Hari senin pun datang, kiara dengan spontan bangun pagi seperti hari kemarin dan pergi ke arah dapur untuk menyiapkan sarapan mereka. Kiara sadar kalau sekarang statusnya berbeda dari yang dulu, ia harus menyiapkan sarapan dan semua pekerjaan rumah karna ia sudah menjadi istri dari laki-laki yang entah dia kenal.Tanpa kiara sadar sedari tadi sepasang mata telah mengamatinya dari lantai atas. Saat ingin berjalan kearah tangga untuk mandi dan siap-siap kiara pun dibuat kaget dengan Nathan yang diam mematung melihat kegiatan kiara yang menyiapkan sarapan untuknya.
"Bisa gak sih gausah ngagetin!" Ketus kiara sambil menaiki anak tangga.
"Bisa." Ucap singkat Nathan.
"Yaudah gausah ngagetin."
Tanpa menjawab Nathan pun pergi dengan santainya ke arah dapur untuk mengambil air minum yang ada di dalam kulkas dengan sesekali melirik kearah tangga untuk melihat kiara.
Saat Nathan selesai sarapan dan kiara hendak ingin sarapan, tatapan mereka pun bertemu dengan cepat kiara memutuskan tatapan mereka dengan sikap gugup.
"Jangan lupa ini hari senin." Ucap Nathan dan pergi berangkat duluan.
Dengan menatap tajam ke arah Nathan, kiara pun melahap sarapannya dengan cepat dan ngoceh sendiri dalam hati "dih bilang makasih kek udh dibuatin sarapan dasar muka kanebo!"
***
Sesampainya di depan gerbang, lagi-lagi kiara telat untuk mengikuti upacara. Dan saat ini juga kiara berhadapan dengan Nathan untuk mengikuti aturan dari sekolah yaitu hukuman untuk yang telat mengikuti upacara.
Dengan menghela nafas kiara menatap malas ke arah Nathan yang sedang menjelaskan hukuman apa untuk siswa yang telat saat ini.
Saat tugas yang telah di bagikan kepada masing-masing siswa, kini giliran kiara yang menerima tugas hukuman dari Ketua Osis untuk membersihkan lapangan yang telah di bagi menjadi tiga bagian.
"Sengaja kan lo kasih gue yg lebih parah!." Ucap kiara sambil mendekatkan suaranya ketelinga Nathan.
"Semua sama." Singkat Nathan.
"Si anj-" ucap kiara terputus saat Nathan berlalu pergi.
Hukuman yang di berikan Nathan kepada kiara terlalu berat pasalnya kiara harus membersihkan lapangan besar itu seorang diri tanpa ada teman yang lain.
Sampai saat kiara udah mulai lelah kepalanya berat untuk menatap sekitar. Dan dari jarak yang jauh Nathan menyadari itu dengan sigap ingin menolongnya tetapi sudah ada seseorang lebih dulu menghampiri kiara dan membuat langkahnya terhenti.
"Kiaraa lo gapapa?" Ucap brian kawatir.
"E-eh gue gapapa."
"Ayo ke UKS." Pinta brian sambil membopong kiara menuju UKS.
"Gue gapapa lo bisa kembali ke kelas."
"Gapapa gue tinggal lo sendiri di UKS?" Tanya brian
"Iya gapapa btw makasih ya."
"Yaudah lo istirahat gue balik kelas dulu"
"Iya."
Disaat kiara seorang diri di dalam UKS, Nathan pun menghampirinya dan menatap kiara dengan rasa penyesalan karna memberikan hukuman yang parah dan membuat kiara dehidrasi.
Tanpa ingin mengganggu istirahat kiara, Nathan meletakkan minuman di atas meja samping kasur dan ia pun pergi tanpa ingin mengusik tidur kiara.
***
"Kiaraaa lo gapapa kan?" Tanya viola dan clay barengan.
"Gue gapapa santai aja kali."
"Sorry tadi gabisa ke UKS liat lo karna mata pelajarannya pak Bambang gaboleh keluar."
"Iya gapapa clay." Jawab kiara
"Eh tapi tadi lo di ijinin sama Nathan ketua osis klo lo lagi di UKS sakit, entah tuh anak tau dari mana." Tanya heran viola.
"Mana gue tau, gue gak ketemu sama dia pas di UKS."
"Tumben banget dah tuh anak biasanya masa bodo sama orang."
"Gausah di pikir mending ke kantin gue udah laperdm dari tadi." Ajak kiara
"Skuyylahh."
Saat sampai di kantin dan mencari tempat duduk yang kosong, saat itu juga tatapan mereka bertemu. Dengan malasnya kiara memutuskan tatapan sepihak dan pergi ke arah tempat duduk yang kosong.
Nathan yang tahu akan hal itu ia pun beranjak pergi dari kantin dan memilih untuk ke ruang osis untuk melanjutkan tugas-tugas osis yang belum ia selesaikan.
***
Sesampainya di rumah kiara langsung menaiki anak tangga dan masuk ke kamarnya untuk membersikan diri dan dilanjut mengerjakan tugas yang ketinggalan saat jam pertama tadi.
Suara ketokan pintu membuyarkan pikiran kiara, ia pun beranjak dari meja belajarnya dan berjalan kearah pintu kamarnya untuk mengetahui siapa yang telah menganggunya.
"Lo udah gapapa?"
"Dih tumben banget lo!" Ketus kiara kepada Nathan.
"Maaf."
"Sekarang baru minta maaf udh nyesel ngasih hukuman kek tadi?!!"
"Masih mending gue minta maaf." Ucap Nathan dan pergi ninggalin kiara.
"Gausah minta maaf kalo gak ikhlas!" Teriak kiara yang hendak menutup pintu kamarnya.
***
Jangan lupa vote ya 💋
Kritik dan saran selalu di terima
Hari ini upload agak malaman hehe
Jangan lupa jaga kesehatan 💋
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN
Teen Fiction"Ngapain harus pindah sekolah sih mah..pah?!" Ucap kiara sambil memohon agar tetap tinggal dirumah lamanya. "Karna papa dipindah tugaskan di jakarta ara sayang" jawab papa kiara sambil kasih pengertian. "Udh beres semua kan? Ayo kita berangkat ke b...