Kini mereka pun sudah membereskan semua barang-barang yang akan di masukkan kedalam lemari, yap mereka sudah sampai di Wasington. Kiara yang disibukkan dengan merapikan baju baju miliknya dan Nathan tanpa melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 9 malam.
" astaga sudah jam 9, Nathan sialan malah sibuk sama laptop daritadi!" kiara yang sedang ngedumel.
"NATHANNN!! Gue laper lo malah asik sendiri daari tadi!" teriak kiara.
"sebentar sayang, ini sudah mau selesai kok tunggu ya." ucap nathan dengan lembut.
"5 menit!" singkat kiara.
" yaudah ayok cari makan, ini udah selesai kok."
"nah gitu kek dari tadi."
Kini keduanya singgah di tempat makan yang gak jauh dari rumahnya, iya nathan sudah mempersiap dari jauh-jauh hari, dia sudah lama membeli rumah yang berada di tengah-tengah pusat kota yang ada di wasington. Nathan sudah mempersiapkan semuanya untuk kiara dan masa depannya. Jangan di tanya nathan mendapatkan uang dari mana, yang jelas dia dari kecil sampai SMA dan sekarang uangnya sudah lebih dari cukup untuk membiayai istri dan dirinya di luar negri.
" lepas nathan, lo ngapain sih?"
"kasih kehangatan biar istriku gak kedinginan."
"gue pake jaket tebel jadi gausah takut gue kedinginan."
"hmm, jadi gimana? Kamu udah daftar mau kuliah dimana?" tanya nathan pada kiara.
"udah dong."
"dimana dan jurusan apa sayang?"
"sama kayak lo tapi jurusan sains ekonomi, boleh?" jawab kiara sambil menatap nathan.
"boleh sayang."
Keesokan harinya...
Nathan menyungging senyum daalam diam. Laki-laki itu sekarang Tengah menatap wajah istrinya yang sedang tidur dengan lelap dan membuatnya candu dan selalu ingin berada di sampingnya. Sesekali menyentuh hidung kiara dan membuat sang pemilik merasa terusik dan terbangun dari tidur nyenyaknya.
"Nathan aku ngantuk!! Udah jangan usil." ucap kiara sambil mata masih terpejam membalikkan tubuhnya membelakangi nathan.
"nah gitu biasakan panggilnya 'aku dan kamu' bukan 'gue dan lo'. " bisik nathan ke arah telinga kiara.
Cupp...
(cium pipi kiara kilas dan beranjak dari kasurnya)
Kiara yang udah males marah kepada nathan, ia pun enggan menggubris ciuman suaminya dan melanjutkan tidurnya.
*****
Krucuk...krucukk
Keduanya sama-sama menoleh keaarah perut kiara yang berbunyi, kiara mendongak dan langsung menatap suaminya sambil senyum hambar.
"mau makan diluar apa masak?" tanya nathan menatap istrinya.
"masak tapi beli bahan dulu."
"okey, ayo."
Berjalan beriringan menuju mobil. " kayak suami istri beneran ya." Ucap kiara sambil tersenyum.
Nathan menatap istrinya. " kan emang suami itri beneran."
"bukan gitu, kan selama ini gu- eh aku selalu emosi atau ketus ke kamu. Kek bukan suami istri."
Nathan sambil fokus menatap jalan raya. " iya mungkin kamu ketus suka marah-marah ya lagi bawaan bayi mungkin." sambil menggoda kiara.
"aku gak hamil jangan mengada-ngada yaa!!!" ketus kiara.
"iya iya sayang, gimana habis pulang dari market kita buat dedek?" Nathan tersenyum menggoda.
"nathannn!!!!"
Nathan memberhentikan mobilnya disebuah toko asia yang menjual berbagai keperluan berlabel Indonesia. Keduanya turun dan mengambil troli belanja dan memasuki toko tersebut. Semua bahan-bahan yang diperlukan di masukan kedalam troll.
"mau ini gak sayang?" tanya nathan sambil memegang sayur kangkung.
"boleh." Melirik sekilas yang di bawa Nathan.
Setelah Kembali dari toko asia kini keduanya sedang asik dengan kesibukkannya masing-masing, kiara yang sibuk dengan masakannya dan Nathan yang sibuk merakit meja yang telah dibelinya tadi untuk ruang kerjanya.
"nah selesai, nathann! Ayo sini udah mateng." ucap kiara sambil menata makanan di atas meja.
"hmm bentar."
"ayo cepet! Aku udah laper banget."
Nathan beranjak dari tempatnya menuju meja makan. "iya sayang."
Ditemani semilir angin yang berhembus langsung menghempas tubunya, kini Nathan termenung sendiri di balkon kamar. Malam ini angin berhembus sangat dingin. Matanya perlahan terbuka bibirnya melengkung indah saat melihat gadis yang tersenyum manis itu diatas Kasur. Matanya, bibirnya, dan lesung pipi kiara, Nathan seakan enggan melunturkan senyuman itu.
Hap!
"mau kemana hm?"
"awas ih, mau ambil air minum." Ucap kiara sambil melepas tangan Nathan yang melingkar di pinggangnya.
"sini liat aku bentar."
Sambil mendongak keatas, kiara menatap Nathan dengan wajah kebingungan, " kenapa?"
"cantik banget sih istri aku."
"kamu kesambet apaan dah, tiba-tiba kayak gini?" ucap kiara menatap Nathan heran.
Cup..
Ciuman kilas mendarat di bibir kiara dan membuat nya kaget dan kebingungan.
"nath- uhmmmppp.." ucap kiara terpotong lagi-lagi Nathan menciup kiara penuh lembut
Ciuaman Nathan yang awalnya penuh kelembutan kini berubah menjadi ciuman dengan penuh nafsu, nafas keduanya terengah-engah membuat ciuman tersebut terhenti sejenak meengatur nafas masing masing. Kini kiara yang masih terpejam dan menetralkan pikirannya untuk tidak meneruskan lumatan yang di berikan oleh nathan dan sedikit menjauh dari dekapan nathan.
"nath aku mau ambil air." Ucap kiara agar bisa menghindar.
Tanpa ada jawaban kini Nathan menarik kiara agar bisa melanjutkan ciuman yang sedikit tertunda, Nathan yang masih diselimuti dengan hawa nafsunya mendekap dan melumat habis bibir kiara penuh gairah, kini bibir mereka yang saling menyatu membuat kiara mau tidak mau juga terangsang dan mengikuti tempo ciuman Nathan. Dilain sisi kiara tidak munafik, dia juga menikmati sentuhan yang diberikan oleh nathan dari leher sampai ke area tubuh sensitif kiara.
"Nathan stop! aku belum siap." Ucap kiara sambil mendorong dan melepas ciuman Nathan.
"maaf ra, aku kelepasan." Jawab Nathan sambil mengatur nafasnya.
" aku mau ambil air dulu." Ucap kiara berjalan dengan cepat dengan mengatur nafasnya.
sesampainya di dapur kini jantungnya dibuat tak karuan dan mengatur nafasnya. kiara yang dibuat kaget dengan ciuman nathan dan masih belum bisa mencerna dengan akal sehatnya.
"kiara bodoh!! ngapain lo bisa ikut terhanyut ciuman nathan sih!!!" ucap kiara dalam hati sambil memukul kepalanya.
kini kiara yang berada di dalam kamar, keduanya saling diam tanpa membuka percakapan. kiara yang membelakangi nathan kini sudah terlelap dalam tidurnya dan enggan mengingat kejadian yang di alami tadi.
Selamat membaca semoga sukaa jangan lupa vote ya gaiss !!!
Mohon maaf masih ada kesalahan dalam penulisan
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
أدب المراهقين"Ngapain harus pindah sekolah sih mah..pah?!" Ucap kiara sambil memohon agar tetap tinggal dirumah lamanya. "Karna papa dipindah tugaskan di jakarta ara sayang" jawab papa kiara sambil kasih pengertian. "Udh beres semua kan? Ayo kita berangkat ke b...