pipi kiara.

"ishh!! Serah lah!" ucap kiara memutar bola matanya malas.

"nah gitu kan enak. Nggak memunggungi suaminya lagi kalo tidur."

"hmm." singkat kiara dengan mata tertutup.



Selamat membaca semoga suka..

Dukung cerita ini dengan mem-vote yang ada dipojok kiri bawah.

Mohon maaf kalau masih banyak salah karna masih tahap belajar

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang