Kiara yang saat ini sudah berada di dalam kamar bersama Nathan, ia pun seketika ingin menanyakan hal penting kepada Nathan karna bagi Kiara, ia sudah lelah dengan ancaman-ancaman yang membuat bahaya bagi Kiara."Gue mau tanya sama lo!" Ucap Kiara kepada Nathan.
"Hmm." Jawab Nathan yg masih sibuk dengan buku yang ada di tangannya.
"Lo punya pacar ya? Klo punya pacar bilangin dong sama pacar lo, gausah ngancem-ngancem gue segala." Jelas Kiara kepada Nathan.
"Gak punya." Singkat Nathan.
"Gebetan?"
"Gak ada, yang ada cuma istri." Ucap Nathan menatap kearah Kiara dengan tatapan santai.
"Gila lo!" Jawab Kiara dengan tatapan tajam.
Nathan yang memahami kondisi Kiara saat ini, ia juga berpikir keras siapa yang telah membuat ulah kepada Kiara dan mengakibatkan pergelangan tangannya retak.
Berbeda dengan Kiara yang lebih memilih tidur di atas kasur tanpa memperpanjang perdebatan dengan Nathan. Karna bagi Kiara, Nathan adalah kulkas berjalan yang setiap hari membuat mood Kiara rusak.
"Ra? Lo udah tidur?" Tanya Nathan menatap kearah Kiara.
"Ra?"
"Kiara gue laper." Ucap Nathan.
"Nathan!! Kapan sih lo gak gangguin gue mulu!" Teriak Kiara dengan kesal.
"Gue laper."
"Terus? Hubungannya sama gue apa?!" Tanya Kiara menatap tajam kearah Nathan.
"Lo kan istri gue?"
"BUKAN!!" Ucap Kiara penuh penekanan dan pergi meninggalkan Nathan sendirian.
***
Selesai pergi dari hadapan Nathan, kini Kiara masuk kedalam kamar membawa semangkok mie instan yang berada ditangannya saat ini. Dengan sedikit kesal, ia pun memberikan mangkok itu kepada Nathan untuk dia makan.
Dengan heran, Nathan yang menerima pemberian Kiara ia pun langsung menyingkirkan semua buku yang ada di meja belajar Kiara untuk mencicipi mie instan yang dibuat Kiara untuknya.
"Makasih Kiara."
"Sama-sama Nathan Sayang!" Jawab Kiara penuh penekanan dengan tatapan melotot.
"Lo mau?" Tawar Nathan kepada Kiara.
"Gak!"
"Yakin?" Tanya Nathan.
"Udah diem! Gue mau ngomong sama lo! Besok gue mau masuk sekolah jd lo gausah ngelarang-larang gue, ini juga pergelangan tangan udh baikan!" Jelas Kiara menatap Nathan yang masih tenang menikmati makanannya.
"Ok." Singkat Nathan.
Tanpa membalas jawaban dari Nathan, Kiara langsung merebahkan badannya diatas kasur dan melanjutkan tidurnya yang tertunda ulah dari Nathan. Nathan yang menyadari hal itu ia pun melanjutkan dengan tugas-tugas yang ada di atas mejanya saat ini.
Empat puluh menit pikirannya sedikit terkuras karna tugas yang diberikan oleh gurunya, kini ia merapikan buku yang berantakan diatas meja untuk dimasukkan kedalam tasnya dan setelah itu merebahkan badannya diatas kasur milik Kiara.
"Kapan lo akan inget gue ra?" Batin Nathan dan menatap kearah Kiara yang sudah tertidur pulas.
Dengan gerakan pelan, Nathan mengarahkan tangannya mendekat kearah wajah Kiara untuk merapikan rambut yang sedikit menutupi wajah Kiara.
"Cantik" Batin Nathan.
***
Keesokannya Kiara yang sudah siap dengan seragam yang ia pakai, kini menuju kearah meja makan untuk sarapan bersama keluarganya. Disusul dengan kehadiran Nathan, membuat suasana di pagi hari saat ini menjadi sedikit ramai dengan kehadiran Kiara dan Nathan.
"Keenan! Ntr gue nebeng lo!" Ucap Kiara kepada Keenan.
"Lah?!! Gak bareng Kak Nathan?!" Tanya Keenan heran.
"Gausah banyak omong! Intinya gue nebeng lo!"
Keenan yang menatap kearah Nathan seketika paham dengan jawaban dari Nathan dan memperbolehkan keinginan Kiara yang berangkat bareng dengan Keenan.
Didalam mobil, Keenan dan Kiara pun tak saling bicara seperti biasanya saat mereka masih berangkat kesekolah bareng. Keenan yang sibuk dengan ponselnya, kini sedikit melirik ke arah Kiara yang sedang sibuk dengan buku di tangannya.
"Kenapa liatin gue mulu?!" Tanya Kiara yang masih menatap kearah bukunya.
"Selow kali, gue liat bedak lo ketebelan tuh!" Jawab Keenan asal.
Kiara pun menoleh kearah Keenan dengan tatapan tajam, karna memang Kiara paham dengan jawaban Keenan yang mengasal untuk menghindari ocehan darinya.
"Gausah ngurusin gue! Belajar yang bener gausah sok jdi fakboy kalo duit masih minta gue dan mama papa!" Jelas Kiara kepada Keenan.
"Sialan lo!"
Disisi lain, Nathan yang mengendarai mobilnya menuju kesekolah kini sedikit terjebak dalam kemacetan dan membuatnya sedikit terlambat untuk memasuki gerbang sekolah.
Ia pun mau tidak mau harus menerima hukuman kembali karna terlambat ke sekolah. Seperti biasa, Nathan membersikah seluruh halaman yang ada di depan kelas 12 dari jurusan IPA maupun jurusan IPS.
***
"Mas Nathan dapet hukuman lagi kayaknya." Ucap Erlang mengejek Nathan.
"Berisik!"
"Tumben lo akhir-akhir ini berangkatnya telat mulu?" Tanya Dion.
"Gue juga manusia yang bisa telat." Jawab Nathan menatap kedua temannya.
Dilain sisi Kiara yang disambut oleh kedua temannya saat memasuki kelas, ia yang sedikit kaget lebih memilih duduk di bangkunya dan merebahkan kepalanya di atas meja.
"Araaa!!! Akhirnya lo masuk sekolah! Gue boring kalo lo gak masuk." Ucap Clay membuat Kiara malas dan memutar bola matanya.
"Eh gimana sama yang neror lo? Dia masih gangguin lo?!" Tanya Viola kepada Kiara.
"Masih."
"Lo gak mau bilang sama mama papa lo?" Tanyanya sekali lagi.
"Gak usah! Palingan gak akan lama dia bosen sendiri." Jawab Kiara.
"Siapa yang bosen?" Tanya Brian tiba-tiba menghampiri Kiara dan kedua temannya.
"E-eh i-itu sodara gue mau main kerumah sekalian gue suruh nginep takutnya dia bosen dirumahnya sendirian." Jelas Kiara bohong kepad Brian.
"Oh gtu, eh btw gmana tangan lo? Baikan?" Tanya Brian menatap Kiara.
"Udah kok." Jawab Kiara singkat.
"Syukur deh kalo gtu."
***
Jangan lupa vote dan coment ya gais!
Jaga kesehatan❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Teen Fiction"Ngapain harus pindah sekolah sih mah..pah?!" Ucap kiara sambil memohon agar tetap tinggal dirumah lamanya. "Karna papa dipindah tugaskan di jakarta ara sayang" jawab papa kiara sambil kasih pengertian. "Udh beres semua kan? Ayo kita berangkat ke b...