Part 45

2.8K 78 51
                                    

Keesokan paginya, setelah siap dengan pakaian untuk pergi ke kampus. Nathan keluar kamar di sambut dengan pemandangan kiara yang sudah siap dengan sarapan paginya. Kiara yang sudah rapi dan siap-siap untuk berangkat ke kampus lebih awal tanpa dengan nathan.

"kok gak nunggu aku?" ucap Nathan dengan heran.

"aku ada kelas pagi, di depan udah ditungguin sama jesslyn." ucap kiara buru-buru tanpa menatap kearah Nathan.

Sejujurnya kiara tidak ingin menghindari nathan, akan tetapi setiap menatap nathan hatinya terasa sakit dengan mengingat kejadian pada saat di perpustakaan. Semenjak kejadian itu, kiara dibuat bingung dengan hatiya. Dengan sedikit menghindari Nathan, kiara ingin mengembalikan moodnya dan menghapus pikiran negatif tentang floryn kepada Nathan.

Nathan menghela nafas pelan dan melihat semua masakan kiara. Dengan muka sedikit cemberut, ia pun memulai sarapannya dengan tenang dan sesekali menatap kearah iPad yang sedang nathan pegang saat ini. Nathan mendapatkan penghasilan selama ini karna ia semasa SMA sudah mulai bekerja. Dari kecil ia sudah diajarkan oleh papanya tentang designer. Pekerjaan yang ia ambil mulai dari SMA ialah UX Designer dan membuat dirinya bisa menafkahi istrinya bahkan lebih. Nathan menerima tawaran dari perusahaan yang berada di Amerika serikat, maka dari itu ia memilih kuliah yang berada di luar negri agar lebih efisien dengan pekerjaanya.

"eh gapapa sama suami lo, kalo lo berangkat bareng gue?" tanya jesslyn sambil melajukan mobilnya.

"gapapa tenang aja." jawab kiara dengan menatap kelayar ponselnya.

Dengan mengangguk. "eh ntr pulangnya main ke bridge street books yuk?"

"boleh."



***



Pandangan Nathan mengarah pada gadis setelan bewarna putih, dia kiara istri kesayangan Nathan. Gadis itu melangkah santai kearahnya yang sedang duduk di bawah pohon. "udah selesai? Km mau kemana, hm?" ucap Nathan sambil meraih tangan kiara agar duduk di sampingnya.

"aku mau ke toko buku sama jesslyn, jadi kamu pulang duluan aja."

"ohh, oke hati-hati ya." Ucap Nathan sambil mengusap kepala kiara.

Kiara yang masih diam di tempat sambil menatap kearah Nathan. Membuat suaminya bingung kiara yang belum beranjak dari tempatnya. "katanya ke toko buku? Kok gak berangkat,hm?"

"emm, minta uang aku lupa bawa dompet tadi." ucap kiara ragu sambil menjulurkan tangannya kearah nathan.

Nathan menghela nafas pelan dan tersenyum kearah kiara dengan muka lugunya saat ini. "nih bawa aja dompet aku ya, lagian aku habis ini mau pulang gak kemana-mana. "

Dengan wajah sumringah, kiara tersenyum senang menatap kearah Nathan. "nanti dirumah aku balikin, aku pergi dulu ya."

"hmm." Jawab Nathan tersenyum dengan anggukan.

Di tempat lain, seseorang menatap kearah nathan dan kiara penuh dengan rasa cemburu dan rasa sakit hati, ia mengepalkan tangannya. floryn melihat kemesraan Nathan Bersama kiara membuatnya sakit hati dan ingin melakukan balas dendam kepada kiara yang telah merebut Nathan.

"permainan dimulai!"

Ditempat lain, kiara memandangi bukuyang tertata rapi di raknya, tanpa ia sadari kiara telah menabrak seseorang yang berada di sampingnya saat ini. Sontak kiara kaget dan mengambil buku yang berserakan dilantai. "eh sorry-"

"kiara?" ucak cowok yang kiara tabrak.

"brian? Kok-" ucap kiara terputus.

"apa kabar ra? Iya gue pindah ikut papa ditugaskan di daerah sini."

"e-eh iya gue baik kok." Ucap Nathan sambil berdiri dan memberikan buku pada brian.

"raa!! Gue cariin juga lo malah disini, e-eh ini siapa?" ucap jesslyn menatap kiara heran.

"kenalin ini brian temen gue pas SMA, dan ini jesslyn temen gue." Jawab kiara sambil memperkenalkan kedua temannya.

"hai, brian." Ucap brian sambil menjulurkan tangannya

"eh hai, jesslyn." Balas jesslyn.

Dengan tatapan canggung kiara kearah brian. "eh iya gue buru-buru, ntr kontekan lagi ya. Bye ian!"

"eh- bye ra!"



Dirumah..

Akhirnya kiara mandi di bawah guyuran shower dengan cepat, dial alu keluar dengan balutan handuk yang menutupi tubuh bagian dadanya sampai batas lututnya dan mendapati nathan sedang duduk di atas ranjang dengan mata yang masih berkutat dengan iPad yang berada di tangannya.

"nath bisa gak sih jangan bikin kaget!" ucap kiara kesal karna malu Cuma pakai handuk dan lupa membawa pakaiannya kedalam kamar mandi.

"maaf sayang, biasakan jangan malu. Kan kita udah suami istri." jawab nathan dan masih fokus ke layar iPad.

Kiara segera mengambil pakaian dan melenggang pergi menuju kamar mandi dengan muka malu ditambah kesal.

Kiara mengernyit

"dari tadi sore kamu masih belum selesai? Sebernarnya kamu ngapaian sih nath?"

"kerja sayang cari uang yang banyak buat jajan istri." Jawab nathan tersenyum yang masih sibuk menatap kearah iPad.

Kiara memang masih belum mengetahui selama ini nathan kerja apa, yang kiara tau hanya Nathan yang sibuk dengan laptop dan iPad dikiranya hanya main game. Bagi Nathan, meskipun keluarga nya yang berkecukupan ia tidak ingin menikmati harta keluarganya dengan instan.

Nathan langsung bangkit berdiri dan melangkah menuju kearah kiara dan memeluknya erat . "gimana tadi? Ada cerita apa hari ini,hm?"

Kiara masih bingung, ia ingin sekali cerita soal brian akan tetapi kiara takut merusak mood Nathan. "gak gimana-gimana, yang ada capek mau tidur."

Nathan mengecup kening kiara kilas dan melonggarkan pelukannya. "yaudah kamu istirahat sekarang."

Kiara membuka mata lalu mengarahkan tatapan ke arah nathan yang berdiri di depannya. Senyum hambar terukir, meskipun tidak terlihat jelas karna lampu kamar sudah gelap hanya ada penerangan dari arah balkon kamarnya. "aku mau kebawah bentar, mau ambil air minum."

Nathan membalasnya dengan anggukan. "iya sayang."


Drrrtt...

(notif ponsel kiara)

WhatsApp

Brian : Ra.. besok bisa ketemu?

Briaan : ditempat tadi, bisa?

Nathan mengernyit

"brian? Ketemu? Ditempat tadi? Brian ada disini?" ucap nathan heran.

Kiara: jam 10 pagi.

Selesai membalas, Nathan tak lupa menghapus pesan brian dari ponsel kiara. Nathan menatap tajam kearah ponsel kiara dengan emosi, kini ia meletakkan ponsel istrinya kembali dia atas nakas.

Kiara yang baru saja masuk kedalam kamar, ia pun meletakkan gelas berisi air minum di atas nakas dan kini ia merebahkan badannya di atas ranjang untuk istirahat.

"tadi kamu ke toko buku dimana sayang, hm?" tanya nathan lembut.

"bridge street books. Kenapa?" jawab kiara sekilas menatap nathan.

"gapapa."

Dengan anggukan kiara kini memejamkan matanya untuk istirahat, karna memang dirinya sudah lelah dengan aktivitas hari ini. Berbeda dengan nathan yang saat ini masih tersulut emosi dengan apa yang dilihat di ponsel kiara. brian Kembali dan mengusik keluarganya lagi, masalah floryn belum mereda kini ditambah dengan kehadiran brian yang hendak mengusik keluarga kecil nathan. 





Selamat membaca! Jangan lupa dukung cerita ini dengan cara vote klik Bintang yang ada di pojok kiri bawah.

Follow tiktok : @xyarae & @nathanngeovano (visual on wattpad)

Mohon maaf masih tahap belajar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang