Seseorang yang menyekap Kiara saat ini ialah Fanny, adik kelas yang selama ini meneror Kiara dan membuatnya pingsan saat ini. Fanny yang kaget dengan kehadiran Nathan, ia pun dengan cepat mengarahkan pisau kearah leher Kiara yang masih diikat dan pingsan."Jangan mendekat!!" Teriak Fanny kepada Nathan.
"Anjing Lo!! Sampai Lo membuat goresan sedikit pun di tubuh Kiara, gak ada maaf buat Lo!" Ucap Nathan penuh penekanan.
Kedua teman Nathan yang Sudan melumpuhkan anak buah dari Fanny, mereka pun menghampiri Nathan dan menunggu aba-aba dari Nathan.
"Gimana Nath?!" Tanya Erlang dengan hati-hati.
"Tunggu! Gue akan ngalihin perhatian dia sampai dia lengah, baru kalian bertindak jangan sampai pisaunya kena kearah Kiara!" Jelas Nathan kepada kedua temannya.
Dion dan Erlang pun paham maksud dari temannya, mereka dengan hati-hati memperhatikan pergerakan dari Fanny agar tidak melukai Kiara yang saat ini masih tidak sadar dengan tangan yang terikat.
"Kenapa?! Kenapa Kakak lebih memilih wanita ini dibanding aku?!!" Tanya Fanny dengan tubuh yang bergetar memegang pisau.
"Jangan memaksakan sesuatu yang emang tidak bisa Lo miliki!" Jawab Nathan dengan tatapan yang tidak lepas kearah benda tajam ditangan Fanny.
"Kenapa harus Kiara!!!" Teriak Fanny.
"Cukup! Ingat perbuatan Lo nantinya merugikan diri Lo sendiri"
"KENAPA HARUS KIARA KAK!!" Ucap Fanny dengan sedikit menurunkan pisau yang ia pegang saat ini.
Dengan cepat Kedua Teman Nathan berlari kearah Fanny dan membuang Pisau yang Fanny pegang saat ini. Dengan menyingkirkan Fanny, mereka pun bergegas membawanya ke kantor polisi tanpa di ikuti Nathan. Nathan yang khawatir dengan kondisi istrinya, ia pun membawanya kerumah sakit tanpa memperdulikan Handphone yang tengah berdering saat ini.
"Sabar ya, ada aku disini" batin Nathan dengan penuh kecemasan.
Sesampainya di rumah sakit Kiara yang saat ini ditangi oleh Dokter, Nathan pun mengangkat Telepon yang sedari tadi berbunyi membuatnya sedikit kesal.
"Hallo pa?"
"..."
"Nathan sekarang dirumah sakit, Kiara sudah ditangani oleh Dokter" jelas Nathan kepada Papanya.
"..."
"Iya pa"
***
Sesampainya di rumah sakit, orang tuanya pun bergegas kearah Nathan yang saat ini tengah duduk diruang tunggu dengan wajah yang gelisah. Bunda yang mengetahui itu ia pun memeluk Nathan yang masih menyalahkan dirinya sendiri karna tidak becus menjaga istrinya.
"Kiara pasti baik-baik saja kamu tenang ya" Ucap Bundanya kepada Nathan.
"Maafin Nathan yang gak becus menjaga Kiara" ucap Nathan dengan badan lemasnya.
"Kamu gak salah Nathan, musibah ini kita gak bakal tau kapan akan datang"
"Keluarga Pasien?" Ucap Doker yang tengah keluar dari dalam Ruangan.
"Saya suaminya dok!" Ucap Nathan dan berdiri menghampiri Dokter.
"Istri anda tidak kenapa-kenapa, dan sekarang dia sedang istirahat jadi mas tidak perlu khawatir setelah ini dia sudah boleh pulang" jelas Dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Teen Fiction"Ngapain harus pindah sekolah sih mah..pah?!" Ucap kiara sambil memohon agar tetap tinggal dirumah lamanya. "Karna papa dipindah tugaskan di jakarta ara sayang" jawab papa kiara sambil kasih pengertian. "Udh beres semua kan? Ayo kita berangkat ke b...